Mohon tunggu...
Sifah Nur
Sifah Nur Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa, penulis -

Panggil aku Sifah. 20 tahun. Aku mencari kebebasan berbicara, meski hanya dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pray for Ospek ala Indonesia!!

24 Agustus 2014   22:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:40 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat SMApun begitu. Saya melanjutkan di MA (Madrasah Aliyah, sederajat SMA). Karena berbasis agama, di sana kami lebih ditekankan dengan pelajaran-pelajaran berbasis agama yang kebanyakan belum pernah diterima oleh sebagian siswa baru yang berasal dari sekolah biasa, bukan madrasah.

Ya paling tidak dulu saya hanya diminta untuk membuat nama yang ditulis di atas kardus dilapis kertas berwarna. Itu saja.

Bahkan saat nanti masuk universitas, saya belum mendapatkan materi ospek yang dibuat untuk nanti masuk. (kebetulan saya masuk di universitas swasta di kota)

Berbeda dengan saudara dan teman-teman yang lain. Meski saya tidak pernah ikut ospek, tapi saya pernah ikut susah karena masalah ospek saudara dan teman saya.

Sekitar dua tahun yang lalu, saudara saya diterima di sebuah universitas negeri di Jawa Timur. Ribetnya minta ampun. Mulai dari menulis karya tulis, membuat buku dengan sampul karya sendiri, nama untuk digantung di leher sampai gantungan kunci dan benda-benda tidak jelas yang harus dibawa saat ospek tiba.

Sama seperti saudara, beberapa hari lalu teman sebangku saya yang juga diterima di perguruan tinggi yang sama sampai mendatangi rumah saya meminta bantuan untuk menggambarkan peta kampusnya. Dulu, saya juga diminta menggambarkan yang sama, peta juga.

1408869896777458994
1408869896777458994

Dan susahnya adalah gambar yang kecil harus digambar ulang dengan skala yang lebih besar. Tidak hanya urusan gambar. Pernah saya membantu membuatkan label nama dengan ukuran khusus yang sudah ditentukan oleh panitia. Meski ada contoh nyatanya ukuran yang diberikan tidak akan pas dan mustahil jika akan jadi sama persis dengan contoh yang diberikan.

Belum apa-apa sudah dibikin susah. Begadang semalaman hanya untuk membuat prakarya aneh atau tugas-tugas segunung yang meski sempurna saat dibuat.. bisa dianggap sampah oleh senior!!

Itulah ospek.

Belum lagi nanti saat di kampus. Saya sudah tidak bisa membayangkan bagaimana penderitaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun