Mohon tunggu...
Sifah Nur
Sifah Nur Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa, penulis -

Panggil aku Sifah. 20 tahun. Aku mencari kebebasan berbicara, meski hanya dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nonton Mahabarata Jadi Tugas Kuliah

1 Oktober 2014   02:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:52 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Bahkan, mau rapat saja para dosen itu rela nunda hanya untuk nonton Mahabarata. Tapi bagus lah, daripada suka nonton sinetron-sinetron anak muda yang kasih contoh tidak baik."

Itu tadi petikan cerita dosen saya. Dipertemuan ke dua itu, kami asik sekali membahas tentang mata kuliah yang nantinya saya dan teman-teman dapatkan dalam perkuliahan. Sekadar informasi saja, jurusan yang saya ambil adalah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebagai pengantar, ibu dosen saya itu memulai mata kuliah teori sastra dengan mengambil beberapa contoh sejarah hasil karya sastra daerah di Indonesia. Muncullah cerita-cerita kolosal misalnya Mahabarata, Ramayana dan sejenisnya.

Tahu, kan, orang Jawa nggak asing lagi dengan cerita ini. Ups..kalau sekarang bukan orang Jawa atau daerah lain yang benar-benar paham dengan cerita kolosal ini, seluruh Indonesia Raya sudah kenal betul cerita ini. Ada tambahannya.. lakon-lakonnya itu, loh, yang guanteeeennnngggg!!!!

Btw, berhubung saya asik ngobrol Mahabarata, dengar-dengar, nih, pemain-pemain yang memang guanteng-ganteng itu sedang main ke Jakarta. Yeayyyyy...!!! Sebenarnya, saya nggak ikuti drama itu. Hanya sesekali saja kalau nggak sengaja ganti channel Antv biasanya saya nonton sebentar. Meski sering nggak paham ceritanya, saya asik saja nontonnya. Klasik dan menarik. Itu pendapat saya.

Di kampus, ternyata banyak mahasiswa yang sama-sama diserang demam Mahabarata. Saya sih biasa saja, soalnya nggak nonton sehhhh, hehehe. Baiklah balik lagi ke kampus. Kata bu dosen, anak sastra Indonesia angkatan sebelum saya sering dipasrahi tugas menyimak cerita yang diambil dari drama Mahabarata dan drama sejenis lain. Alasannya, tayangan televisi sekarang nggak banyak yang bisa dibuat bahan ajaran di sekolah bahkan kampus. Sinetron sekarang banyak yang tidak mendidik. Berubah jadi ini lah, jadi itulah. Seragam keren tapi rok yang dipakai semriwing lah... mana etiket baiknya?!

Jauh dari apa yang semestinya anak-anak sekolahan contoh.

Nah, kenapa Mahabarata yang dipilih?

Ternyata banyak alasan yang membuat serial drama kolosal India ini jadi digandrungi banyak orang. Dari masyarakat kampung sampai mahasiswa kampus.

1. Pemainnya ganteng-ganteng dan cantik-cantik.

2. Ceritanya kolosal, yang mana ini jadi favorit banyak masyarakat kita.

3. Tidak hanya cerita cinta, banyak nilai-nilai heroik, sosial bahkan agama dapat diambil dari kisah-kisah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun