Mohon tunggu...
Siti Nurbaithi
Siti Nurbaithi Mohon Tunggu... Aktris - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Realitas Sosial dan Tantangan Kesehatan dari Kehamilan di Luar Nikah

3 Januari 2024   13:34 Diperbarui: 3 Januari 2024   13:46 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRACT
The involvement of adolescent in sexual activity is at high risk of adolescent pregnancy as well
as being infected with HIV / AIDS and other sexually transmitted disease. This article aims to
understand the sexual development of adolescents, the influence of the development until the
occurrence of pregnancy and suggests that family interventions can be used by those involved in
the helping profession. This study applied library research as its methodology. This conceptual
article also includes basic theory of system behavior intervention, crisis intervention, and
problem solving that can be performed on a family that was plagued by the problem of teenage
pregnancy.

Pendahuluan:
Kehamilan di luar nikah merupakan fenomena sosial yang kompleks dan seringkali menimbulkan tantangan besar bagi individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi realitas sosial dari kehamilan di luar nikah dan dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik perempuan.

Realitas Sosial:
Kehamilan di luar nikah sering kali terkait dengan stigmatisasi, diskriminasi, dan tekanan sosial. Perempuan yang mengalami kehamilan di luar nikah sering kali dihadapkan pada masalah-masalah seperti penolakan keluarga, isolasi sosial, dan hambatan dalam mendapatkan dukungan kesehatan yang memadai. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka secara signifikan.

Dampak Kesehatan:
Kondisi psikologis perempuan yang mengalami kehamilan di luar nikah dapat terpengaruh secara negatif akibat tekanan sosial dan stigma. Selain itu, akses terhadap perawatan kesehatan maternal yang aman dan berkualitas juga dapat menjadi masalah serius, meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan.

Rekomendasi:
Penting untuk memahami bahwa kehamilan di luar nikah bukanlah hanya masalah individu, tetapi juga merupakan isu sosial yang memerlukan pendekatan holistik. Diperlukan upaya untuk mengurangi stigma, meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi, dan memberikan dukungan sosial yang komprehensif bagi perempuan yang mengalami kehamilan di luar nikah.

Kesimpulan:
Kehamilan di luar nikah bukan sekadar masalah moral, tetapi juga merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian serius. Dengan memahami realitas sosial dan dampak kesehatannya, kita dapat bekerja menuju solusi yang lebih inklusif dan mendukung bagi perempuan yang menghadapi situasi ini.

Daftar pustaka :

Al-Ghifari, A. (2005). Hamil Diluar Nikah Tren Atau Aib?. Bandung: Mujahid.

Asti, B.M. (2011). Gurita Pornografi Membelit Remaja -- Menyelamatkan
Generasi Muda Islam dari Pusaran Arus Pornografi. Grobongan: Oase
Qalbu.

Kusumahadi, P. (1991). Hamil Sebelum Menikah, Siapa Yang Salah?. Dokumen
WKBT Adhiwarga PKBI Daerah Istimewa Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun