Mohon tunggu...
Siti Nurazizah
Siti Nurazizah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa Kelas XII MIPA 4 SMA Negeri 1 Waled

Hobi memasak dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebingungan Menjadi Pemilih Pemula

5 Februari 2024   08:55 Diperbarui: 6 Februari 2024   11:00 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu 2024 sudah didepan mata. Tiap kali pesta demokrasi yang berlangsung 5 tahun ini selalu ada pemilih pemula. Siapa sih yang disebut pemilih pemula itu? 

Mengutip buku Pedoman Pendidikan Pemilih milik KPU, pemilih pemula merupakan masyarakat yang memasuki usia memilih dan menggunakan hak pilihnya untuk pertama kali. Kelompok ini terdiri dari masyarakat yang memenuhi syarat dalam memilih. 

Berdasarkan Undang-undang No.10 tahun 2008 pada Bab IV pasal 19 ayat 1 dan 2 serta pasal 20 menjelaskan pemilih pemula adalah warga Indonesia yang ketika hari pemungutan suara sudah genap berusia 17 tahun atau sudah/pernah menikah. Kisaran usia pemilih pemula yakni 17-21 tahun. Rata-rata kelompok ini baru menyelesaikan masa studi SMA atau sedang duduk di bangku perkuliahan.

 Survei Centre For Strategic and Internasional Studies (CSIS) akhir 2022 yang bertajuk "Pemilih muda dan pemilu 2024", menyebutkan proporsi pemilih muda rentang usia 17-39 tahun di prediksi mendekati 60% kategori pemilih muda yaitu kelompok pemilih generasi Z (17-23) dan generasi milenial (24-39). Bila dikonversi jumlah pemilih muda bisa mendekati 114 juta orang.

Sebagai pemilih pemula sebagian besar mereka merasa kebingungan untuk memilih. Oleh karena itu perlu di arahkan agar bisa mengenali para calon yang akan dipilih nantinya. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan melalui media sosial yang sangat akrab dengan generasi muda. 

Mayoritas pemilih muda adalah mereka para generasi yang lahir di era digital. Pemilih muda sangat mahir menggunakan teknologi digital, mulai dari media sosial hingga gadget atau perangkat IT lainnya. Karena tren aktivitas lintas perangkat, informasi harian yang berlebihan bagi generasi ini membanjiri perangkat seluler. 

Media sosial dianggap sebagai senjata yang efektif untuk menarik pemilih pemula sebagai platform untuk berdiskusi dengan publik. Media sosial ini pula yang akan menjadi tolak ukur para pemilih muda. Saat ini, para pemilih muda sudah semakin kritis. Dengan banyaknya strategi kampanye di media sosial, semakin banyak pula nilai dari tiap calon yang akan ia bandingkan dengan nilai yang ia yakini dengan diri sendiri. 

Gen Z dan milenial adalah generasi yang kritis dan aktif menggunakan media sosial. Literasi dan sosialisasi menjadi kunci untuk menggiring suara mereka yang kini masih berada dalam zona "massa mengambang" alias belum menentukan pilihan. 

Oleh karenanya, Saringlah informasi yang diterima di medsos, terutama berkaitan dengan pemilu dan calon pemimpin yang saat ini sudah menggunakan medium medsos sebagai teknik kempanye. Survei CSIS menyebutkan pemilih muda lebih aktif menyampaikan pendapatnya melalui medsos. 

Selain itu juga perlu dilakukan sosialisasi agar para generasi muda khususnya pemilih pemula dapat menjadi pemilih cerdas yang dapat benar-benar tahu bagaimana karakter pemimpin, Visi-misi, dan lain sebagainya dari calon yang akan mereka pilih nantinya.

Supaya tidak salah pilih bagi para pemilih pemula, dapat mengatasi  dengan cara harus aktif menggali informasi secara lebih detail, baik kaitanya dengan program, riwayat pengalaman maupun kinerjanya. Termasuk visi dan misi yang diusung calon yang akan dipilih. Dan sejumlah persoalan lainnya. 

Para pemuda diharapkan dapat terbebas atau keluar dari zona nyamannya dan ikut berperan menyuarakan haknya sebagai warga negara karena melalui suara yang mereka berikan akan berdampak besar bagi kelangsungan Bangsa Indonesia.

Situasi politik yang kompetitif membuat untuk saat ini masih sulit diprediksi siapa yang akan memenangi pemilu 2024. Namun melihat anak muda diperkirakan akan menjadi segmen pemilih penting yang akan mempengaruhi hasil pemilu nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun