- Pertama, menyiapkan sampah organik yang akan kita pakai dalam pembuatan pupuk kompos. Pilah sampah tersebut dan pisahkan antara sampah anorganik dan organik yang dapat digunakan untuk dijadikan kompos.
- Selanjutnya cacah sampah yang terpilih manjadi bagian - bagian kecil.
- Siapkan wadah yang layak dan pantas untuk pembuatan pupuk kompos ini. Anda bisa menggunakan ember, tong, atau wadah lain yang cukup layak. Usahakan tempat yang anda sediakan mempunyai tutup sehingga nantinya bisa terhindar dari binatang atau kontaminasi air hujan.
- Ambil tanah secukupnya, kemudian letakkan sebagai alas di wadah yang tadi disiapkan. Kemudian siram dengan air/larutan EM4/larutan gula/air beras.
- Masukkan sampah organik/sampah limbah rumah tangga tersebut ke dalam wadah di atas lapisan tanah. Ratakan sampai kira - kira ketebalannya sama dengan ketebalan tanah yang tadi dimasukkan (1:1). Kemudian siram kembali  dengan air/larutan EM4/larutan gula/air beras dan aduk sampah - sampah tersebut secara merata.
- Tutup lapisan daun/sampah rumah tangga tadi menggunakan tanah lagi dan siram kembali dengan air/larutan EM4/larutan gula/air beras.
- Tutup wadah sampah tadi menggunakan tutup yang sudah disediakan. Fungsi penutup ini untuk menghindarkan calon kompos tadi dari hujan dan binatang.
- Letakkan wadah tadi di tempat yang tidak terkena oleh sinar matahari secara langsung. Biarkan wadah tersebut selama kurang lebih 3-4 minggu hingga limbah tersebut berubah menjadi kompos siap pakai/matang. (kematangan ditandai dengan suhu yang serasa lebih hangat, berembun pada tutup, sisa organik hijau yang mulai menghitam.)
- Lamanya proses dekomposisi sampah organik tergantung dari jenis dan ukuran sampah, ada juga sampah yang memerlukan waktu hingga lebih dari 4 minggu untuk proses dekomposisi.
Program kerja dalam mengolah sampah organik menjadi kompos ini diharapkannya dapat membuat masyarakat menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar serta dapat langsung diterapkan untuk mengurangi sampah organik yang bertebaran guna demi menjaga kesehatan tanah bersama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!