"Jika kamu ingin mengenal dunia, maka bacalah,
jika kamu ingin dikenal dunia, maka menulislah."
Itulah kalimat bijak yang senantiasa membingkai dalam dunia kepenulisan, menulis adalah menyajikan informasi dengan tujuan agar pesan tersampaikan kepada pembaca. Menulis adalah cara berkomunikasi secara tidak langsung, ada pertukaran antara gagasan penulis dan informasi yang diserap oleh pembaca karena memainkan peran transfer of knowledge and transfer of value. Akan tetapi, menulis itu harus mulai darimana sih? Bagaimana kita yang gampang bosenan dapat jadi penulis?
Of Course, menulis itu berawal dari mindset. Perhatikan setiap langkahnya, kembali ingatkan pada diri tujuannya untuk apa sih, pesan apa yang hendak disampaikan kepada pembaca. Mengapa mindset? Karena menulis itu akan menjadi proses long term, kita memiliki harapan atau cita-cita agar tulisan kita dapat membawa kebermanfaatan bagi banyak orang. Maka, mindset yang perlu diperhatikan apa tujuannya dan tentunya menulis itu butuh belajar yang never stop ending. Semakin banyak belajar dan berlatih kita akan terbiasa, bukan sekadar tulisan yang  biasa melainkan berkualitas penuh makna.Â
Kita yang merasa gampang bosan dengan kegiatan menulis, berkeinginan jadi penulis 'Pasti bisa' (jika kita serius untuk mempelajarinya dan mau  berproses). Kita belajar tidak tiba-tiba jadi ahli ya gais, kita perlu berproses yang darinya kita semakin berprogress untuk terus meningkatkan kualitas tulisan. Ada pepatah yang mengatakan, "Penulis yang baik adalah pembaca yang baik," hal ini perlu diperhatikan bahwa menjadi penulis perlu rajin membaca artinya memperkaya referensi sehingga kualitas tulisan yang dihasilkan berisi (insightful and meaningful).Â
Untuk melatih skill menulis itu, kita bisa bergabung dengan komunitas menulis yang kini banyak tersaji di media sosial dengan mudah bahkan ada yang menyediakan event menulis gratisss. Pastinya ini kesempatan yang jangan disia-siakan yang gais karena selain kita dibimbing secara teknis kepenulisan serta pengetahuan tentang kepenulisan lainnya, kita semakin memperluas networking dengan teman sesama penulis.
Menulis itu dapat menjadi self healing bagi kita, di saat tugas menumpuk, emosi  & situasi itu berada dalam keterpurukan menjadi tidak terkendali, perlu adanya pengalihan kepada kegiatan positif dan produktif  yang tidak mengesampingkan prioritas utama kita. Selain itu, dilatih bagaimana time management dengan baik antara menulis dengan hal-hal yang  jadi prioritas. Self healing melalui tulisan menjadi alternatif, dikala ada kejenuhan kita bisa menuangkannya dalam bentuk tulisan dan tetap memperhatikan kaidah kepenulisan, kita tidak pernah tahu dari setiap tulisan yang dirangkai menjadi kalimat indah penuh pesan paling dibutuhkan untuk orang-orang diluar sana sebagai motivasi yang berharga bagi dirinya.
So, intinya yang mau di highlight dalam tulisan ini adalah mulai menulis!
Berawal dari mindset positif, Â ingat kembali apa tujuan kita menulis
Barengi dengan aktivitas pembelajaran terutama dunia kepenulisan, misal: teknik menulis dsb.
Latih melalui event-eventÂ
Editing sebelum mempublishnya
Memperkaya referensi & belajar dari ahlinya
Percaya diri akan tulisan kita menjadi langkah dalam menulis, jadi percayalah 'kita pasti bisa.' Menulis itu proses mendewasakan diri, menghadirkan self awareness akan lingkungan sekitar sehingga membentuk diri menjadi manusia pembelajar yang mampu membawa kebermanfaatan.
Semangat menulis kawan,
Semoga bermanfaat :-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H