MENGAJAR UNTUK BELAJAR: 2 Kunci Utama Dalam Mengajar
Ketika mengajar sudah menjadi profesi yang banyak dicari dan dibutuhkan, menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi mereka yang memang memiliki keinginan untuk mendalaminya dengan mengambil pendidikan di perguruan tinggi negeri.Â
Mengajar sebenarnya bukan sekadar transfer of knowledge melainkan ada juga transfer of value yang mana ini menjadi kunci dari pendidikan yang tidak sekadar memperoleh ilmu pengetahuan, melainkan bagaimana dari ilmu pengetahuan itu dapat melahirkan akhlak yang menjadi cerminan tingginya ilmu yang telah diperolehnya.Â
Hal ini, mengajar bukan hanya dilihat dari proses interaksi sosial antara guru dan siswa, saling bertukar informasi, menyampaikan gagasan briliannya. Mengajar itu menjadi bagian proses belajar, karena pada prosesnya mengajar tersimpan pesan yang hendak disampaikan ketika interaksi sosial itu berlangsung, seperti pembelajarannya adalah anak kecil yang menjadi bagian dari proses mengajar secara tidak langsung menjadi cara agar akhlak baik itu tercermin, akhlak itu adalah kesabaran dan keikhlasan.Â
Dua hal itu menjadi kunci dalam mengajar, mengapa? karena mengajar mengandung pembelajaran yang darinyalah kita terbiasa untuk memiliki akhlak yang baik dan menjadi contoh bagi murid-murid.Â
Mengajar dapat dilakukan oleh siapa saja, akan tetapi bagi dia yang memiliki sikap sabar dan ikhlas itu hal yang langka dan menjadi karakteristik tersendiri. Ada beberapa pembelajaran yang dapat kita temukan dalam mengajar:
Interaksi sosial yang teramat berkesan
Hal itu dilihat dari bagaimana kita menyampaikan suatu ilmu atau pengalaman yang lambat laun sering, terbiasa dan kita sendiri yang dapat membangun bonding yang baik. Maka hal itu, akan menjadi yang terkesan, karena melalui segala tingkah laku murid terutama anak-anak dapat menjadi pelipur lara bagi kita.
Proses mendewasakan diri
Bagi kita kaum muda yang masih banyak mengexplore potensi, tentunya mengajar adalah pengalaman yang berharga dan menjadi bagian proses mendewasakan diri, karena kita diajarkan untuk melihat realita yang ada dan melatih diri agar bertindak bijak terutama dalam menyikapi persoalan yang di masa depan pasti kita rasakan juga ketika memiliki anak (bagi yang belum menikah).
Ajang melatih diri dalam berakhlakul karimah
Hal ini dibuktikan dengan proses mengajar, kita secara tidak langsung dilatih untuk bersikap sabar. Karena anak-anak memiliki karakter yang berbeda dan setiap anak ada tantangannya tersendiri, terkadang mungkin bisa saja membuat kesal, akan tetapi inilah jembatannya agar kita melatih sikap sabar. Karena rasa marah tidak akan menyelesaikan persoalan dan sabar di sini bukan berarti kita hanya berdiam diri, melainkan sabar di sini sambil berikhtiar juga.
Dan hal itulah pembelajaran dari mengajar yang sebenarnya banyak sekali, mengajar untuk belajar menjadi bagian proses kehidupan. Apalagi seorang ibu yang menjadi madrasatul 'ula bagi anaknya, pasti akan mengajar yang menjadi tugasnya dalam mendidik anak-anaknya.Â
Oleh karena itu, mengajar adalah belajar, bagaimana kita dilatih belajar dalam menapaki setiap proses kehidupan dan menemukan beberapa fase kehidupan yang tidak akan terlepas dari mengajar dan dari mengajar itu kita belajar bahwa setiap insan itu perlu menyampaikan apa yang dia ketahui dengan adab yang baik.
Semangat menjadi manusia pembelajar kawan
"Mengajarlah dengan kesabaran dan belajarlah dengan penuh keikhlasan, mengajar untuk belajar menjadikannya sebagai insan pembelajar"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H