Mohon tunggu...
SITI NIA RAHMA DANI
SITI NIA RAHMA DANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAIN MADINA Prodi TBI (tadris bahasa Inggris)

Welcome readers

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Olahraga bagi Kesehatan Tubuh

16 Oktober 2024   20:43 Diperbarui: 16 Oktober 2024   20:48 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENTINGNYA OLAHRAGA BAGI KESEHATAN TUBUH

Oleh :

SITI NIA RAHMA DANI

2024

Dalam kehidupan, setiap manusia akan dihadapkan pada berbagai macam masalah yang dapat menimbulkan tekanan/stress pada individu. Stres normal merupakan respon alami tubuh yang bersifat positif karena stres meningkatkan kemampuan seseorang dalam menghadapi kesulitan dan tekanan hidup. Banyaknya persaingan, tuntutan dan tantangan di kondisi saat ini memberikan tekanan pada setiap orang (Andalasari, 2018).

Pada umumnya, stress berasal dari peristiwa yang menekan individu secara terus-menerus, masalah yang berkelanjutan, kesepian, serta kekhawatiran akan finansial (Maryam, 2017). Stres negatif terkadang sulit untuk dihindari. Hal ini dapat menimbulkan perasaan depresi dan membuat individu merasa seperti memikul beban yang berat. stress tidak hanya menimbulkan dampak pada kondisi psikologis saja, stres juga dapat mempengaruhi kondisi fisik.

Stress memiliki dampak penting terhadap kesehatan fisik. Stress emosional yang berat dapat menyebabkan pembekuan darah dan penggumpalan darah yang menyebabkan serangan jantung (King, 2017). Oleh karena itu, untuk menghindari stress berat perlu melakukan coping.

Sarafino (2002) berpendapat bahwa coping adalah upaya untuk menetralisir atau mengurangi stress yang sedang terjadi. Coping mengacu pada upaya mental dan perilaku yang dilakukan untuk mengelola stres. Individu dapat merespons pengalaman stres dengan strategi coping adaptif dan maladaptif. Strategi koping maladaptif seperti menyalahkan diri sendiri, melampiaskan, penarikan perilaku, penggunaan zat, dan penyangkalan. Sedangkan, strategi koping adaptif melibatkan penggunaan humor, penerimaan, perencanaan, pembingkaian ulang yang positif, dan dukungan emosional (Sharon-David & Tenenbaum, 2017).

Olahraga termasuk kedalam strategi coping adaptif. Beberapa penelitian menyatakan bahwa olahraga dapat mengendalikan stress. olahraga bisa menjadi pengobatan praktis untuk mengatasi stres dan meningkatkan kesehatan mental (Sharon-David & Tenenbaum, 2017). WHO juga menyatakan bahwa olahraga yang dilakukan secara rutin merupakan cara efektif untuk mengendalikan stress.

Olahraga yang baik dapat mengurangi stres karena olahraga dapat merangsang hormon perasaan senang, yaitu hormon endorfin. hormon tersebut dapat memberikan ketenangan, menghilangkan ketegangan dan mengurangi rasa sakit. Endorfin yang diproduksi selama berolahraga akan mengambil alih hormon stres dan memberikan perasaan yang lebih stabil. (Stevens,R.Eetal,2013). Olahraga juga dapat menimbulkan efek positif pada tubuh seperti meningkatkan kekebalan tubuh dengan dari efek stres yang berbahaya. Berikut beberapa contoh olahraga yang dapat mengendalikan stress:

1. Jalan kaki

Jalan kaki merupakan olahraga yang paling mudah dilakukan. Jalan kaki bisa dilakukan dengan santai ataupun berjalan cepat. Cukup jalan kaki di sekitar rumah sudah memberi manfaat seperti melatih pernapasan, meredakan ketegangan otot, dan menenangkan system saraf. Dengan begitu, perasaan akan lebih rileks karena tingkat stress berkurang.

2. Aerobic

The American Council on Exercise (ACE) bekerja sama dengan American Psychological Association (APA), telah menemukan bahwa olahraga, terutama jenis aerobik, efetif dalam membantu mengelola stress. Latihan aerobic dianjurkan dilakukan secara teratur, minimal 5 kali dalam seminggu. Lakukan selama 30 menit setiap aerobik untuk menciptakan perasaan positif dalam tubuh.

3. Yoga

Yoga menggunakan teknik pernapasan untuk memicu respons relaksasi tubuh yang dapat mengendalikan stress. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa yoga dapat menurunkan tekanan darah.

4. Kickboxing

Kickboxing menggunakan teknik meninju dan menendang yang bisa melampiaskan emosi dan stress. Kickboxing juga dapat meningkatkan kelenturan, keseimbangan dan koordinasi tubuh.

5. Menari

Menari memiliki banyak manfaat untuk fisik dan mental. Setiap gerakan menari akan meningkatkan detak jantung. Menari juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan. Dengan begitu, menari dapat mengelola tingkat stress dan menambah kebahagiaan.

Olahraga individu atau beregu lainnya seperti bulutangkis, tennis, basket, sepak bola, golf, renang dan sebagainya, juga dapat mengendalikan stress. Hal tersebut dikarenakan kita akan berkonsentrasi pada gerakan tubuh dan melupakan gangguan pikiran sejenak.

Olahraga teratur dapat meningkatkan rasa percaya diri, memperbaiki suasana hati, meningkatkan energi dan mencegah datangnya penyakit. Olahraga juga dapat meningkatkan kualitas tidur individu, yang seringkali terganggu oleh stres, depresi, dan kecemasan. Semua manfaat olahraga ini dapat meredakan tingkat stress.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun