Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Puncak Apresiasi Lomba Menulis Praktik Baik FKKGP Kabupaten Blitar 2024

19 Januari 2025   15:24 Diperbarui: 19 Januari 2025   17:45 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Talk show: Tanggapan juri dan pengalaman pemenang | Foto: Ahmad Mukhlisin

Hari ini Minggu, tanggal 19 Januari 2025, Kabupaten Blitar menjadi saksi suksesnya acara Puncak Apresiasi Lomba Menulis Praktik Baik yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Komunitas Guru Penggerak (FKKGP) Kabupaten Blitar.

Acara yang dihadiri oleh pengurus FKKGP Kabupaten Blitar, pengurus Guru Penggerak per angkatan, koordinator kecamatan, 10 finalis lomba menulis, serta Ketua FKKGP Kota Blitar ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada para peserta lomba menulis yang telah menampilkan praktik terbaik mereka dalam dunia pendidikan. Tak hanya sebagai ajang lomba, acara ini juga menjadi momentum untuk berbagi ide dan inspirasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

FKKGP Kabupaten Blitar: Pionir Kegiatan Berbagi dan Kolaborasi

Sebelum memulai acara, perlu dicatat bahwa FKKGP Kabupaten Blitar telah sukses melaksanakan berbagai kegiatan berbagi dan kolaborasi yang luar biasa. Salah satu prestasi yang patut dibanggakan adalah kegiatan webinar yang telah mencapai 64 seri dan diikuti oleh guru-guru dari seluruh Indonesia. Bahkan, FKKGP Kabupaten Blitar masuk dalam 10 besar nasional sebagai komunitas teraktif, yang menunjukkan betapa besar dampak yang telah dihasilkan dalam memperkuat komunitas pendidikan di tanah air.

Kegiatan Lomba Menulis Praktik Baik ini sendiri terinspirasi dari event nasional GTK Inovatif, yang mendorong guru untuk berbagi ide, inovasi, dan praktik baik mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah masing-masing.

Pembukaan yang Menggugah Semangat

Acara dimulai dengan pembukaan yang penuh semangat oleh Bu Uswatun Hasanah, Guru Penggerak Angkatan 9 dan Pengawas SD. Dalam sambutannya, Bu Uswatun menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi titik awal untuk menginspirasi lebih banyak guru untuk terus berinovasi. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dibawakan oleh Bu Yani, Guru Penggerak Angkatan 4, diikuti dengan doa oleh Pak Zaenal Musyorifin, Guru Penggerak Angkatan 7.

Sambutan dari Ketua FKKGP Kabupaten Blitar

Pak Imam Wahyudi, Ketua FKKGP Kabupaten Blitar sekaligus Kepala SMKN 1 Blitar, menyampaikan sambutannya dengan antusias. Beliau mengungkapkan betapa luar biasa antusiasme peserta lomba, yang tercermin dari hampir 90 naskah yang masuk. "FKKGP adalah wadah yang dapat menampung aspirasi teman-teman guru, baik yang sudah menjadi Guru Penggerak maupun yang belum. Kami membuka kesempatan bagi siapa saja yang memiliki ide dan program untuk kemajuan pendidikan," ungkap Pak Imam.

Beliau juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam menciptakan perubahan yang positif bagi dunia pendidikan di Kabupaten Blitar. FKKGP diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi seluruh guru.

Nominasi Lomba Menulis Praktik Baik

Selanjutnya, acara memasuki sesi penyampaian 10 nominasi lomba menulis yang disampaikan oleh pembawa acara dengan suasana yang sangat apik. Nominasi-nominasi ini ditampilkan di layar dengan efek musik yang memukau, menambah kesan profesional dan berkelas pada penyajiannya. Para peserta lomba menunjukkan kualitas tulisan yang sangat tinggi, mencakup berbagai praktik baik yang telah diterapkan di sekolah-sekolah mereka.

Pemberian piala kepada para pemenang oleh Ketua FKKGP Kab. Blitar | Foto: Siti Nazarotin
Pemberian piala kepada para pemenang oleh Ketua FKKGP Kab. Blitar | Foto: Siti Nazarotin

Sambutan dari Koordinator FKKGP Kota Blitar

Pak Anton, Koordinator FKKGP Kota Blitar, menyampaikan bahwa FKKGP Kabupaten Blitar adalah barometer nasional. "FKKGP di sini bukan hanya berperan sebagai forum berbagi, tapi juga sebagai penggerak perubahan di dunia pendidikan. Semoga kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar," tuturnya dengan penuh semangat.

Beliau juga berbagi tips berharga: "Cintailah tugas kita terlebih dahulu. Kalau kita sudah mencintai pekerjaan kita, tantangan apapun akan terasa lebih mudah untuk dilalui."

Pengalaman Para Juara

Setelah itu, acara berlanjut dengan berbagi pengalaman dari para juara lomba. Tiap juara memaparkan perjalanan mereka dalam mengimplementasikan praktik baik yang mereka tulis, memberikan wawasan mendalam yang dapat diterapkan oleh guru-guru lainnya.

Juara pertama, Bu Guru Muda Zellya Hajar Arishandy dengan penuh antusias, berbagi tentang pentingnya memiliki pemahaman yang mendalam terhadap tujuan pendidikan. "Pendidikan itu bukan hanya tentang mengajar, tetapi tentang membentuk karakter dan kehidupan siswa. Untuk itu, kita harus memahami betul apa yang ingin kita capai dalam setiap proses pembelajaran," ujar juara pertama dengan tegas.

Dia menekankan bahwa suksesnya sebuah sekolah tak hanya dilihat dari hasil akademik, tetapi juga dari keberhasilan dalam membangun karakter dan moralitas siswa. Sebagai contoh, di sekolah tempatnya mengajar, ia berfokus pada pengembangan kemampuan sosial dan emosional siswa melalui pendekatan holistik yang melibatkan guru, orang tua, dan masyarakat.

Juara kedua, Bu Ratna Hayu dengan bijaksana, mengungkapkan tentang bagaimana mengubah keadaan lembaga pendidikan. "Seorang pemimpin pendidikan, seperti kepala sekolah, memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran. Untuk itu, kita perlu terus berinovasi dan tidak takut untuk melakukan perubahan.

Kita harus menciptakan ruang yang terbuka untuk ide-ide baru dan memberi kebebasan bagi guru dan siswa untuk berkembang," ujarnya. Juara kedua menekankan pentingnya budaya kerja yang kolaboratif dalam sebuah lembaga pendidikan. Ia berbagi bagaimana ia berhasil mengubah suasana sekolahnya menjadi lebih inklusif dan kreatif dengan mengimplementasikan program-program inovatif, seperti kelas kolaborasi antara mata pelajaran yang berbeda dan peningkatan keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah.

saya menyempatkan diri berfoto bersama salah satu pemenang | Foto: Choiri Sabda Guna
saya menyempatkan diri berfoto bersama salah satu pemenang | Foto: Choiri Sabda Guna

Juara ketiga, Bu Sri Nurhayati dengan penuh semangat, menceritakan keberhasilannya dalam berbagi praktik baik dengan mengangkat potensi lokal dalam projek pembelajaran. "Mengangkat potensi lokal adalah salah satu cara terbaik untuk membuat pembelajaran lebih relevan dan menyentuh kehidupan siswa," kata juara ketiga.

Ia berbagi pengalaman tentang bagaimana ia mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam proyek P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila), yang melibatkan siswa dalam mendalami potensi alam dan budaya daerah mereka. Siswa dilibatkan langsung dalam proyek-proyek yang berhubungan dengan masyarakat, seperti wawancara dengan para tokoh lokal dan eksplorasi tradisi serta budaya setempat. Hasilnya, tidak hanya keterampilan akademik siswa yang meningkat, tetapi juga rasa kebanggaan dan cinta terhadap budaya mereka sendiri.

Bu Amik, sebagai moderator talk show, memandu sesi ini dengan sangat komunikatif dan antusias. Dengan cara yang sangat interaktif, Bu Amik mampu menarik perhatian peserta dan para undangan yang hadir. Seluruh jalannya talk show berjalan dengan sangat menarik, dan para hadirin dapat mengikuti dan menyimak setiap cerita pengalaman pemenang serta pandangan para juri dengan penuh perhatian.

Tanggapan Juri 

Sebagai salah satu juri, saya (penulis) menyampaikan bahwa menulis itu memang gampang-gampang sulit. Gampang jika sudah terbiasa, tetapi akan menjadi sulit jika belum terbiasa, apalagi tanpa kemauan. Proses penjurian memang membutuhkan ketelitian dan perhatian terhadap detail. Sebagai juri, kami menggunakan kriteria penilaian yang jelas dan objektif, di mana naskah yang masuk harus sesuai dengan tema dan tujuan lomba. Kami juga membuat rubrik penilaian yang memudahkan dalam menemukan artikel terbaik.

Selain itu, penting untuk selalu memeriksa plagiasi dan menggunakan teknologi seperti zero AI untuk memastikan keaslian tulisan. Jika ada nilai yang sama antara beberapa naskah, kami akan membaca ulang artikel-artikel tersebut secara mendalam untuk menentukan mana yang paling layak dipilih sebagai pemenang. Hal ini dilakukan untuk memberikan penilaian yang seadil-adilnya.

Bu Hendrik, sebagai Juri 2, menambahkan pandangannya yang sangat berharga tentang seni menulis. Beliau mengungkapkan, "Tulisan yang orisinil, inovatif, dan penuh dengan solusi akan selalu memberikan dampak positif. Menulis itu bukan hanya soal merangkai kata-kata, tetapi soal bagaimana kita bisa menyampaikan sesuatu yang benar-benar bermanfaat bagi pembaca." Menurutnya, menulis tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, melainkan juga menyentuh hati pembaca.

"Tulisan yang baik adalah tulisan yang datang dari hati, yang benar-benar dilaksanakan dengan penuh dedikasi. Saat kita menulis dengan hati, maka energi itu akan sampai ke hati pembaca," ujar Bu Hendrik dengan penuh kebijaksanaan. Ia menekankan bahwa setiap penulis harus memiliki niat yang kuat untuk memberi solusi melalui tulisan mereka. "Tulisan yang orisinil dan inovatif tidak hanya akan memberikan inspirasi, tetapi juga akan mampu menjadi sumber perubahan. Jika kita ingin menginspirasi orang lain, kita harus menulis dengan cara yang bisa membuat pembaca merasakan dan memahami apa yang kita sampaikan."

Menurut Bu Hendrik, menulis dengan hati juga berarti menulis dengan komitmen dan keinginan untuk memberikan sesuatu yang lebih dari sekadar kata-kata. "Tulisan yang baik harus mencerminkan pemikiran yang mendalam, dan harus ada keberanian untuk menyampaikan ide-ide baru yang dapat membawa perubahan positif. Inovasi dalam menulis adalah kunci untuk menyampaikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, baik dalam dunia pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.

Talk show: Tanggapan juri dan pengalaman pemenang | Foto: Ahmad Mukhlisin
Talk show: Tanggapan juri dan pengalaman pemenang | Foto: Ahmad Mukhlisin

Talk show: Tanggapan juri dan pengalaman pemenang l Foto: Amik Rubiyatun
Talk show: Tanggapan juri dan pengalaman pemenang l Foto: Amik Rubiyatun

Apresiasi kepada Juri

Acara pun ditutup dengan pemberian apresiasi kepada para juri yang telah bekerja keras dalam menilai karya-karya yang luar biasa ini. Pemberian apresiasi ini menjadi bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam mendukung kegiatan ini.

Wasana Kata

Acara Puncak Apresiasi Lomba Menulis Praktik Baik FKKGP Kabupaten Blitar tidak hanya sekadar kompetisi menulis, tetapi juga merupakan ajang berbagi ilmu dan inspirasi bagi dunia pendidikan. Melalui kegiatan ini, kita diajak untuk mencintai pekerjaan kita sebagai guru dan berinovasi demi kemajuan pendidikan.

Semoga kegiatan ini dapat terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak guru untuk menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi generasi masa depan. Dengan dukungan penuh dari seluruh komunitas, termasuk keberhasilan dalam melaksanakan webinar yang telah mencapai 64 seri dan menjadi salah satu komunitas teraktif di tingkat nasional, FKKGP Kabupaten Blitar semakin membuktikan komitmennya untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia.

Selamat dan Sukses untuk para pemenang lomba menulis! Selamat dan sukses untuk FKKGP Kabupaten Blitar, dengan debut lomba menulis perdananya yang luar biasa ini! Ditunggu gebrakan-gebrakan kegiatan berikutnya. Semoga bermanfaat.

Siti Nazarotin

Blitar, 19 Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun