Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Diseminasi Fasilitasi Komunitas Belajar di Korwil Pendidikan Kecamatan kanigoro

11 Desember 2024   18:51 Diperbarui: 11 Desember 2024   19:03 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kelompok sedang presentasi | Foto: Liqoul Khuluq

Pada tanggal 10 dan 11 Desember 2024, diselenggarakan kegiatan Diseminasi Fasilitasi Komunitas Belajar di Kecamatan Kanigoro yang diikuti oleh seluruh kepala sekolah dan ketua komunitas belajar (Kombel) di tingkat SD, baik negeri maupun swasta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas komunitas belajar di SD dan mendukung terciptanya pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang tentunya dapat berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan di Kecamatan Kanigoro. Acara yang berlangsung selama dua hari ini bertempat di Aula UPT SDN Kanigoro 4 dan melibatkan 60 orang termasuk peserta, fasilitator dan panitia kegiatan.

Tujuan Kegiatan Diseminasi 

Diseminasi Fasilitasi Komunitas Belajar ini bertujuan untuk membekali kepala sekolah, guru, dan ketua Kombel dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola komunitas belajar yang lebih efektif dan inovatif. Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas fasilitator (semua guru diharapkan bisa menjadi fasilitator) dalam melaksanakan tugasnya, agar dapat memfasilitasi komunitas belajar yang lebih produktif dan berdampak positif pada kualitas pembelajaran di sekolah.

Melalui kegiatan ini, setiap peserta diharapkan mampu merancang dan mengimplementasikan kegiatan komunitas belajar yang dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, interaktif, dan berbasis pada pengembangan kompetensi siswa.

Totalitas peserta diseminasi, mengerjakan tugas dari fasilitator sampai di lantai | Foto: Yuli Ismiati
Totalitas peserta diseminasi, mengerjakan tugas dari fasilitator sampai di lantai | Foto: Yuli Ismiati

Pemahaman tentang Komunitas Belajar

Selama dua hari, berbagai materi yang sangat bermanfaat disampaikan oleh fasilitator. Di antaranya adalah tentang pentingnya komunitas belajar, bagaimana membentuk komunitas belajar yang efektif, dan bagaimana menjadi fasilitator yang baik. Kelima fasilitator yang terlibat, yakni saya sendiri, Bu Ratna Hayu (Kepala SDN Gaprang 01), Bu Bin Kholifah (Kepala SDN Minggirsari), Bu Anandayu (Kepala SDN Gogodeso 02), dan Bu Yuni Purwandari (Kepala SDN Sawentar 01), telah berperan dalam menyampaikan materi yang kami peroleh sebelumnya di kegiatan fasilitasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar.

Selain itu, peserta juga mendapat materi dari Bapak Sugianto (Kepala SDN Tlogo 2) yang memberikan penjelasan mengenai asesmen, serta Ibu Junindyah Tjandrawati (Pengawas SD Korwil Pendidikan Kecamatan Kanigoro) yang menyampaikan tentang tahapan inquiry dalam komunitas belajar.

Fasilitasi Komunitas Belajar: Kolaborasi dan Praktik Langsung

Salah satu agenda dalam kegiatan ini adalah pelatihan fasilitasi komunitas belajar yang melibatkan praktik langsung. Peserta dibagi ke dalam 8 kelompok yang terdiri dari kepala sekolah dan ketua Kombel. Setiap kelompok bertugas untuk merancang dan mempraktikkan fasilitasi komunitas belajar dengan simulasi (praktik fasilitasi: 1 orang bertindak sebagai fasilitator, 1 orang bertindak sebagai observer dan lainnya bertindak sebagai audiens)

Peserta menunjukkan antusiasme dan totalitas yang luar biasa selama kegiatan berlangsung. Keaktifan mereka terlihat jelas dalam setiap sesi. Semua kelompok dan peserta terlibat aktif, mulai dari diskusi hingga praktik langsung. Sesi tanya jawab juga sangat lancar dan hidup, menunjukkan bahwa para peserta benar-benar menyimak materi yang disampaikan. Antusiasme mereka semakin terlihat ketika mereka mengerjakan tugas bersama. Tidak ada yang duduk diam, semua peserta terlihat sibuk bekerja keras. Beberapa kelompok bahkan rela duduk di lantai untuk menyelesaikan tugas, seperti ketika menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  atau merancang rencana kegiatan komunitas belajar (Kombel) mereka. Keberanian dan semangat untuk terlibat sepenuhnya sangat mengesankan.

Salah satu kelompok sedang presentasi | Foto: Liqoul Khuluq
Salah satu kelompok sedang presentasi | Foto: Liqoul Khuluq

Pentingnya Asesmen yang Tepat dan Pengelolaan Kelas yang Inklusif

Salah satu materi yang mendapat perhatian serius adalah tentang asesmen. Pak Sugianto dengan cermat mengklarifikasi berbagai miskonsepsi mengenai asesmen, terutama terkait dengan asesmen sumatif di akhir semester. Beberapa peserta ada memiliki pandangan bahwa asesmen sumatif adalah wajib, namun Pak Sugianto mengingatkan bahwa asesmen sumatif itu bersifat opsional. Dilaksanakan atau tidak, tergantung pada kebijakan masing-masing lembaga. Yang terpenting, asesmen tersebut harus dilakukan untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai kriteria ketuntasan dalam pembelajaran, dan bukan untuk sekadar mengisi kewajiban administratif.

Dalam penjelasannya Bu Yunindyah Tjandrawati juga memberikan materi tentang siklus inquiry dalam komunitas belajar. Melalui tahapan-tahapan inquiry seperti refleksi awal, perencanaan, implementasi, dan evaluasi,  tujuannya agar peserta dapat mengelola komunitas belajar secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan adanya tahapan inquiry ini, guru dan kepala sekolah dapat merencanakan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan mengukur efektivitasnya melalui evaluasi yang tepat.

Ice breaking yang seru, Lagu disertai gerakan tangan | Foto: Yuli Ismiati
Ice breaking yang seru, Lagu disertai gerakan tangan | Foto: Yuli Ismiati

Teknologi untuk Mendukung Komunitas Belajar

Dalam era digital ini, teknologi menjadi alat yang sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran. Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah AI Edcafe, sebuah teknologi kecerdasan buatan yang dapat membantu guru dalam menyusun RPP, membuat kuis, merancang pembelajaran yang berdiferensiasi dan fitur-fitur lainnya. Pemanfaatan teknologi ini sangat relevan untuk memudahkan tugas guru dan meningkatkan kompetensinya dalam mendesain pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif.

Kegiatan yang Menyenangkan dan Penuh Semangat

Selain materi yang padat, kegiatan ini juga dilengkapi dengan berbagai sesi ice breaking yang sangat menyegarkan. Keceriaan peserta tergambar jelas, terutama saat sesi ice breaking yang dipandu oleh fasilitator dan panitia. Salah satu momen paling heboh adalah ketika peserta diajak untuk joget bersama, yang berhasil mencairkan suasana dan membuat semua orang tertawa bersama. Bahkan, ada kelompok yang sangat bersemangat dan tidak ragu untuk menjadi yang pertama tampil pada sesi presentasi, tanpa diminta ataupun diundi---sebuah contoh nyata dari inisiatif dan totalitas mereka.

Panitia juga menambah keseruan dengan memberikan doorprize untuk peserta dengan berbagai kategori, seperti "Peserta yang datang paling awal," "Peserta teraktif," "Kelompok Terapi Bangku dan Tempat Duduknya," "Peserta Tergokil" (yang paling heboh dan gokil saat ice breaking), "Kelompok yang paling dulu lengkap berkumpul setelah istirahat siang, "Kelompok Terkreatif" serta "Peserta yang berani tampil presentasi pertama kali." Kegiatan ini tidak hanya menambah ilmu dan wawasan, tetapi juga memberikan kesan yang menyenangkan bagi semua peserta.

Bu Lutfi Nurlailiyah mendapatkan apresiasi sebagai peserta teraktif | Foto: Siti Nazarotin
Bu Lutfi Nurlailiyah mendapatkan apresiasi sebagai peserta teraktif | Foto: Siti Nazarotin

Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Kanigoro

Secara keseluruhan, kegiatan diseminasi fasilitasi komunitas belajar di Kecamatan Kanigoro telah berjalan dengan sangat baik. Meskipun terdapat beberapa kendala teknis seperti listrik padam dan keterlambatan waktu, namun hal tersebut tidak mengurangi semangat para peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Semua peserta telah memberikan kontribusi yang sangat positif dalam diskusi dan praktik, dan saya percaya bahwa hasil dari kegiatan ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan kualitas pendidikan di masing-masing sekolah.

Semua berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya pada dua hari pelatihan ini saja, namun dapat berlanjut dalam bentuk implementasi nyata di sekolah masing-masing. Dengan adanya komunitas belajar yang efektif, diharapkan kualitas pembelajaran akan semakin meningkat, dan siswa pun dapat belajar dengan nyaman, menyenangkan, dan optimal.

Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal yang positif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kecamatan Kanigoro, dan kita semua dapat terus berkolaborasi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik, lebih inklusif, dan lebih berfokus pada kebutuhan siswa. Semoga bermanfaat

Siti Nazarotin
Blitar, 11 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun