Pagi ini, Sabtu, 5 Oktober 2024, saya membuka grup WhatsApp yang berisi rekan-rekan penulis di Kompasiana, tepatnya di grup KPB (Kompasianer Penulis Berbalas). Tiba-tiba suasana grup menjadi riuh. Saya mengikuti alur percakapan dan melihat foto-foto yang beredar. Rasa penasaran pun muncul ketika saya menyimak kabar mengenai acara istimewa yang baru saja berlangsung.
Ternyata, teman-teman saya di grup mengabarkan acara besar untuk mendapatkan Rekor MURI atas novel kolaboratif yang kami garap bersama-sama, berjudul Kapak Algojo dan Perempuan Vestal. Novel ini digarap oleh 33 penulis, yang sebagian besar adalah penulis aktif di Kompasiana dan blog Secangkir Kopi Bersama. Inisiatif penulisan novel ini dicetuskan oleh Mbak Widz Stoop, seorang penulis diaspora yang tinggal di Amerika. Butuh waktu tiga tahun bagi kami untuk merampungkan novel ini hingga akhirnya berhasil diterbitkan dan meraih penghargaan dari MURI.
Novel Kapak Algojo dan Perempuan Vestal berhasil meraih penghargaan dengan tajuk "Novel pertama yang ditulis oleh 33 penulis dari latar profesi yang berbeda". Sebuah prestasi yang luar biasa dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami semua, karena novel ini berhasil menorehkan sejarah baru dalam dunia sastra Indonesia.
Sebenarnya sudah sejak 27 Agustus 2024 lalu diumumkan bahwa novel ini akan didaftarkan ke Rekor MURI, sebagai novel kolaboratif pertama di Indonesia yang melibatkan 33 penulis dari beragam profesi. Dimana acara untuk merayakan pencapaian ini berlangsung kemarin, Jumat, 4 Oktober 2024 di Senyawa +Space, Menteng, Jakarta. Sayangnya, saya tidak dapat hadir karena harus menjalankan tugas kedinasan di Blitar yang tidak bisa ditinggalkan.
Namun, ketika melihat foto-foto kebersamaan teman-teman yang menghadiri acara tersebut dan mendengar kabar gembira bahwa acara berjalan dengan lancar, hati saya turut berbahagia. Bangga rasanya bisa menjadi salah satu dari 33 penulis yang terlibat dalam proyek besar ini. Meski lebih sering menulis non-fiksi, kesempatan ini memberi saya ruang untuk mencoba menulis fiksi dan menjadi bagian dari sejarah.
Saya sangat berterima kasih kepada Mbak Widz Stoop yang telah menggagas dan menginspirasi lahirnya novel ini. Selain beliau, Acek Rudi Gunawan juga sangat berjasa dalam keberhasilan penerbitan novel ini. Acek Rudi, dengan senyum manisnya dan kebaikan hatinya, turut mendampingi kami dalam proses panjang ini. Tak lupa, Mas Krisna Pabhicara yang menjadi penyunting dan memberikan arahan sehingga Kapak Algojo dan Perempuan Vestal bisa hadir dengan kualitas terbaik.
Kepada 32 penulis lainnya, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Semangat dan kebersamaan kalianlah yang membuat saya terdorong untuk menuntaskan bagian saya dalam novel ini. Saya bangga bisa menulis bersama dengan teman-teman yang hebat.
Meskipun saya tidak dapat hadir dalam perayaan di Jakarta, melihat novel Kapak Algojo dan Perempuan Vestal berhasil mendapatkan Rekor MURI menjadi kebahagiaan tersendiri. Selamat kepada kita semua, dan semoga karya ini menjadi inspirasi bagi penulis lain di Indonesia untuk terus berkarya bersama-sama.
Siti Nazarotin