Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Enam Puluh Tahun Perjalanan Cinta Pak Tjip dan Bu Rose

3 Oktober 2024   05:46 Diperbarui: 3 Oktober 2024   08:36 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tjiptadinata Effendi via Kompasiana

Di tengah gemerlap kehidupan modern yang sering kali diwarnai oleh perubahan yang cepat, jarang kita menemui sebuah kisah cinta yang mampu bertahan selama puluhan tahun. Namun, di antara banyak cerita yang berlalu, kisah cinta Pak Tjiptadinata Effendi dan Bu Roselina, atau yang akrab disapa Pak Tjip dan Bu Rose, berdiri teguh seperti berlian yang tak lekang oleh waktu.

Tahun ini, pasangan inspiratif ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-60, sebuah pencapaian yang luar biasa yang sering disebut sebagai Pernikahan Berlian. Mencapai usia pernikahan tersebut adalah tanda nyata dari kekuatan cinta, kesetiaan, dan komitmen yang luar biasa.

Bagi saya dan banyak orang yang berada dalam komunitas penulis Kompasiana, Pak Tjip dan Bu Rose bukan sekadar pasangan suami istri biasa. Mereka adalah sosok yang menginspirasi, tidak hanya karena usia pernikahan mereka yang panjang, tetapi juga karena bagaimana mereka menjalani setiap fase kehidupan dengan cinta yang terus bertumbuh. Ketika mendengar kisah mereka, saya tak bisa tidak merasa kagum. Betapa indahnya perjalanan dua hati yang menyatu sejak 60 tahun lalu, melewati suka dan duka, membangun keluarga yang penuh kasih, dan menjadi teladan di lingkungannya.

Mengagumi Perjalanan Cinta yang Menginspirasi

Banyak dari kita mungkin berpikir, apa rahasia mereka bisa bertahan selama ini? Dalam dunia yang dinamis ini, sering kali hubungan diuji dengan berbagai rintangan dan godaan. Namun, Pak Tjip dan Bu Rose telah menunjukkan bahwa kunci dari kebahagiaan dan keteguhan adalah kesediaan untuk terus mencintai, memahami, dan menerima pasangan dalam segala kondisi.

Selama 60 tahun, mereka tak hanya berperan sebagai suami dan istri, tetapi juga sebagai sahabat, partner, dan pendukung satu sama lain. Dari kisah mereka, kita belajar bahwa cinta sejati tidak hanya tentang saling melengkapi kekurangan, tetapi juga tentang bertumbuh bersama, mendukung impian masing-masing, dan merayakan setiap momen bersama.

Dalam usia pernikahan yang tak lagi muda, Pak Tjip dan Bu Rose masih tampak begitu harmonis dan bahagia. Mereka telah menyaksikan dunia berubah, teknologi berkembang pesat, dan generasi demi generasi berganti. Namun, satu hal yang tidak berubah adalah cinta mereka yang semakin kokoh, seperti berlian yang semakin berkilau seiring bergantinya waktu.

Meneladani Kesetiaan, Komitmen, dan Semangat Menulis

Tidak hanya menjadi inspirasi dalam hal pernikahan, Pak Tjip dan Bu Rose juga konsisten menjadi panutan dalam komunitas penulis Kompasiana. Mereka berdua dikenal sangat aktif menulis artikel, dari tema-tema sederhana hingga topik tentang pekerjaan yang mendalam dan kaya makna. Konsistensi ini menunjukkan kecintaan mereka terhadap dunia literasi serta semangat berbagi yang terus berkobar.

Selain rajin menulis, Pak Tjip dan Bu Rose juga sangat aktif melakukan blog walking, membaca artikel teman-teman penulis lain, memberikan komentar positif, serta menyapa dengan hangat di kolom komentar. Sikap mereka yang terbuka dan apresiatif terhadap tulisan orang lain membuat mereka begitu disegani dan dihormati di komunitas ini.

Lebih dari itu, Pak Tjip dan Bu Rose juga sering mengadakan event menulis. Mereka tidak hanya memfasilitasi para penulis untuk berkarya, tetapi juga membukukan tulisan-tulisan tersebut dan memberikan buku hasil karya bersama itu sebagai hadiah kepada para penulisnya. Ini menunjukkan betapa mereka berdua memiliki semangat berbagi yang sangat besar, mendorong teman-teman sesama penulis untuk terus berkarya, sekaligus menghargai setiap jerih payah yang sudah dihasilkan.

Tidak hanya terbatas pada dunia kepenulisan, Pak Tjip dan Bunda Rose juga sering memberikan hadiah kepada sesama penulis saat ada momen-momen spesial, seperti pernikahan atau ulang tahun. Kebaikan hati mereka ini menunjukkan betapa pedulinya mereka terhadap komunitas dan rekan-rekan penulis, membuat siapapun yang mengenal mereka merasa dihargai dan disayangi.

Gaya Hidup Sederhana yang Patut Diteladani

Terlepas dari segala pencapaian dan kekayaan yang mereka miliki, Pak Tjip dan Bu Rose dikenal dengan gaya hidup yang sederhana. Mereka tetap rendah hati, ramah dan baik hati. Ini adalah karakteristik yang jarang kita temui, dan menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja yang mengenal mereka. Sikap mereka ini mengajarkan kepada kita bahwa kekayaan yang sesungguhnya bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang seberapa besar kita bisa memberi manfaat kepada orang lain dan menciptakan kebahagiaan di sekitar kita.

Warisan Cinta dan Kebaikan yang Tak Ternilai

Lebih dari sekadar usia pernikahan, Pak Tjip dan Bu Rose telah meninggalkan warisan cinta dan kebaikan yang tak ternilai. Mereka telah menginspirasi banyak orang, baik di kalangan penulis maupun masyarakat luas, tentang arti cinta yang sesungguhnya. Dari mereka, kita belajar bahwa cinta sejati bukan hanya tentang merasakan kebahagiaan, tetapi juga tentang memberikan kebahagiaan kepada orang yang kita cintai.

Saya, seperti banyak orang lainnya, sangat mengagumi kisah hidup mereka. Betapa bahagianya mereka bisa merayakan ulang tahun pernikahan ke-60 ini dengan dikelilingi keluarga, teman, dan orang-orang yang mencintai mereka. Saya berharap, kita semua bisa meneladani jejak mereka, belajar dari kekuatan cinta dan keteguhan yang mereka tunjukkan, serta mencontoh kebaikan hatinya.

Doa dan Harapan di Usia Pernikahan ke-60

Di usia pernikahan yang ke-60 ini, doa saya adalah semoga Pak Tjip dan Bu Rose selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan. Semoga cinta kalian terus bertumbuh, semakin indah dan bermakna, menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya. Semoga, ikatan suci yang telah terjalin ini terus dikuatkan oleh kasih sayang dan kepercayaan satu sama lain, dan semoga kita semua dapat belajar dari kisah cinta abadi kalian.

Terima kasih, Pak Tjip dan Bu Rose, atas "potret" keindahan cinta sejati yang telah kalian tunjukkan kepada kami. Semoga, perjalanan cinta kalian terus bersinar seperti berlian, tak pernah pudar oleh waktu, dan selalu memancarkan cahaya yang membawa kehangatan dan harapan bagi siapa saja yang melihatnya.

Selamat ulang tahun pernikahan ke-60, Pak Tjip dan Bu Rose. Semoga cinta kalian selalu dilimpahi berkah, bahagia, dan damai hingga akhir waktu.

Siti Nazarotin

Blitar, 3 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun