Drs. Mufi Imron, M.Ei, Kabid Penerangan Agama Islam (Penais), menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengimplementasikan Moderasi Beragama sebagai strategi untuk memperkuat kerukunan dan toleransi. Program Kampung Moderasi Beragama di Blitar diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di daerah lain. Beliau menyoroti peran aktif Kementerian Agama dan para pemangku kepentingan, seperti penyuluh, guru, dan penghulu, dalam memperkuat moderasi di berbagai lembaga pendidikan dan majelis taklim untuk menangkal radikalisme dan memanfaatkan kebhinekaan sebagai kekuatan bangsa.
Sementara itu, Dr. Amak Burhanuddin, M.Pd, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam di Sekolah (PAIS), menyampaikan program "PAIS Berkarakter" yang merupakan akronim, yakni: berakhlakul karimah, rajin mengaji, kejar fadilah sholat Duha, aktif sholat fardhu, ramah dan moderat, aktif dan siap supervisi, kreatif dan inovatif, serta terus berprestasi. Mengedepankan pembentukan karakter baik bagi guru maupun siswa dengan nilai-nilai moderasi. Program ini, menurut beliau, akan terus disosialisasikan di sekolah-sekolah dan madrasah untuk memperkuat komitmen kebangsaan dan toleransi di kalangan generasi muda.
Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik, Aries Papudi, S.Ag, M.Pd, juga menekankan bahwa perbedaan adalah kekuatan yang harus dihargai. Beliau mengibaratkan moderasi beragama seperti tubuh manusia yang saling terhubung, di mana jika satu bagian terluka, seluruh bagian akan merasakan dampaknya. Pesan beliau adalah untuk saling menjaga dan menghormati, karena moderasi beragama adalah tanggung jawab bersama seluruh umat beragama.
Bersama Mewujudkan Blitar sebagai Contoh Kerukunan
Kemah Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Blitar berhasil menjadi wadah pertemuan berbagai pihak untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam mengimplementasikan moderasi beragama. Acara ini tidak hanya menghadirkan rangkaian pidato motivasi dari para narasumber, tetapi juga menguatkan komitmen bersama dalam menciptakan kehidupan yang harmonis di tengah keberagaman.
Semangat kebersamaan yang tercermin dari acara ini diharapkan dapat mengantarkan Blitar menjadi contoh nyata dalam menerapkan prinsip kerukunan antarumat beragama. Toleransi yang dijadikan landasan dalam setiap tindakan akan menjadi pilar utama untuk mencapai kehidupan sosial yang damai dan penuh penghargaan terhadap perbedaan.
Di akhir acara, seluruh peserta menyampaikan harapan agar nilai-nilai moderasi beragama dapat terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya sikap moderat, diharapkan setiap individu dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang damai, toleran, dan penuh kasih sayang.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Blitar dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun kerukunan yang kokoh dan harmonis, menjadikan moderasi beragama sebagai kunci utama dalam memelihara persatuan di tengah keberagaman bangsa. Semoga bermanfaat.
Blitar, 28 Sptember 2024