Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah

30 Juni 2024   16:36 Diperbarui: 30 Juni 2024   18:52 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan pengantin bersanding di pelaminan didampingi orang tua }Sumber gambar: Siti Nazarotin

Hari ini, hati saya diliputi kebahagiaan. Saya menghadiri dua pernikahan di dua tempat berbeda. Momen ini membawa saya kembali ke kenangan indah setahun lalu, saat menikahkan putra saya. Dan lebih jauh lagi, 28 tahun silam, saat saya sendiri melangkah ke pelaminan.

Keutamaan Pernikahan dalam Islam

Bukan sekadar bernostalgia namun lebih kepada mengingatkan kembali tentang makna pernikahan seperti yang disampaikan oleh Kyai Syahroini. Dalam mauidhah hasanahnya pada acara Walimatul 'Urs di rumah Bapak Imam Maliki hari ini, beliau menyampaikan beberapa hal yang sudah saya sarikan berikut ini. Kita simak bersama, ya.

Pernikahan dalam pandangan Islam bukan hanya sekadar ikatan antara dua individu, tetapi merupakan landasan untuk membangun sebuah keluarga yang harmonis, damai, penuh kasih sayang.

Hal ini tercermin dalam ayat Al-Qur'an Surah Ar-Rum ayat 21, yang menggarisbawahi tujuan mulia dari pernikahan sebagai sarana untuk mencapai kedamaian dan ketentraman:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang."

Prinsip-prinsip Penting dalam Pernikahan

1. Keyakinan Terhadap Pasangan

Keyakinan terhadap pasangan adalah fondasi penting dalam hubungan yang sehat. Ketika kita yakin bahwa pasangan kita adalah pilihan terbaik yang dianugerahkan oleh Allah, itu membantu kita menghindari godaan untuk membanding-bandingkannya dengan orang lain hanya berdasarkan penampilan fisik.

Kunci untuk mengembangkan keyakinan ini adalah dengan saling mendukung, memahami, dan berkomunikasi secara terbuka satu sama lain. Dengan demikian, hubungan kita dapat berkembang dan menguat secara positif.

2. Penyelesaian Masalah dalam Keluarga

Setiap keluarga tidak akan pernah luput dari masalah. Yang membedakan keluarga yang harmonis adalah kemampuan mereka dalam menangani dan menyelesaikan masalah tersebut. Kunci utamanya adalah mencari solusi terbaik untuk mencapai sakinah, atau kedamaian dalam rumah tangga. Komunikasi yang efektif menjadi dasar penyelesaian masalah, di mana anggota keluarga harus bebas menyuarakan perasaan dan pikiran tanpa takut dihakimi. Empati, pengertian, dan kompromi juga penting untuk mengurangi konflik dan mencapai solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

Mengelola emosi dan tidak membiarkan kemarahan menguasai diri sangat penting. Jika masalah terasa terlalu besar, mencari bantuan dari tokoh yang dihormati dalam keluarga, seperti orang tua atau kakek-nenek, atau tokoh agama bisa menjadi pilihan yang baik. Mereka dapat memberikan saran dan nasihat yang bijaksana.

Menetapkan batasan yang jelas, di mana setiap anggota keluarga memahami batasan yang ada untuk menjaga keharmonisan, juga membantu. Dengan langkah-langkah ini, keluarga dapat mengatasi berbagai masalah yang muncul dan menjaga keharmonisan serta kedamaian dalam rumah tangga.

3. Sabar dalam Menghadapi Konflik

Suami dianjurkan untuk lebih sabar, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan dan keahlian lebih tinggi sekalipun. Kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam menjaga keharmonisan keluarga. Dalam situasi konflik, suami yang sabar akan mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan yang bisa memperburuk keadaan. Ketika marah, disarankan untuk menahan diri dan mencari jalan keluar yang lebih baik. Kemarahan yang tidak terkendali bisa merusak komunikasi dan hubungan dalam keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun