Sabtu yang cerah  22 Juni 2024, di UPT SDN Kuningan menjadi saksi suksesnya kegiatan panen hasil belajar dari projek penguatan profil pelajar Pancasila. Para siswa dengan penuh antusiasme memanen ubi jalar yang telah mereka tanam dan rawat selama beberapa bulan terakhir.
Kegiatan ini tidak hanya membawa keseruan, tetapi juga mendidik anak-anak tentang pentingnya proses dan kerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Mengangkat Tema Gaya Hidup Berkelanjutan
Projek penguatan profil pelajar Pancasila di SDN Kuningan mengangkat tema gaya hidup berkelanjutan dengan tiga dimensi utama: mandiri, gotong royong, dan kreatif.
Kegiatan ini dirancang untuk mengajarkan siswa akan pentingnya nilai-nilai tersebut melalui berbagai aktivitas praktis dan kolaboratif. Berikut penjelasan proses panen hasil belajar hari ini, saya rangkum sesuai dimensinya masing-masing.
1. Mandiri
Anak-anak memanen tanaman ubi jalar yang ditanam dalam pot bekas minuman. Ada yang hasil panennya melimpah, ada juga yang sedikit.
Guru dan siswa bersama-sama menganalisis perbedaan hasil panen ini, menyadari bahwa perawatan dan media tanam mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Anak-anak membawa tanah dari rumah, yang kualitasnya bervariasi, mengajarkan mereka pentingnya kemandirian dalam proses bertani dan merawat tanaman.
Dimensi mandiri dalam aktivitas ini terlihat jelas saat anak-anak belajar bertanggung jawab atas tanaman mereka sendiri. Mereka harus memahami cara memilih media tanam yang baik, merawat tanaman secara rutin, dan mengatasi masalah yang muncul selama proses pertumbuhan.
Melalui kegiatan ini, anak-anak mengembangkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, membuat keputusan sendiri, dan belajar dari kesalahan yang terjadi, sehingga mereka dapat menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.
2. Gotong Royong
Keseruan semakin bertambah ketika siswa memanen ubi jalar dari lahan sekolah, yang dulunya merupakan tempat pembuangan sampah. Anak-anak berebut ubi jalar, bahkan terkadang melakukan tindakan konyol. Di sinilah guru mengajarkan nilai-nilai karakter seperti berbagi, gotong royong, dan kerja sama.
Nilai-nilai ini penting dalam membangun karakter pelajar Pancasila. Gotong royong terlihat jelas saat mereka bekerja sama dalam proses panen, mengolah, dan membagi hasil panen.
Dimensi gotong royong dalam aktivitas ini sangat menonjol ketika anak-anak belajar untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Mereka harus berbagi tugas, saling membantu, dan menghargai usaha teman-teman mereka. Saat memanen ubi jalar, mereka belajar untuk tidak berebut dan lebih mementingkan kerja sama daripada kemenangan individu.
Selain itu, gotong royong juga tampak saat mereka bersama-sama mengolah hasil panen menjadi makanan yang bisa dinikmati bersama.
Melalui kegiatan ini, anak-anak memahami pentingnya bekerja sama dan berbagi dengan orang lain, yang merupakan inti dari nilai-nilai gotong royong dalam Pancasila.
3. Kreatif
Setelah panen, anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok untuk mengolah ubi jalar. Kreativitas anak-anak diuji dalam cara mereka mengolah ubi jalar menjadi berbagai masakan yang lezat dan menarik.
Menggoreng Ubi Jalar (Kelas 1-3)
Kelompok kelas 1-3 bertugas menggoreng ubi jalar. Meskipun dibantu oleh guru, anak-anak dilibatkan langsung dalam proses mengupas, memotong, mencuci, membumbui, hingga menggoreng ubi jalar.
Keseruan semakin bertambah ketika ubi jalar mulai digoreng dan matang. Sebagian anak, terutama anak laki-laki, ngotot ingin mencicipi terus-menerus seolah-olah tidak pernah makan. Bahkan dari kelompok lain berebut minta bagian. Meskipun sudah diberikan, mereka tetap saja minta terus, kadang sambil mengendap-endap agar tidak ditegur guru dan teman-temannya. Suasana ini sangat seru dan akan menjadi kenangan indah ketika mereka dewasa.
Kolak Ubi Jalar (Kelas 4-5)
Kelompok kelas 4-5 memasak kolak ubi jalar. Mereka merebus ubi hingga empuk, menambahkan santan, gula, dan daun pandan. Proses ini melibatkan banyak langkah yang mengajarkan anak-anak ketelitian dan kesabaran.
Sambal Goreng Ubi Jalar (Kelas 6)
Kelas 6 memasak sambal goreng ubi jalar, mulai dari mengupas, memotong, hingga menggoreng dan membumbui. Â Â Â Â Â Â
Semua proses ini dilakukan bersama-sama, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kerja sama.
Kebersamaan
Setelah semua masakan selesai, makanan dibagi dalam piring-piring dan dimakan bersama. Sebelum makan, saya memberikan penguatan, menekankan pentingnya gaya hidup berkelanjutan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan. Dilanjutkan doa bersama dipimpin oleh Pak Nurhadi sebagai Guru PAI, mensyukuri nikmat yang diberikan.
Kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan di antara siswa dan guru, menciptakan suasana positif yang menyenangkan.
Panen hasil belajar projek penguatan profil pelajar Pancasila hari ini, menutup seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2023-2024.
Kebersamaan Bapak Ibu Guru mengawal panen hasil belajar P5 | Sumber gambar: Elma Ainun ZumrodzaÂ
![Kebersamaan Bapak Ibu Guru mengawal panen hasil belajar P5 | Sumber gambar: Elma Ainun ZumrodzaÂ](https://assets.kompasiana.com/items/album/2024/06/23/img-20240622-wa0099-1-6677428aed64153fcc7c98f5.jpg?t=o&v=770)
Hasil belajar tim ubi jalar goreng | Sumber gambar: Siti NazarotinÂ
![Hasil belajar tim ubi jalar goreng | Sumber gambar: Siti NazarotinÂ](https://assets.kompasiana.com/items/album/2024/06/23/img20240622110718-667742dbc925c408fd787562.jpg?t=o&v=770)
Wasana Kata
Kegiatan panen hasil belajar di UPT SDN Kuningan ini membuktikan bahwa projek penguatan profil pelajar Pancasila berhasil.
Keberhasilan ini tidak hanya diukur dari hasil panen yang melimpah, tetapi dari perubahan perilaku siswa yang mulai memahami pentingnya proses, kerjasama, dan nilai-nilai kebersamaan. Dimensi profil pelajar Pancasila yang diangkat, yaitu mandiri, gotong royong, dan kreatif, telah terwujud meskipun belum optimal.
Meskipun tidak menjadi target utama, dimensi beriman, bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia juga telah diselipkan dalam kegiatan ini, menanamkan nilai-nilai spiritual dan moral pada siswa.
Suasana positif dan menyenangkan yang tercipta menjadi bukti bahwa pendidikan karakter yang diterapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Anak-anak belajar dengan gembira, merasakan kebersamaan, dan siap menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Sampai jumpa pada projek penguatan profil pelajar Pancasila semester depan. Semoga bermanfaat.
Siti Nazarotin
Blitar, 22 Juni 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI