Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Iduladha: Meneladani Keikhlasan dan Ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail

17 Juni 2024   08:27 Diperbarui: 17 Juni 2024   20:16 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Islam menggelar shalat Idul Adha 1445 Hijriah/2024 di halaman Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Minggu (16/6/2024). | KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

"Fashalli lirabbika wanhar"

"Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah" (Surat Al-Kausar Ayat 2)

Surat Al-Kausar Ayat 2 mengingatkan kita akan pentingnya melaksanakan perintah Allah SWT dengan penuh ketaatan dan keikhlasan. Pengorbanan yang kita lakukan, baik dalam bentuk kurban maupun pengabdian dalam pekerjaan kita, adalah bentuk ketaatan dan rasa syukur atas segala karunia-Nya.

Semangat Pengorbanan dalam Iduladha

Iduladha adalah momen istimewa yang mengingatkan kita pada kisah penuh keikhlasan dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail. Di balik ritual penyembelihan hewan kurban, terkandung makna mendalam tentang pengabdian diri kepada Allah SWT. Iduladha, atau Hari Raya Kurban, tidak hanya sekedar perayaan tahunan tetapi juga saat untuk merefleksikan nilai-nilai penting dalam kehidupan kita sehari-hari.

Nabi Ibrahim dan Ismail: Teladan Keikhlasan dan Ketaatan

Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail menjadi contoh nyata bagaimana seorang hamba patuh dan rela mengorbankan apapun demi menjalankan perintah Allah. Kesediaan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya yang tercinta, Ismail, menunjukkan tingkat keimanan dan kepatuhannya yang luar biasa. Ketika Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba, pengorbanan tersebut menjadi simbol keikhlasan dan ketaatan yang hakiki.

Nabi Ibrahim menghadapi ujian yang sangat berat ketika diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengorbankan putranya sendiri. Meskipun berat, Ibrahim menunjukkan ketaatan mutlak kepada Allah SWT, dan Ismail, meskipun masih sangat muda, menunjukkan keikhlasan dan ketaatan yang sama. Penggantian Ismail dengan domba oleh Allah SWT menunjukkan bahwa Allah menghargai ketaatan dan pengorbanan hamba-Nya dan bahwa tujuan dari pengorbanan ini adalah untuk menguji keimanan dan ketaatan, bukan untuk mengorbankan manusia.

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi diolah dengan Canva
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi diolah dengan Canva

Penerapan Nilai-Nilai Iduladha dalam Dunia Pendidikan

Bagi insan yang berkecimpung di dunia pendidikan, nilai-nilai Iduladha memiliki makna yang sangat mendalam. Kita sebagai guru dan kepala sekolah dapat meneladani keikhlasan, ketaatan, dan semangat pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita.

Keikhlasan dan Ketaatan Guru

Menjadi guru berarti mengabdikan diri untuk mendidik dan membimbing anak didik. Diperlukan keikhlasan, kesabaran, dan ketelatenan dalam menghadapi berbagai rintangan dan hambatan. Menghadapi anak yang beragam karakter, orang tua yang kurang mendukung, dan keterbatasan sarana prasarana, seorang guru harus tetap teguh dan tidak mudah menyerah.

Keikhlasan dalam mengajar bukan hanya soal menjalankan tugas, tetapi juga soal mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada setiap anak didik. Ketaatan seorang guru terhadap tanggung jawabnya mencakup komitmen untuk terus belajar dan berinovasi dalam metode pengajaran, serta menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.

Semangat Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan seorang kepala sekolah juga harus diwarnai dengan keikhlasan dan semangat pengorbanan. Sebagai contoh, di tengah keterbatasan sumber daya dan murid yang sedikit, kepala sekolah harus mampu memotivasi guru dan stafnya untuk terus bergerak maju, melakukan pembenahan dan perubahan demi kemajuan sekolah.

Sebagai kepala sekolah yang baik harus mampu menginspirasi dan memberikan teladan bagi para guru dan siswanya. Kepemimpinan yang baik berarti mampu melihat potensi dan kekuatan dari setiap individu dalam timnya, serta mampu mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan bersama. Kepala sekolah harus menunjukkan pengorbanan dengan memberikan waktu, energi, dan pikiran demi kemajuan sekolah.

Hasil Tidak Mengkhianati Proses

Seperti kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, proses pengorbanan dan kerja keras tidak akan pernah mengkhianati hasil. Dengan keikhlasan, ketaatan, dan tekad yang kuat, Allah SWT akan memberikan keberhasilan dan kebahagiaan bagi mereka yang tidak mudah menyerah dan selalu berusaha.

Dalam dunia pendidikan, kesuksesan tidak datang dengan instan. Proses panjang dalam mendidik, membimbing, dan memotivasi siswa adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan dedikasi dan kerja keras. Hasil dari pengorbanan ini adalah terciptanya generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan masa depan.

Iduladha sebagai Pengingat

Mari jadikan Iduladha sebagai momen refleksi diri untuk meneladani keikhlasan dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail. Semangat pengorbanan mereka menjadi inspirasi bagi kita untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi terbaik dalam dunia pendidikan.

Mari jadikan Iduladha sebagai momentum untuk:

  • Memperkuat keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
  • Meningkatkan dedikasi dan pengabdian dalam dunia pendidikan.
  • Menjalin hubungan yang lebih harmonis dengan anak didik, orang tua, dan komunitas.
  • Berkarya dan berinovasi untuk kemajuan pendidikan.

Semoga Allah SWT membimbing kita semua dalam meneladani nilai-nilai mulia Iduladha dan menjadi pribadi yang lebih baik, khususnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di dunia pendidikan. Semoga bermanfaat.

*Selamat Hari Raya Iduladha bagi teman-teman muslim. Semoga kita bisa meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT. 

Siti Nazarotin

Blitar, 17 juni 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun