Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Iduladha: Meneladani Keikhlasan dan Ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail

17 Juni 2024   08:27 Diperbarui: 17 Juni 2024   20:16 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Islam menggelar shalat Idul Adha 1445 Hijriah/2024 di halaman Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, Minggu (16/6/2024). | KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

"Fashalli lirabbika wanhar"

"Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah" (Surat Al-Kausar Ayat 2)

Surat Al-Kausar Ayat 2 mengingatkan kita akan pentingnya melaksanakan perintah Allah SWT dengan penuh ketaatan dan keikhlasan. Pengorbanan yang kita lakukan, baik dalam bentuk kurban maupun pengabdian dalam pekerjaan kita, adalah bentuk ketaatan dan rasa syukur atas segala karunia-Nya.

Semangat Pengorbanan dalam Iduladha

Iduladha adalah momen istimewa yang mengingatkan kita pada kisah penuh keikhlasan dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail. Di balik ritual penyembelihan hewan kurban, terkandung makna mendalam tentang pengabdian diri kepada Allah SWT. Iduladha, atau Hari Raya Kurban, tidak hanya sekedar perayaan tahunan tetapi juga saat untuk merefleksikan nilai-nilai penting dalam kehidupan kita sehari-hari.

Nabi Ibrahim dan Ismail: Teladan Keikhlasan dan Ketaatan

Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail menjadi contoh nyata bagaimana seorang hamba patuh dan rela mengorbankan apapun demi menjalankan perintah Allah. Kesediaan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya yang tercinta, Ismail, menunjukkan tingkat keimanan dan kepatuhannya yang luar biasa. Ketika Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba, pengorbanan tersebut menjadi simbol keikhlasan dan ketaatan yang hakiki.

Nabi Ibrahim menghadapi ujian yang sangat berat ketika diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengorbankan putranya sendiri. Meskipun berat, Ibrahim menunjukkan ketaatan mutlak kepada Allah SWT, dan Ismail, meskipun masih sangat muda, menunjukkan keikhlasan dan ketaatan yang sama. Penggantian Ismail dengan domba oleh Allah SWT menunjukkan bahwa Allah menghargai ketaatan dan pengorbanan hamba-Nya dan bahwa tujuan dari pengorbanan ini adalah untuk menguji keimanan dan ketaatan, bukan untuk mengorbankan manusia.

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi diolah dengan Canva
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi diolah dengan Canva

Penerapan Nilai-Nilai Iduladha dalam Dunia Pendidikan

Bagi insan yang berkecimpung di dunia pendidikan, nilai-nilai Iduladha memiliki makna yang sangat mendalam. Kita sebagai guru dan kepala sekolah dapat meneladani keikhlasan, ketaatan, dan semangat pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita.

Keikhlasan dan Ketaatan Guru

Menjadi guru berarti mengabdikan diri untuk mendidik dan membimbing anak didik. Diperlukan keikhlasan, kesabaran, dan ketelatenan dalam menghadapi berbagai rintangan dan hambatan. Menghadapi anak yang beragam karakter, orang tua yang kurang mendukung, dan keterbatasan sarana prasarana, seorang guru harus tetap teguh dan tidak mudah menyerah.

Keikhlasan dalam mengajar bukan hanya soal menjalankan tugas, tetapi juga soal mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada setiap anak didik. Ketaatan seorang guru terhadap tanggung jawabnya mencakup komitmen untuk terus belajar dan berinovasi dalam metode pengajaran, serta menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.

Semangat Kepemimpinan Kepala Sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun