Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengurai Pengalaman Menjadi Juri Lomba Percakapan Dua Anak

29 Mei 2024   15:58 Diperbarui: 31 Mei 2024   18:51 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isi percakapanpun harus benar-benar mencerminkan percakapan anak usia TK. Jangan pernah sekali-kali menyisipkan kalimat-kalimat yang biasa dilontarkan orang dewasa, karena hal tersebut secara tidak langsung, mengajarkan kepada untuk berkata tidak sesuai dengan usianya.

4. Pentingnya Orisinalitas

Tema tentu sudah ditentukan dalam petunjuk dan teknis lomba. Namun tema yang mengangkat budaya lokal, kebersihan, dan keberagaman sangat penting untuk ditanamkan pada anak-anak. 

Artinya tema-tema yang dekat dengan kehidupan anak itu saja sudah cukup untuk dikulik dalam percakapan. Yang terpenting lagi adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan usia anak. Bisa dibalut dalam percakapan tentang kebiasaan-kebiasaan yang dapat membentuk karakter anak sejak dini.

5. Tampilan yang Natural

Tidak perlu mendandani anak-anak seperti orang dewasa. Penampilan yang rapi dan natural sudah cukup untuk menarik perhatian

Tampilan yang natural adalah kunci untuk memperlihatkan keaslian anak-anak dalam lomba percakapan. Menghindari penampilan yang terlalu diatur atau berlebihan akan membantu mereka tetap autentik dan fokus pada isi percakapan mereka. 

Jadi, lebih baik fokus pada kebersihan dan kenyamanan, sehingga mereka dapat tampil dengan percaya diri tanpa merasa tertekan oleh tampilan yang tidak sesuai dengan usia dan karakter mereka.

Penulis dipercaya sebagai salah satu juri lomba percakapan dua anak | Sumber gambar: Siti Nazarotin 
Penulis dipercaya sebagai salah satu juri lomba percakapan dua anak | Sumber gambar: Siti Nazarotin 

6. Menggambarkan Cita-cita yang Beragam

Pentingnya mengajarkan anak-anak bahwa cita-cita tidak hanya terbatas pada profesi yang yang dianggap bergengsi. Seperti dokter, polisi, tentara, pilot dan sebagainya. Akan tetapi juga profesi yang selama ini sering disepelekan padahal sangat penting dan membanggakan seperti menjadi petani.

Ajarkan sejak dini tentang macam-macam profesi dan peran profesi tersebut bagi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Agar anak mempunyai pilihan profesi sesuai minatnya namun tidak punya kesan negatif terhadap profesi yang lain. 

Jadi, pengalaman ini mengajarkan bahwa lomba percakapan dua anak bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk mendidik dan membentuk karakter anak. Dengan memperhatikan detail-detail tersebut, diharapkan setiap lomba di masa depan dapat memberikan dampak yang positif bagi perkembangan anak-anak. Semoga bermanfaat.

Siti Nazarotin 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun