Tindakan bullying, baik secara verbal maupun fisik, sering berawal dari lingkungan keluarga yang tidak mendukung. Pola asuh kurang perhatian terhadap nilai-nilai empati dan penghargaan terhadap perbedaan dapat menciptakan ketidakamanan bagi anak-anak. Kurangnya dukungan orangtua membuat mereka rentan menjadi pelaku atau korban bullying.Â
Oleh karena itu, keluarga perlu menciptakan lingkungan yang mendukung dan mengedepankan nilai-nilai positif untuk mencegah terjadinya bullying dan menciptakan lingkungan yang inklusif.
8. Pembiaran Merokok
Sikap pembiaran orangtua terhadap perilaku merokok dapat memberikan contoh buruk kepada anak-anak, mempengaruhi mereka untuk menganggap merokok sebagai hal yang normal. Ini meningkatkan risiko anak-anak mencoba merokok pada usia muda atau mengembangkan kebiasaan merokok di kemudian hari.Â
Oleh karena itu, orangtua perlu menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan sikap anti-rokok yang konsisten dan memberikan pemahaman tentang bahaya merokok kepada anak-anak.
9. Pembiaran Pacaran
Membiarkan anak-anak pacaran pada usia dini dapat membuka pintu menuju perilaku seks bebas dan pelecehan seksual.
Hal ini karena pada usia tersebut, mereka belum siap secara emosional dan mental untuk menghadapi konsekuensi yang terkait dengan hubungan romantis, dan cenderung kurangnya pengawasan dapat meningkatkan risiko terjadinya perilaku yang tidak aman dan pelecehan seksual.
Untuk mencegah risiko perilaku seks bebas dan pelecehan seksual pada anak-anak yang pacaran pada usia dini, orangtua perlu terlibat aktif, memberikan pendidikan seks yang tepat, dan membangun komunikasi terbuka. Sekolah dan masyarakat juga harus memberikan pendidikan seks yang mendukung.
10. Pelanggaran Terhadap Peraturan dalam Berkendara
Anak-anak sering terlibat dalam pelanggaran lalu lintas yang membahayakan, seperti mengemudi dalam pengaruh alkohol, melampaui batas kecepatan, atau menggunakan ponsel saat berkendara. Mereka juga dapat melanggar aturan seperti tidak mengenakan sabuk pengaman, melintasi lampu merah, atau mengemudi tanpa izin.Â
Kesadaran akan konsekuensi dari pelanggaran ini penting untuk ditanamkan pada anak guna menjaga keselamatan di jalan raya.
Hmmm, banyak sekali problem yang dihadapi anak-anak di era digital ya?