Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ketergantungan hingga Pembiaran, Ini 10 Problem Anak di Era Digital

27 April 2024   03:11 Diperbarui: 27 April 2024   06:40 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar saat Bapak Alwi Maulana menjadi narasumber pada acara halalbihalal dan parenting di SDN Banggle 02 | Sumber gambar: Siti Nazarotin 

Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak dan remaja, terutama yang melebihi 3 jam sehari, dapat menyebabkan mereka rentan terhadap kecanduan. 

WHO mengklasifikasikan kecanduan gim pada gadget sebagai gangguan kesehatan jiwa, sementara fenomena ini mulai meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sumber

Tingginya penetrasi internet di Indonesia telah berkontribusi pada peningkatan kasus kecanduan gadget pada anak, yang sering kali melibatkan media sosial dan game daring.

Dampaknya sangat serius, seperti akses ke pornografi, yang membutuhkan perawatan trauma seumur hidup. Beberapa kasus anak kecanduan gadget bahkan memerlukan perawatan khusus dari psikolog, psikiater, dan tempat rehabilitasi.

Orangtua perlu aktif mengawasi dan memberikan pemahaman tentang penggunaan gadget yang bertanggung jawab. 

Regulasi ketat dari pemerintah dan peran sekolah serta masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan risiko ketergantungan gadget juga penting untuk melindungi anak-anak dari paparan konten negatif. 

Kolaborasi antara semua pihak menjadi solusi efektif dalam mengatasi tantangan ini.

6. Tidak Punya Cita-cita

Anak-anak mungkin tidak punya cita-cita karena mereka tidak mendapat dukungan dari keluarga atau sekolah, ada masalah di rumah, atau mereka tidak tahu apa yang mereka inginkan. 

Orangtua dan guru harus membantu mereka menemukan minat dan tujuan hidup mereka.

Pola asuh yang otoriter memperparah keadaan, bisa menghalangi anak-anak mencapai cita-cita karena mereka kurang bisa mengekspresikan diri dan terlalu dipaksa patuh. Akibatnya, mereka kesulitan menemukan tujuan hidup dan merasa terbatas. 

Oleh karena itu, orangtua harus memberi dukungan dan kebebasan agar anak-anak bisa mengejar impian mereka.

7. Tindakan Bullying dan Kekerasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun