Hari ini, semangat literasi Alquran menggelora di seluruh Jawa Timur melalui gerakan serentak menulis mushaf Alquran. Sebuah inisiatif besar yang melibatkan peserta dari berbagai tingkat pendidikan, kegiatan ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat keterampilan membaca, menulis, dan memahami Alquran.Â
Tak terkecuali Kantor PAIS Kementerian Agama Kabupaten Blitar turut serta dalam acara penulisan Mushaf Alqur'an yang digagas oleh Bapak Kepala Bidang PAIS Kantor Wilayah Kemeneterian Agama Provinsi Jawa Timur, Amak Burhanuddin, M.Pd.I
Acara Seremonial
Acara launching Penulisan Mushaf Alqur'an ini diawali dengan acara seremonial dengan susunan acara sebagai berikut:
1. Acara dimulai dengan pembukaan resmi oleh Bu Yus Shofiatus Sholihah, M.Pd.I
2. Dilanjutkan menyanyikan  lagu Indonesia Raya, menciptakan suasana khidmat.
3. Acara berikutnya sambutan dari Kepala Seksi Pais: Bapak Muhammad Rossad, M.Pd.I memberikan sambutan, merinci tujuan dari gerakan ini dan menggugah semangat peserta untuk menyambut literasi Alquran.
4. Sambutan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar - Bapak Baharudin, M.Pd.I: Kepala Kantor Kementerian Agama membuka acara dengan sambutan, menyoroti pentingnya literasi Alquran dalam membentuk karakter dan akhlak yang mulia pada siswa.
5. Doa Penutup disampaikan oleh Bapak Mat Rojik sebagai pengawas PAI. Sebuah doa dipanjatkan untuk kesuksesan acara, memohon barokah dan keberkahan dari Allah SWT dalam upaya memperkuat hubungan spiritual melalui literasi Alquran.
Pentingnya Literasi Alquran
Dalam sambutannya, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Blitar menyoroti pentingnya acara ini sebagai lebih dari sekadar kegiatan seremonial. Beliau menekankan bahwa acara ini membawa berkah dan manfaat yang mendalam bagi semua peserta yang terlibat. Lebih dari sekadar merayakan penulisan mushaf Alquran secara serentak, acara ini menjadi sebuah peristiwa yang memancarkan spiritualitas dan nilai-nilai keislaman yang dapat memperkaya setiap peserta.
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Blitar menegaskan bahwa literasi Alquran bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga tentang menerapkan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penekanan ini, beliau berharap agar peserta tidak hanya mengambil bagian dalam seremoni penulisan mushaf Alquran, tetapi juga dapat memahami dan menggali makna yang terkandung dalam ayat-ayat suci tersebut. Dengan demikian, acara ini diharapkan memberikan dampak yang lebih dalam, membentuk karakter, dan membawa manfaat yang nyata dalam pengembangan spiritualitas peserta, sehingga literasi Alquran dapat menjadi landasan bagi kehidupan mereka yang lebih baik.
"Khataman Alquran Bil Qolam" menjadi pijakan utama dalam acara ini, sebuah sebutan baru yang disampaikan dengan penuh semangat oleh Bapak Baharudin. Melalui konsep ini, beliau menyoroti signifikansi menghatamkan Alquran dengan pena sebagai suatu upaya yang memiliki keagungan dan nilai luhur. "Bil Qolam" menggambarkan ketekunan dalam menulis, mengaitkan setiap ayat suci Alquran dengan setiap goresan pena, menciptakan hubungan spiritual yang mendalam antara hati dan tulisan.
Acara ini tidak hanya menghadirkan kegiatan seremonial semata, tetapi juga berfungsi sebagai wahana untuk menyebarkan pesan dan nilai-nilai Islam. Tidak terbatas pada penyiaran langsung melalui platform YouTube dan TikTok, Facebook saja, informasi tentang "Khataman Alquran Bil Qolam" juga tersebar melalui artikel-artikel yang ditulis oleh anggota dan pengurus Kelompok Kerja Guru PAI (KKG) atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran PAI (MGMP).
Langkah ini tidak hanya memberikan pemahaman mendalam kepada peserta, tetapi juga memberikan kesadaran kepada masyarakat luas akan program positif ini. Dengan demikian, acara ini menjelma menjadi suatu syiar Islam yang tak hanya berdampak pada peserta langsung, tetapi juga memberikan inspirasi dan wawasan bagi masyarakat yang lebih luas.
Tujuan dari Kegiatan Gerakan Serentak Penulisan Mushaf Alquran, seperti yang diungkapkan oleh Bu Yus Shofiatus Sholihah, adalah untuk meningkatkan cinta dan implementasi ajaran yang terdapat dalam kitab suci Alquran di kalangan umat Islam. Penulisan mushaf secara serentak di seluruh Jawa Timur menjadi perwujudan nyata dari upaya mendalam untuk membawa Alquran lebih dekat dengan hati setiap Muslim.
Pelaksanaan Penulisan Mushaf Alquran
Pelaksanaan penulisan mushaf Alquran secara serentak diikuti oleh peserta dari berbagai tingkatan, termasuk Kepala Kementerian Agama, Kasi Pais, pengawas PAI, dan GPAI dari seluruh jenjang pendidikan di Jawa Timur. Aktivitas ini diarahkan oleh Kepala Bidang Pais Kementerian Agama, dengan peserta menorehkan tulisan-tulisan mereka pada lembaran yang telah disiapkan.
PAIS Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, yang mendapat jatah untuk menulis juz 12, memberikan dimensi lebih pada kegiatan ini. Hasil tulisan peserta akan diabadikan dalam buku dan diterbitkan, menjadi warisan berharga yang dapat diakses oleh masyarakat. Antusiasme menunggu hasil dari kegiatan ini menciptakan antisipasi yang kuat di kalangan peserta dan juga masyarakat yang turut berpartisipasi dalam gerakan positif ini. Semoga, melalui penulisan mushaf Alquran secara serentak, akan tercipta ikatan spiritual yang lebih kokoh antara umat Islam di Jawa Timur dengan kitab suci mereka.
Wasana Kata
Dengan semangat literasi Alquran yang berkobar, gerakan serentak hari ini di Kabupaten Blitar, khususnya dan di seluruh Kabupaten/Kota Se Jawa Timur umumnya, Â menjadi panggung bagi eksplorasi mendalam terhadap makna dan kearifan yang terkandung dalam kitab suci Islam.Â
Seiring pena menorehkan setiap ayat, peserta tidak hanya menulis, tetapi juga meresapi kebijaksanaan yang tersemat dalam setiap huruf Alquran. Momentum berharga ini menciptakan ikatan spiritual yang semakin kuat di antara umat Islam di Kabupaten Blitar, dan di seluruh Jawa Timur, menjadikan setiap lembaran Alquran yang ditulis sebagai petunjuk hidup yang berharga.
Semoga kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan menjadi bekal spiritual bagi generasi mendatang. Penulisan Alquran secara serentak bukan hanya upaya meningkatkan literasi, tetapi juga mengukuhkan kecintaan yang mendalam pada kitab suci Islam. Sebuah perjalanan membaca dan menulis yang tak berkesudahan, dimana setiap goresan pena di mushaf Alquran menjadi jejak spiritual yang membimbing setiap individu menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran Islam.
Melalui gerakan serentak ini, semoga cinta pada Alquran bukan hanya menjadi kata-kata, tetapi juga tindakan nyata yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Setiap peserta, dengan tekunnya menulis, membawa harapan akan kelahiran generasi penuh kecintaan dan penghayatan terhadap ajaran suci Islam. Semoga, getaran semangat literasi Alquran ini terus membawa berkah, memancarkan cahaya pencerahan, dan merangkul setiap individu dalam kebaikan dan kedamaian. Aamiin.
Siti Nazarotin
Blitar, 12 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H