Hari Sumpah Pemuda dan Hari Santri Nasional: Membangun Generasi Penerus yang Nasionalis dan Agamis

Cinta terhadap Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 

Peringatan Hari Santri Nasional

Dalam konteks perayaan Hari Santri Nasional, yang juga jatuh pada tanggal 22 bulan Oktober, SD Kuningan mengambil inisiatif yang sangat relevan dengan kebiasaan ibadah orang Islam (karena semua siswa beragama Islam), yakni lomba salat.

Nurul sedang mengikuti Lomba Salat | Sumber gambar: Siti Nazarotin 

Harapannya adalah bahwa melalui lomba ini, anak-anak dapat memahami dan melaksanakan salat dengan baik dan benar, termasuk hafalannya dan gerakan-gerakannya. Ini adalah langkah penting untuk menjadikan mereka anak-anak yang salih dan salihah.

Levin sedang mengikuti Lomba Salat | Sumber gambar: Siti Nazarotin

Kombinasi peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Santri Nasional memberikan pesan yang kuat. Bahwa menjadi generasi penerus yang agamis tidak menghalangi seseorang untuk menjadi nasionalis. Sebaliknya, agama dan nasionalisme dapat bersinergi. Dalam hal ini, agama Islam dan ajaran syariatnya, khususnya salat, menjadi cara untuk mendukung dan memperkuat nasionalisme anak-anak.

Agha sedang mengikuti Lomba Salat | Sumber gambar: Siti Nazarotin 

Inisiatif ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, dan semangat nasionalisme dapat tumbuh dari pengertian dan penghormatan terhadap perbedaan. SD Kuningan telah memberikan contoh yang kuat tentang bagaimana pendidikan dapat menjadi alat untuk membentuk generasi penerus yang mencintai negara dan agamanya, sambil memahami dan menghormati nilai-nilai persatuan. Semoga perayaan seperti ini menjadi inspirasi buat Anda.

Selamat Memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Santri Nasional tahun 2023.

Bersama Majukan Indonesia!

Jihad Santri Jayakan Negeri!