Hari ini, kami berada di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, di mana Lokakarya 5 Calon Guru Penggerak Angkatan 8 berlangsung. Lokakarya ini penuh semangat dan inovasi, dengan tujuan membantu calon guru penggerak menemukan cara-cara baru untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Tugas pertama yang diberikan pengajar praktik adalah membuat pertanyaan yang harus dijawab masing-masing dari calon guru penggerak. Pertanyaan ini berfokus pada visi mereka untuk siswa 4 tahun ke depan. Masing-masing calon guru penggerak diminta untuk merenungkan apa yang ingin dicapai untuk siswa-siswi mereka dalam jangka waktu tersebut.
Tugas kedua melibatkan langkah-langkah inovasi yang harus diambil untuk mencapai mimpinya. Setiap calon guru penggerak diminta untuk merinci langkah-langkah kreatif dan inovatif yang akan membantu mereka mencapai visi tersebut. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa visi calon guru penggerak tidak hanya sekadar impian, tetapi juga rencana nyata untuk diwujudkan.
Yang ketiga adalah menyusun aksi. Bagaimana calon guru penggerak akan menerjemahkan visi dan langkah-langkah inovasi ke dalam program kegiatan yang berdampak positif pada siswa? Di sini, ada tiga kelompok yang bertugas membuat program kegiatan dengan alur BAGJA.
Ini adalah upaya yang luar biasa untuk memastikan bahwa calon guru penggerak memahami modul 3 dengan baik, termasuk pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan, menjadi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, dan mengelola program yang berdampak positif pada murid.