Industri kreatif merupakan salah satu sektor yang kian berkembang dan menjadi daya tarik di berbagai daerah. Blitar, sebuah kota yang terletak di Jawa Timur, juga tidak luput dari perkembangan industri kreatif. Di tengah perkembangan ini, terdapat berbagai bentuk seni dan kerajinan, seperti batik dan gerabah, yang mencerminkan kreativitas dan keunikan budaya lokal.
Dalam tulisan ini, kita akan mengulas kisah inspiratif seorang pengrajin batik di daerah Blitar yang membangkitkan semangat industri kreatif. Ibu Nining, seorang tokoh berbakat dan tekun dalam bidang batik, adalah contoh yang menginspirasi. Beliau tidak hanya menciptakan karya-karya seni batik yang memukau, tetapi juga memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. Kisah keberhasilan Ibu Nining menjadi teladan bagi individu yang memiliki bakat dalam industri kreatif.
Artikel ini akan mengungkap perjalanan Ibu Nining dalam industri kreatif, proses pembuatan batik, serta dampak positifnya bagi masyarakat. Mari kita telusuri lebih lanjut tentang kisah inspiratif ini yang memperlihatkan bagaimana semangat dan ketekunan seseorang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan berkontribusi pada pengembangan industri kreatif di daerah Blitar.
Batik Mulyo Sawentar: Melestarikan Seni Batik Sambil Membantu Komunitas Lokal
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan industri, seni kerajinan tangan seperti batik masih tetap memiliki tempat istimewa dalam budaya dan ekonomi Indonesia. Salah satu sentra kerajinan batik yang patut dicontoh adalah Batik Mulyo Sawentar, yang berdiri sejak tahun 2013. Dibalik kesuksesannya, terdapat cerita yang luar biasa tentang latar belakang pendirian, perjuangan, dan dampak positifnya bagi komunitas setempat.
Latar Belakang Pendirian Batik Mulyo Sawentar
Batik Mulyo Sawentar adalah milik Bu Nining, seorang penggiat batik dengan latar belakang yang kaya. Semuanya dimulai ketika Bu Nining masih bersekolah di SMP. Dia memiliki minat yang mendalam pada seni batik dan kesempatan untuk mempelajarinya muncul saat ia bekerja di salah satu desainer di Jalan Melati. Di sana, ia sering bertemu dengan pengrajin batik dari seluruh Indonesia, termasuk Madura dan Yogyakarta. Kunjungannya ke sentra batik di Yogyakarta juga memberinya inspirasi besar.
Sebelum mendirikan Batik Mulyo Sawentar, Bu Nining sudah belajar bagaimana membuat batik melalui sumber-sumber online seperti YouTube. Namun, ia ingin lebih dari sekadar menjadi seorang penggemar batik. Dia ingin memanfaatkan keterampilannya untuk membantu komunitas sekitar yang kekurangan pekerjaan.
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Proses pembuatan batik melibatkan beberapa alat dan bahan seperti canting, malam, kompor, dan kain. Selain itu, ada alat lain yang digunakan untuk melorot bagian-bagian tertentu dari batik. Semua alat dan bahan ini diperlukan untuk menciptakan pola-pola indah dan rumit yang merupakan ciri khas batik.
Tenaga Kerja
Batik Mulyo Sawentar memiliki sekitar 7 karyawan tetap dan 2 karyawan lepasan. Ketika mencari karyawan, Bu Nining awalnya memberikan peluang kepada mereka yang tidak memiliki pekerjaan. Namun, akhir-akhir ini, ia lebih memilih karyawan yang sudah memiliki pemahaman tentang batik.
Meskipun banyak dari karyawannya awalnya tidak memiliki pengalaman, Batik Mulyo Sawentar memiliki aturan tata cara kerja yang ketat. Ini membantu karyawan belajar dan tumbuh dalam dunia batik.
Proses Packing dan Harga ProdukÂ
Produk batik yang sudah jadi di Batik Mulyo Sawentar dibungkus dengan plastik dan ditempatkan dalam kotak dengan label-label yang sesuai.
Harga produk di Batik Mulyo Sawentar bervariasi, tergantung pada jenis batiknya. Batik cap dijual dengan kisaran harga antara 175 hingga 300 ribu rupiah, sementara batik tulis bisa mencapai 1 juta rupiah atau lebih, tergantung pada desain dan kualitasnya.
Target Penjualan dan Strategi PemasaranÂ
Kebanyakan pelanggan Batik Mulyo Sawentar adalah ASN dan guru, serta para siswa yang membutuhkan busana batik. Ini menunjukkan adanya permintaan yang kuat untuk produk batik dalam berbagai acara resmi dan sehari-hari.
Batik Mulyo Sawentar menggunakan beragam strategi pemasaran. Mereka memasarkan produk secara offline melalui pameran di dalam dan luar kota. Mereka juga memanfaatkan teknologi dengan menyediakan katalog online bagi pelanggan yang lebih suka berbelanja secara digital.
Omzet Bulanan
Omzet Batik Mulyo Sawentar bervariasi tergantung pada musim dan pesanan. Saat sepi, omzet berkisar antara 2 hingga 3 juta rupiah per bulan. Namun, saat ramai, omzet bisa mencapai 10 hingga 30 juta rupiah per bulan.
Batik Mulyo Sawentar adalah contoh nyata bagaimana seni tradisional seperti batik dapat menjadi sarana untuk membantu komunitas sekitar, menciptakan pekerjaan, dan melestarikan warisan budaya yang indah. Dalam dunia yang terus berubah, upaya Bu Nining dan timnya di Batik Mulyo Sawentar patut diapresiasi karena mereka menjaga keindahan dan nilai-nilai budaya batik Indonesia.
Semoga kisah Bu Nining dengan Batik Mulyo Sanwentarnya, menginspirasi Anda. Bela dan beli produk lokal, untuk melindungi dan menggerakkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada produk-produk unggulan lokal.
Tidak ada kata terlambat untuk mengucapkan sesuatu yang baik, Selamat Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2023.Â
Semoga bermanfaat
Siti Nazarotin
Blitar, 25 Oktober 2023