Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan. Pada tahun 2023, tema yang diusung adalah "Air adalah kehidupan, air adalah makanan, Jangan tinggalkan siapa pun." Tema ini menyoroti keterkaitan antara air dan pangan dalam menjaga kehidupan manusia.
Pangan adalah hak asasi vital dan elemen kunci dalam kehidupan bangsa. Di Indonesia, beras adalah simbol pangan utama, dan lonjakan harga beras menimbulkan beberapa dampak diantaranya adalah peningkatan biaya hidup, mengakibatkan kelaparan dan malnutrisi, dan menimbulkan ketidakstabilan sosial.Â
Untuk mengatasi dampak tersebut, perlu upaya menjaga ketahanan pangan, yaitu fokus pada pengembangan dan konsumsi pangan lokal, dimulai dari tingkat keluarga dan individu.Â
Masyarakat perlu mengadopsi sumber karbohidrat alternatif seperti jagung, ketela, ubi jalar, pisang, kentang, dan sorgum dengan kandungan kalori yang setara dengan beras. Ini membantu mengurangi tekanan pada pasokan beras dan memperkuat ketahanan pangan lokal.
Sejak setahun yang lalu, saya telah membeli lahan yang hingga kini belum dimanfaatkan secara maksimal. Terpikirlah ide untuk meningkatkan produktivitas lahan tersebut dan menciptakan ketahanan pangan di rumah kami.Â
Salah satu langkah yang telah saya rencanakan adalah menanam ubi jalar. Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah untuk menanam ubi jalar dan mengapa kami memilihnya sebagai alternatif pengganti nasi.
Mengapa Menanam Ubi Jalar?
Rencana penanaman di lahan kami mencakup ubi jalar karena ubi jalar memiliki beberapa keunggulan yang sangat berguna:
Tahan Cuaca dan Mudah Diurus: Ubi jalar dikenal tahan cuaca dan mudah diurus. Ini cocok untuk kondisi pekarangan kami yang terbatas.
Langkah-langkah Menanam Ubi Jalar