2. Meningkatkan kedekatan dengan keluarga.
Karena kesibukan, waktu untuk keluarga banyak yang hilang. Saat menjalani masa pemulihan seperti inilah, saya seperti menemukan kembali waktu itu.
Bahkan setiap saat, bisa berkomunikasi dengan suami dan anak-anak. Betapa rencana Tuhan itu sangat indah.
3. Menikmati kebersamaan dengan keluarga.
Karena 24 jam dalam kurun waktu yang lumayan lama berada di rumah, maka momen ini tidak saya sia-siakan begitu saja. Sepanjang waktu bisa ngobrol dengan suami dan anak. Benar-benar saya nikmati kebersamaan dengan keluarga.
4. Bisa beristirahat
Masa-masa pemulihan yang saya jalani tentu bisa saya manfaatkan untuk beristirahat dari segala macam urusan pekerjaan. Baik pekerjaan utama maupun tambahan yang selama memang menguras tenaga dan pikiran.
5. Suami bertukar peran.
Betapa sekarang suami semakin meningkat life skillnya. Kalau sebelumnya, pagi hari saya yang menyiapkan makanan, suami tak tahu menahu, --- sekarang sebaliknya, beliau yang memikirkan, menu apa yang akan kita makan hari ini, nyuci pakaian, bebersih rumah dan melakukan semua pekerjaan.
6. Anak-anak semakin menunjukkan baktinya.
Saya bersyukur, dikaruniai dua anak yang baik dan menurut. Di kala ibunya tergolek lemah, mereka semakin menunjukkan baktinya. Semua dikerjakan. Saking membantu.
Terutama anak gadis. Yang mungkin selama ini ia berkutat dengan kepentingannya sendiri, sekarang muncul sisi-sisi yang tidak saya duga sebelumnya.