"Tiada sebuah musibah pun yang menimpa Muslim melainkan dengannya Allah menghapuskan kesalahan-kesalahannya." (HR al-Bukhari dan Muslim)
Musibah yang menimpa saya, menyisakan cerita yang panjang. Sakit gegara kecelakaan sangat berbeda dibandingkan bila seseorang menderita penyakit tertentu. Semisal DBD, Typus, Asam Lambung, dsb.
Sakit akibat kecelakaan tentu membuat orang-orang kaget. Begitu juga dengan teman-teman, tetangga dan famili saya.
Begitu mendengar kabar tentang saya yang kecelakaan, tak ayal banyak teman, tetangga dan famili berdatangan untuk menjenguk. Mengabarkan bagaimana kondisi dan mendoakan agar segera sembuh.
Bahkan sampai artikel ini saya tulis, masih ada saja teman dan famili yang kemarin-kemarin belum dengar kabar, menyempatkan diri untuk menjenguk.
Inilah salah satu hikmah dari musibah yang saya alami. Terjalinnya silaturahmi yang penuh rasa haru yang dibalut doa.
Lalu hikmah apa saja selain terjalinnya silaturahmi dengan teman, tetangga dan famili, yang bisa saya rasakan?
1. Mengingatkan untuk lebih hati-hati dalam berkendara.
Kondisi jalan raya di saat-saat tertentu cenderung sangat ramai, terutama jam-jam pagi di saat anak-anak berangkat sekolah dan orang-orang berangkat kerja.
Perlu ditingkatkan kewaspadaan. Antara jam 06.30 sampai jam 07.30 merupakan jam-jam rawan. Lebih baik terlambat dari pada berkendara dengan kecepatan tinggi. Utamakan keselamatan.