Kembali berbagi cerita tentang pengalaman saya pasca kecelakaan lalu lintas yang saya alami tanggal 26 Juli 2023 lalu. Semoga menjadi pelajaran bagi siapapun, dan bisa dijadikan pengingat bagi saya pribadi.
Kali ini akan saya ceritakan perjalanan pulang ke Blitar, setelah saya menjalani operasi kaki.
Jum'at, 28 Juli 2023.
Menunggu. Ya, kami menunggu dipanggil oleh perawat yang akan memberikan seluruh rincian terhadap pelayanan apa saja  yang saya terima selama berobat di RSUI Kustati Solo.
Disela-sela menunggu, sekira jam 11.00, masuklah dua orang perawat yang membawa beberapa obat luka dan entah apa.
Salah satunya berkata;
"Dibuka dulu ya Bu, kakinya. Saya bersihkan dan saya obati".
Tanpa menunggu jawaban saya, dua orang perawat itu bekerja sama untuk membuka perban luka warna coklat yang membungkus kaki saya.
Drama masih berlanjut. Meskipun mereka membukanya dengan pelan, namun karena masih luka baru bekas dioperasi, lumayan perih rasanya. Saat dilepas plaster yang menempel pada kapas penutup luka, saat luka tersebut dibersihkan dan diolesi obat lagi, -- saya menjerit-jerit kesakitan. Saya memalingkan muka mencari perlindungan, berpegangan pada anak-anak bergantian. Sedikit mengurangi rasa sakit, hingga drama itupun usai seiring dengan perginya dua perawat.
Tenang. Lebih tepatnya saya berusaha menenangkan diri. Menikmati masa-masa seperti ini. Menghitung menit mengumpul menjadi jam pasca operasi sebelum pulang ke rumah.
Jam 18.30, anak sulung memenuhi panggilan perawat untuk menyelesaikan administrasi. Seluruh rincian biaya diberikan dan kami bayar saat itu juga. Karena kami tidak sempat mengurus surat keterangan terkait pelayanan BPJS, kamipun memutuskan sejak awal berobat lewat jalur umum.
Deal, biaya operasi dan segala macam yang menyertai, habis 13 Juta sekian. Puji syukur, berapapun nominalnya yang penting bisa kami bayar dan itulah jalan yang kami tempuh sebagai ikhtiar untuk sehat.
Akhirnya jam 20.00 malam kami baru bisa meluncur menempuh perjalanan pulang ke Blitar. Bagaimana perjalanan pulang kami? Apakah baik-baik saja?
Kalau ketika berangkat ke Solo saya sampaikan perjalanan sangat lancar. Perjalanan pulang malah sebaliknya. Ada kendala yang kami temui.
Pertama, Sopir lupa rute sampai dua kali. Muter-muter saja hingga perjalanan kami harus tertunda sekitar 1 jaman. Sudah ngemaps, namun begitulah terkadang maps juga menunjukkan jalan lain yang justru lebih sulit medannya. Okelah nggak apa-apa, kita cari jalan yang terbaik dan aman.
Kedua, drama belum berhenti. Kondisi fisik saya pasca operasi sangat menurun. Mungkin karena kelelahan, sehingga kondisi saya agak lemah. Ac mobil dinyalakan pada angka yang paling kecil, namun lama-lama saya nggak tahan dingin. Akhirnya Ac dimatikan, sebentar kemudian saya merasakan kepanasan. Begitu berulang kali.
Solusi lain, Ac dimatikan, kaca mobil dibuka sedikit. Angin masuk, lama-lama juga kedinginan. Jendela ditutup, apalagi, saya kepanasan. Ya Allah, begini banget ya rasanya.
Kepala pusing. Fisik saya semakin nggak bisa diajak kompromi. Saya minta istirahat, dan kami istirahat di Masjid Agung Ponorogo. Kemungkinan saya masuk angin. Badan saya olesi minyak angin. Lalu mencoba menikmati makanan yang hangat, yang dibelikan si sulung. Ternyata lidah nggak cocok, keasinan. Hadeeeh. Capek pokoknya.
Rasa kantuk karena kelelahan, akhirnya saya tertidur. Begitu terbangun, perjalanan sudah sampai Tulung Agung, itu akhirnya sudah hampir sampai Blitar. Plong rasanya. Setelah menempuh perjalanan jauh dengan banyak drama, akhirnya jam 02.00 dini hari, kami sampai rumah.
Terima kasih telah membaca perjalanan pulang saya dari Rumah Sakit. Ditunggu cerita selanjutnya ya.
Semoga bermanfaat
Salam sehat dan bahagia
Artikel selanjutnya....
Siti Nazarotin
Blitar, 9 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H