Sudah menjadi agenda rutin Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, pada setiap Bulan Suci Ramadhan, mengadakan Siraman Rohani. Demikian juga dengan tahun ini.
Sebagai salah satu kegiatan Dinas Pendidikan bidang Keagamaan, Siraman Rohani ini tidak hanya diperuntukkan bagi Guru  PAI saja namun untuk semua Guru dan Tenaga Kependidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan.
KKG PAI sebagai Wadah Aspirasi dan Potensi Guru PAI di Kabupaten Blitar
Namun peran Guru PAI di sini sangat penting. Karena Guru PAI yang bisa dikatakan sebagai garda terdepan terkait kegiatan keagamaan baik di tingkat lembaga, kecamatan maupun di kabupaten. Bagaimana kegiatan keagamaan bisa berjalan lancar dan semakin meningkat, ada andil darinya.
Keberadaan KKG PAI Kabupaten Blitar, yang anggotanya  tersebar di 22 kecamatan, sangat dibutuhkan oleh GPAI. Untuk mewadahi aspirasi dan potensi yang dimiliki oleh GPAI sehingga bisa berkembang dengan semestinya dan bisa saling menginspirasi satu sama lainnya.
Seperti yang sudah pernah saya sampaikan dalam artikel-artikel sebelumnya, KKG PAI Kabupaten Blitar telah jauh mengepakkan sayapnya terutama dalam bidang teknologi informasi. Semua kegiatan selalu disebarkan melalui media sosial yang dimiliki.
Saat ini KKG PAI telah memiliki 1 Tim IT Kabupaten dan 22 Tim IT kecamatan yang harus selalu siap update seluruh kegiatan yang digelar. Termasuk kegiatan Siraman Rohani ini. Semua dilakukan demi majunya PAI di Kabupaten Blitar.
Ada yang Berbeda dengan Pelaksanaan Siraman Rohani Tahun Ini
Teknis penyelenggaraan Siraman Rohani tahun ini berbeda dengan tahun-tahun lalu. Kalau tahun lalu, peserta yang hadir hanya perwakilan lembaga saja, namun tahun ini semua PTK (pendidik dan tenaga kependidikan) diikutsertakan.
Lalu bagaimana halnya dengan banyaknya jumlah PTK di lingkungan Dinas Pendidikan se Kabupaten Blitar?
Teknisnya begini, dibagi menjadi beberapa periode penyelenggaraan. Setidaknya dibagi menjadi 4 periode.
Periode 1 diselenggarakan tanggal 4 April di Masjid Raya Miftahul Jannah Wlingi dengan peserta PTK dari Kecamatan Wlingi, Doko, Gandusari, Selopuro, Kesamben, Selorejo, Wates dan Binangun.
Periode 2 diselenggarakan pada tanggal 5 April di Masjid Jami' At Taqwa Kademangan dengan peserta seluruh PTK dari Kecamatan Kademangan, Wonotirto, Bakung, Sutojayan dan Panggungrejo.
Periode ke 3 diselenggarakan tanggal 10 April di Masjid Al Fitroh Dermojayan Srengat dengan peserta seluruh PTK dari Kecamatan Srengat, Ponggok, Udanawu dan Wonodadi.
Periode ke 4 diselenggarakan hari ini, tanggal 12 April di Masjid Mustawan Nglegok dengan peserta PTK dari Kecamatan Kanigoro, Nglegok, Garum, Sanan Kulon dan Talun.Â
Tema Siraman Rohani hari ini adalah: Qalbun Salim, Meningkatkan Produktivitas dan Profesionalisme. Sila ikuti terus ulasan saya ya.
Dihadiri seluruh PTK dari 5 kecamatan, sejumlah pejabat pemerintah Kabupaten, pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten, perwakilan anak-anak Yatim Piatu dan undangan lainnya. Masjid Mustawan yang besar dan megah semakin menawan karena dipenuhi lautan manusia dengan balutan busana nuansa putih dilengkapi hijab nuansa hijau untuk ibu-ibu dan baju koko putih, songkok hitam untuk bapak-bapak. Sungguh pemandangan yang menenteramkan hati.
Sebelum acara inti dimulai, lantunan shalawat terdengar indah, diiringi musik rebana yang rancak, Â yang disajikan oleh grup shalawat IGTK Kecamatan Nglegok (Ikatan Guru TK), menambah suasana semarak.
Dilanjutkan penyantunan Yatim Piatu. Dari 5 kecamatan yang terlibat pada acara Siraman Rohani hari ini, masing-masing mengirimkan 3 anak yatim piatu yang akan mendapatkan santunan dari pemerintah daerah yang dalam hal ini diwakili oleh Sekda Kabupaten Blitar, Bapak Izul Marom.
Susunan Acara Siraman Rohani Periode 4 Di Masjid Mustawan Nglegok Blitar
Untuk lebih jelasnya berikut susunan acara yang kami ikuti hari ini:
Acara ke 1: pembukaan, dibuka dengan bacaan Al Fatihah.
Acara ke 2: pembacaan Ayat-ayat Suci Al Qur'an oleh siswa dari SDN Nglegok 02.
Sambutan dari Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar
Acara ke 3: sambutan dari Plt Dinas Pendidikan, Bapak Wiji Asrori.
Bapak Plt menyampaikan bahwa menjadi guru itu harus lembut hatinya. Bisa mengajar dengan hati. Tidak hanya mengajar secara lahir tapi mengajar dengan jiwa.
Selain menyampaikan tentang menjadi guru itu harus dengan hati, Pak Alwi juga menyampaikan tentang kepedulian bapak Ibu PTK yang berinfak untuk memakmurkan masjid, mulai dari Siraman Rohani di Wlingi, Kademangan, Srengat dan terakhir hari ini di Masjid Mustawan Nglegok.
Infak dari Bapak Ibu PTK murni akan disumbangkan kepada masjid yang ditempati dalam acara Siraman Rohani. Jumlah Infak selama 4 kali kegiatan terkumpul 55 juta lebih. Â Subhanallah, angka yang tidak sedikit. Semoga benar-benar bisa digunakan untuk memakmurkan masjid.
Sambutan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar
Acara ke 4: sambutan dari Sekretaris Daerah, Bapak Izul Marom.
Beliau memberikan sambutan sekaligus pembinaan kepada peserta Siraman Rohani, menceritakan tentang masa kecilnya yang menurut saya sangat agamis dan sederhana.
Dimana sewaktu di bangku SMP, beliau tinggal di pondok. Layaknya anak yang mondok, tentu yang dilakukan adalah mengaji. Namun tidak begitu untuk beliau. Beliau diberi tugas untuk menata sandal jamaah. Sempat bingung mengapa seperti itu?
Baru disadari ketika beliau beranjak dewasa, ternyata ada pembelajaran yang nilainya sangat tinggi dari tugas menata sandal. Sandal saja dihormati, ditata sedemikian rupa. Apalagi perlakuan kita kepada manusia. Harus lebih menghormati dan memperlakukan dengan baik.
Inilah yang dimaksud dengan Qalbun Salim, hati yang bersih, lurus, suci, dan ikhlas dalam segala gerak, pikiran, perasaan, perbuatan dan lain sebagainya semua tunduk hanya kepada Allah Swt.
Demikian juga sebagai pendidik, harus memiliki qalbun salim kepada anak didiknya. Akan terjalin hubungan yang akrab, tumbuh kedekatan antara pendidik dan siswa. Sehingga akan menghasilkan siswa yang berkualitas dan berakhlak mulia.
Mauidhah Hasanah oleh KH Agus Muadzin
Acara ke 5: Mauidhah Hasanah oleh KH. Agus Muadzin.
Semua menanggalkan jabatan dan atribut lainnya, duduk sama rendah untuk mengais ilmu dari KH. Agus Muadzin, seorang mubaligh ternama di daerah kami.
Banyak nasehat yang beliau sampaikan, bagaimana menjadi guru yang baik, bagaimana menciptakan lembaga yang baik dan nyaman sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk menyekolahkan anaknya pada lembaga kita.
Beliau memberikan akronim 3 huruf P, bila ingin membentuk dan menghasilkan produk siswa yang unggul.
Apa saja 3 P tersebut?
1. Pendidikan. Kita harus bisa memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak.
2. Pelanggan. Bila kita sudah berupaya maksimal mewujudkan lembaga pendidikan yang baik, memberikan pelayanan terbaik, maka masyarakat (pelanggan) akan datang dengan sendirinya.
3. Pesaing. Namun bila kita tidak mampu mewujudkan lembaga yang baik, guru-guru yang kinerjanya berkualitas, semangat untuk maju, --- maka tinggal menunggu waktu saja, dimana lembaga lain yang lebih baik dan berkualitas, akan mengambil alih. Tinggallah penyesalan yang ada.
Intinya, sebagai pendidik harus ikhlas dan semangat untuk membimbing siswa dan siswa harus menjadi prioritas utama.
Penyerahan Infak dari Peserta Siraman Rohani kepada Takmir Masjid Mustawan Nglegok
Acara ke 6: Penyerahan Infak kepada Takmir Masjid Mustawan Kecamatan Nglegok. Alhamdulillah infak dari peserta Siraman Rohani terkumpul dengan jumlah 15 juta lebih. Semoga berkah untuk semua.
Acara ke 7: Penutup
Keberadaan TIM IT KKG PAI Semakin Keren Saja
Selain dari teknis pelaksanaan yang berbeda, ada lagi yang membuat Siraman Rohani tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bahkan sangat terasa. Apa itu? Dengan adanya peliputan dari TIM IT KKG PAI. Baik dari TIM IT Kabupaten maupun kecamatan. Termasuk saya ada di dalam tim tersebut.
Semua bergerak mengabadikan momen penting ini dengan berbagai cara dan berbagai media unggah. Ada yang melalui Live Streaming You Tube, ada yang melalui video offline dan setelahnya baru diunggah di YouTube, Instagram, Tik Tok, tak terkecuali berupa artikel yang diunggah fi blog lokal maupun nasional. Keren nggak sih? Kerenlah!
Bagaimana nggak keren, sebuah kebaikan, sebuah kegiatan yang jelas-jelas bernilai positif, diunggah di media sosial, akan banyak yang nonton dan pastilah dari penonton akan terinspirasi dan tergerak hatinya untuk menjalankan kebaikan yang kita bagikan tersebut. Syiar Islam memang harus kita gaungkan terus menerus agar imbasnya bisa semakin dirasakan oleh masyarakat.
Puji syukur saya dan teman-teman TIM IT bisa menjalankan tugas dengan baik dan semoga hasilnya tidak mengecewakan.
Rangkaian Acara Siraman Rohani hari ini berlangsung dengan lancar, meriah dan semoga berkah.
Demikian saya mengabarkan dari Bumi Bung Karno untuk anda. Semoga bermanfaat.
Siti Nazarotin
Blitar, 12 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H