Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pejabat Baru ini Sidak ke Salah Satu Lembaga Sekolah, Minta Sangu

27 Februari 2023   18:57 Diperbarui: 27 Februari 2023   21:08 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimulai hari ini Senin 27 Februari 2023, diselenggarakan Workshop Praktik Baik oleh salah satu lembaga yang mengikuti program sekolah penggerak di wilayah kecamatan kami, Kanigoro, yakni SDN Tlogo 02.


Workshop Praktik Baik di Gugus 2 Kecamatan Kanigoro


Ilmu dan pengalaman yang didapat selama mengikuti Program Sekolah Penggerak ini memang ada kewajiban untuk mengimbaskan kepada lembaga-lembaga pelaksana Kurikulum Merdeka yang berada di sekitarnya, yaitu seluruh lembaga SD pada gugus 2. Begitulah yang dilakukan oleh SDN Tlogo 02.

Pelaksanaan workshop terdiri dari 3 gelombang. Gelombang pertama diikuti oleh guru fase A (guru kelas 1 dan 2), guru PAI dan Kepala Sekolah. Gelombang kedua diikuti oleh guru fase B (kelas 3 dan 4), guru PJOK dan Kepala Sekolah. Gelombang ketiga diikuti oleh guru fase C (guru kelas 5 dan 6), guru Mapel Bahasa Inggris, dan Kepala Sekolah.

Saya bersama teman satu Komite Pembelajaran mengikuti workshop | Foto: Siti Nazarotin 
Saya bersama teman satu Komite Pembelajaran mengikuti workshop | Foto: Siti Nazarotin 

Masing-masing gelombang waktu tatap mukanya selama 2 hari, ditambah tugas mandiri yang harus diselesaikan oleh seluruh kelompok yang terdiri dari 10 Komite Pembelajaran yang ada di wilayah gugus 2, termasuk SD saya, SDN Gogodeso 01.

Bertindak sebagai pemateri, Bapak Sugiyanto M.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Tlogo 02, guru-guru SDN Tlogo 02 yang telah ditunjuk, dan pengawas KPP Kanigoro.


Apa Saja Materi Workshop Praktik Baik Gugus 2?


Materi yang disampaikan tentu masih berkisar tentang kurikulum Merdeka. Mulai dari memahami Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Pembelajaran Berdiferensiasi, Projek Penguatan Profil Pelajar dan materi terkait lainnya.

Materi Workshop Berbagi Praktik Baik Gugus 2 | Foto: Septilia
Materi Workshop Berbagi Praktik Baik Gugus 2 | Foto: Septilia


Meskipun para guru di wilayah kami, tidak hanya sekali ini mengikuti workshop, baik daring maupun luring, --- namun namanya hal baru, tetap saja masih banyak kekurangan-kekurangan dan masih sangat perlu pemantapan lagi.

Bahkan diadakannya workshop (pengimbasan) ini, selain untuk mempertajam pemahaman para guru, juga untuk menghilangkan miskonsepsi terhadap materi terkait Kurikulum Merdeka.

Sebelum acara inti digelar, ada sesi pembukaan yang tentu saja dihadiri oleh pejabat terkait. Mulai dari Ketua K3S, Ketua Pelaksana IKM, Bapak Ibu Pengawas KPP (Kantor Penilik dan Pengawas) Kecamatan Kanigoro, dan pejabat dari Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar.


Kata Motivasi dari Bapak dan Ibu Pengawas


Pembawa acara memulai sesi. Membuka acara dengan bacaan basmalah. Dilanjutkan sambutan dari ketua panitia.

Berikutnya sambutan dari Bapak Heru selaku pengawas Dabin Gugus 2. Beliau memberikan motivasi kepada peserta workshop. Sebagai guru harus terus mengembangkan diri, salah satunya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan atau workshop semacam ini. Agar bisa meningkatkan kompetensinya sehingga bisa menjalankan tugas yang diemban dengan baik.

Bu Yunin sedang memberikan motivasi kepada peserta workshop berbagi Praktik Baik | Foto: Siti Nazarotin 
Bu Yunin sedang memberikan motivasi kepada peserta workshop berbagi Praktik Baik | Foto: Siti Nazarotin 


Bu Yunin, selaku Kordinator Pengawas Kecamatan Kanigoro, memberikan sambutan selanjutnya. Banyak yang beliau sampaikan, yang intinya berisi tentang ajakan kepada peserta workshop, untuk mengikuti workshop dengan sebaik-baiknya. Bila ada permasalahan terkait pembelajaran di kelas, terkait pemahaman terhadap pelaksanaan Kurikulum Merdeka, jangan segan-segan untuk bertanya.

Dari kegiatan seperti inilah kita bersama-sama bersinergi. Menerima dan berbagi ilmu dan pengalaman. Saling melengkapi. Yang mempunyai pengalaman dan ilmu lebih, jangan berhenti pada diri sendiri, --- yang merasa kurang, diupayakan benar-benar bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik.

Nah, sambutan berikutnya ini yang membuat peserta workshop penasaran dan tercengang mendengar setiap kalimat yang dilontarkan. Sosok yang belum dikenal sama sekali. Pejabat baru di Dinas Pendidikan. Beliau mengawali sambutannya dengan menceritakan perjalanan karirnya, sampai menjadi pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan.

Kali pertama bertemu dengan kami, beliau merasa senang, merasakan suasana penuh kehangatan dan keakraban. Doa beliau membuat kami para peserta merasa tenteram. Semoga pertemuan kita ini membawa barokah dan kemanfaatan bagi kita, bagi anak didik serta bagi keluarga kita. Inti doa beliau seperti itu.

Lalu apa yang aneh dari kalimat beliau?

Beliau mulai mengadakan kunjungan ke lembaga-lembaga pendidikan yang berada di Kabupaten Blitar. Tak terkecuali lembaga SD.


Hendi Wijayadi: Saya Minta Sangunya!


Suatu waktu beliau berkunjung ke salah satu SD, tidak disebutkan SD mana. Beliau tidak langsung mengenalkan apa jabatannya. Semacam ingin tahu secara langsung apa dan bagaimana yang terjadi di lapangan.

Pak Hendi Wijayadi sedang memberikan sambutan kepada peserta workshop Berbagi Praktik Baik | Foto: Siti Nazarotin 
Pak Hendi Wijayadi sedang memberikan sambutan kepada peserta workshop Berbagi Praktik Baik | Foto: Siti Nazarotin 

Tanya jawab ini dan itu beliau lakukan. Jawaban mengalir polos dari beberapa guru yang ditemui. Ketika mau menyudahi kunjungan, beliau berpamitan dengan melontarkan kalimat seperti ini: Saya minta sangunya!

Sontak, guru tersebut menjawab, kami tidak mempunyai uang Pak, dana BOS saja kami bingung mengaturnya. Bapak kok minta sangu segala. Guru tersebut menduga yang berkunjung ini adalah salah satu oknum yang tidak bertanggung jawab.

Ternyata eh ternyata, Pak Hendi Wijayadi adalah Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar yang baru ini, minta sangu (uang saku) bukannya sangu berupa uang, namun minta sangu berupa masukan atau saran kepada beliau sebagai salah satu pejabat dari Dinas Pendidikan. Untuk bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Hendi Wijayadi, pejabat yang baru 2 bulan melabuhkan hatinya di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar ini menyampaikan bahwa, sebagai pejabat baru tentu ingin tahu lebih banyak tentang seluk-beluk terkait tugas barunya.

Hendi Wijayadi mengatakan, berusaha meningkatkan pelayanan kepada para guru, para siswa dan masyarakat, --- namun diharapkan kerjasama yang baik pula dari para guru, para siswa dan masyarakat.

Artinya apa, kalau kita menginginkan hak maka terlebih dahulu penuhi kewajiban dengan sebaik-baiknya. Tentu sesuai dengan prosedur, sebenar-benarnya prosedur yang berlaku.

Semoga Pak Hendi Wijayadi, benar-benar membawa perubahan dan angin segar, terhadap peningkatan pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, sehingga ujungnya akan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Blitar. Aamiin

Semoga bermanfaat.

Siti Nazarotin
Blitar, 27 Februari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun