Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mukhlas, Sosok Tukang Ukir Sendok Keliling

18 Desember 2022   14:02 Diperbarui: 18 Desember 2022   19:06 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piring dan sendok yang sudah diberi nama oleh Pak Mukhlas| Foto: Siti Nazarotin 

Alat-alat itulah yang digunakan Pak Mukhlas untuk menjalankan pekerjaannya sebagai tukang ukir sendok. Semua alat tersebut dimasukkan dalam kotak yang terbuat dari kayu yang beliau bawa berkeliling kampung.

Untuk Apa Piring dan Sendok diberi Nama?


Agar lebih memudahkan untuk mencari bila dipinjam tetangga atau bila kita memberi hantaran makanan dan piringnya tidak langsung dikembalikan. Maka bila nanti tetangga mau mengembalikan akan mudah untuk mengidentifikasi dengan melihat nama yang tertera di bagian bawah piring atau sendok.

Alat ukir khusus sendok terbuat dari besi yang sudah tertera huruf | Foto: Siti Nazarotin 
Alat ukir khusus sendok terbuat dari besi yang sudah tertera huruf | Foto: Siti Nazarotin 

Bukannya apa-apa, bukan pula pelit atau perhitungan, misalnya hilang atau ketlesut 1 piring, lama-lama kan habis juga. Bukan berarti kalau sudah dinamai, tidak akan hilang, namun setidaknya hal ini sebagai upaya memperkecil kehilangan alat makan seperti sendok dan piring.

Berapa Penghasilan Tukang Ukir Sendok Keliling?

Menurut penuturan Pak Mukhlas, pernah satu waktu dalam sekali dapat orderan mengukir sendok  dan piring, dapat 25 lusin. Berarti 25 dusin x 7500 = 200 ribu.

Mengingat pekerjaan sebagai tukang ukir sendok dan piring ini tidak butuh keterampilan khusus dan tidak butuh waktu lama dalam pengerjaannya. Mendapatkan upah 200 ribu itu sudah lumayan banyak menurut saya.

Mukhlas sedang ngetok (mengukir sendok) | Foto: Siti Nazarotin 
Mukhlas sedang ngetok (mengukir sendok) | Foto: Siti Nazarotin 

Sempat saya ajak bercanda begini, "Pantesan panjenengan tetap betah menekuni pekerjaan sebagai tukang ukir sendok dan piring, Pak. Tidak butuh waktu lama, sekitar 1 jam-an, sudah selesai ngukir 8 dusin sendok/piring. Itu berarti dalam 1 jam menghasilkan uang 60 ribu rupiah."

Pak Mukhlas hanya senyum-senyum mendengar apa yang saya sampaikan. Lha iya, andaikata dalam sehari bekerja mulai jam 8 pagi hingga jam 3 sore, dikurangi jarak yang ditempuh dan waktu istirahat, katakan saja bekerja selama 5 jam dikalikan 60 ribu, maka Pak Mukhlas mendapat uang 300 ribu dalam sehari. Itu kalau lancar, artinya banyak pelanggan yang order.

Maka siapa sangka, pekerjaan sebagai tukang tok sendok dan piring bisa mempunyai penghasilan lumayan ya. Meskipun sepintas jika kita melihatnya, timbul rasa iba. 

Dengan mengendarai sepeda ontel yang sudah berkarat, membawa peralatan tok dan berbaju yang agak lusuh, Pak Mukhlas ikhlas menjalani pekerjaannya hingga sampai sekarang.

Mengapa Lebih Memilih Mengendarai Sepeda Ontel dibanding Sepeda Motor?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun