Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Keluarga Saya Minum Obat

26 Mei 2022   15:48 Diperbarui: 26 Mei 2022   17:10 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar minum obat menggunakan air putih: dreamers.id

Obat, apa yang terbersit dalam benak anda ketika mendengar kata "obat"? Bila dengar kata "obat", pikiran yang muncul pastilah rasa tak enak alias pahit dan kita enggan untuk menenggaknya. Karena ingin sembuh, mau tidak mau ya harus minum obat.

Pengalaman Keluarga dalam Minum Obat

Walaupun kata obat bisa diasumsikan pada 2 hal, yakni obat tradisional dan obat kimia, namun dalam tulisan ini, saya lebih memfokuskan pada obat kimia. 

Bicara tentang cara minum obat, teringat keponakan saya yang sangat susah minum obat. Berbagai cara sudah dilakukan orangtuanya, namun hasilnya nihil. Sampai-sampai kakak ipar yang terkenal sangat telaten mengurus anak-anak, turun tangan. 

Ilustrasi gambar anak sulit minum obat: klikdokter.com
Ilustrasi gambar anak sulit minum obat: klikdokter.com

Namun ketika obat sudah berhasil masuk, tetiba oleh keponakan saya, disemburkan keluar. Terkadang sudah masuk beberapa saat dan dikira berhasil, ternyata keponakan  muntah-muntah, akhirnya obatpun ikutan keluar.

Saat itu keponakan saya sakit batuk yang lumayan parah. Karena sama sekali tidak bisa minum obat, membuat badannya tambah kurus. Akhirnya sampai masuk rumah sakit untuk beberapa hari. Pada saat itu, ada semacam rasa kekhawatiran pada keluarga kami, akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menyangkut kesehatannya yang tidak kunjung pulih. Tapi untunglah Allah memberikan kesembuhan.

Topik pilihan yang diberikan Kompasiana tentang bagaimana kebiasaan minum obat, menarik minat saya untuk ikutan menulis. Dengan harapan semoga tulisan saya yang berdasarkan pengalaman keluarga ini bisa menjadi salah satu pilihan anda dalam minum obat.

Memilih Jenis Obat Sesuai dengan Usia

Banyak cara dalam minum obat bisa kita lakukan dan menjadi pilihan. Sebelum saya paparkan kebiasaan keluarga saya minum obat, terlebih dahulu perlu pula saya sampaikan cara kami memilih obat berdasarkan dengan usia, layaknya banyak disarankan oleh tenaga kesehatan.

Untuk Anak-anak, Saya Memilih Obat Berupa Sirup.

Kita tahu bahwa anak-anak sangat sulit minum obat. Agar obat bisa masuk, tentunya kita harus merayunya dengan berbagai cara. Salah satu cara agar anak mau minum obat, ya memilih obat sirup yang relatif mudah, karena memang obat berupa sirup dibuat sedemikian rupa dengan menambahkan rasa manis dengan berbagai rasa yang disukai anak.

Ilustrasi gambar obat dikemas dalam bentuk sirup: dreamstime.com
Ilustrasi gambar obat dikemas dalam bentuk sirup: dreamstime.com

Meskipun awalnya terasa manis, namun obat sirup tetaplah obat. Di akhir tegukan pastilah tetap ada rasa pahitnya. Untuk mengatasinya, siapkan air gula ataupun minuman manis lainnya dan berikan kepada anak untuk menghilangkan pahit di lidahnya.

Pilihlah Obat Kapsul

Kapsul merupakan media berupa cangkang yang berisikan zat aktif di dalamnya yang memiliki beberapa kelebihan seperti tidak berbau, hambar, tampilan bervariasi dan menarik, serta mudah ditelan. 

Ilustrasi gambar obat kapsul: businessmirror.com
Ilustrasi gambar obat kapsul: businessmirror.com

Jika sirup tidak disiapkan pada obat jenis penyakit tertentu, maka kita bisa memilih obat kapsul. Yang mana obat kapsul ini lebih mudah untuk meminumnya karena kulit luar kapsul yang menyentuh lidah dan tenggorokan rasanya tidak pahit.

Bila Terpaksa Harus Minum Obat Tablet, Minta Untuk Digerus

Mungkin ada beberapa penyakit, obatnya hanya disediakan berupa tablet saja. Untuk itu ada beberapa tenaga kesehatan yang menyiasatinya dengan cara digerus memakai alat penumbuk khusus. 

Ilustrasi gambar obat gerus: doktersehat.com
Ilustrasi gambar obat gerus: doktersehat.com

Namun hal ini tidak boleh sembarangan dilakukan, karena ada jenis obat yang butuh reaksi lebih lama dalam tubuh. Sehingga bila digerus justru menimbulkan efek yang tidak baik bagi kesehatan.

Jadi apapun tindakan yang kita lakukan dalam mengonsumsi obat, terlebih dahulu harus dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan yang menanganinya.

Untunglah kedua anak saya sejak kecil sangat mudah minum obat. Bertahap mulai dari sirup, kapsul, tablet yang digerus, sampai tablet yang tidak digerus. Hinggalah sekarang mengenai mengonsumsi obat mereka berdua tak ada masalah.

Beberapa Cara Minum Obat Tablet dan Kapsul

Ilustrasi gambar obat tablet: sante sur le net
Ilustrasi gambar obat tablet: sante sur le net

Saya, suami dan anak-anak bila mengonsumsi obat yang berupa tablet dan kapsul menggunakan cara seperti ini:

1. Menggunakan Air

Dijelaskan bahwa air adalah media yang paling efektif untuk minum obat. Air yang dimaksudkan di sini adalah air putih. 

Ilustrasi gambar minum obat menggunakan air putih: dreamers.id
Ilustrasi gambar minum obat menggunakan air putih: dreamers.id

Apakah air putih itu masih panas, hangat atau dingin? Menurut dr. Mega Muzdalifah (alodokter.com, 6 Juni 2016), sebaiknya menggunakan air putih dengan temperatur standar (tidak panas/terlalu hangat dan tidak dingin). Air yang panas dapat melarutkan obat sebelum waktu yang seharusnya, hal ini merugikan, terutama untuk obat-obatan yang pelepasan zat-zatnya bertahap dan seharusnya memiliki efek yang panjang.

Minum obat dengan air putih ini banyak digunakan karena memang sangat simpel. Akan tetapi ada beberapa orang juga kesulitan menggunakannya. 

Saya terkadang juga mengalami kejanggalan saat minum obat menggunakan air ini. Pernah kejadian ketika tablet sudah berada di tenggorokan, tetiba mandek nggak bisa ditelan. Akhirnya rasa pahit dari obat menguar dan membuat saya spontan muntah.

Pada kesempatan lain, saya lebih berhati-hati lagi. Saya minum obat dengan posisi menengadah, setelah obat menempel pada lidah, saya dorong dengan beberapa teguk air sehingga obat bisa meluncur dengan selamat. Jadinya perut penuh dengan air. Hahaha. Sampai ditertawakan anak gadis. 

2. Menggunakan pisang

Minum obat dengan menggunakan pisang, ini adalah pilihan yang terbaik buat saya. Mudah dan tidak terasa pahit. Karena tablet tidak menyentuh lidah sama sekali.

Ilustrasi gambar minum obat menggunakan pisang: beritasulsel.com
Ilustrasi gambar minum obat menggunakan pisang: beritasulsel.com

Pisang jenis apa saja bisa digunakan untuk penghantar minum obat. Yang penting benar-benar sudah matang. Caranya, kunyah pisang sampai benar-benar lembut, tempelkan tablet pada tengah-tengah pisang kemudian telan. Beres deh! 

Memang banyak orang yang menggunakan pisang sebagai penghantar minum obat. Namun perlu diperhatikan, tidak disarankan digunakan penghantar minum obat jenis ACE (Angiotensin-Converting Enzyme). Hal ini karena dalam pisang terkandung potasium yang bisa menyebabkan detak jantung berdetak lebih cepat dan tidak teratur. 

Jika anda mengonsumsi obat berjenis ACE, yang berguna untuk mengatasi penyakit seperti hipertensi, serangan jantung, diabetes, atau obat untuk penyakit ginjal lainnya, sebaiknya tidak menggunakan pisang.

Pun ada beberapa makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat. Seperti kopi, teh, susu, sayuran hijau, buah-buahan tertentu. Harus ada jeda waktu. Lagi-lagi kita harus selalu berkonsultasi dengan dokter yang menangani.

***

Anda mungkin memiliki pengalaman seperti saya? Atau ada pengalaman yang lain? Bagi dong, pengalamannya. Mungkin akan bermanfaat bagi saya dan pembaca yang lain

Demikian tadi beberapa cara minum obat ala keluarga saya. Semoga bermanfaat.

Salam sehat

Siti Nazarotin

Blitar, 26 Mei 2022

Referensi: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun