Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Jualan Es Buah Bisa Laris, Ini Rahasianya!

19 Mei 2022   18:49 Diperbarui: 19 Mei 2022   20:15 1847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es Buah Spesial milik Agus dan Ina | Foto: Siti Nazarotin

Era pandemi menyisakan banyak kisah dan drama kehidupan. Memporak-porandakan hampir semua lini. Salah satu akibat dari pandemi pula, banyak orang kehilangan pekerjaan. Tak terkecuali hal ini dialami oleh keponakan saya. 

Berawal dari Sepi Job Hingga Tercetus Ide Jualan Es Buah

Tepatnya suami dari keponakan saya, sebut saja namanya Agus. Sebelum pandemi ia berprofesi sebagai sopir dari sebuah CV angkutan barang, yaitu telur ayam lehorn.  Mengantarkan telur ke luar kota dengan trayek Blitar - Bali dan Blitar -Jakarta.  

Ketika pandemi sedang marak-maraknya, otomatis berpengaruh terhadap kelangsungan usaha dari CV yang menaungi Agus. Tak ada pesanan telur yang masuk, akhirnya Aguspun menganggur. Untung ibunya mempunyai usaha jualan buah dan sekaligus es buah yang cukup laris dan sudah pengalaman.

Kios Es Buah Spesial milik Agus dan Ina | Foto: Siti Nazarotin
Kios Es Buah Spesial milik Agus dan Ina | Foto: Siti Nazarotin

Atas saran ibunya, Agus dan istrinya sebut saja Ina, buka usaha jualan es buah yang berlokasi di dekat rumahnya. Oleh karena rumah Agus masuk gang, agak jauh dari jalan raya, maka diputuskan untuk menyewa tempat yang berada di pinggir jalan raya, dengan harapan usahanya nanti akan laris.

Es Buah Spesial Milik Pasangan Agus dan Ina

Dengan menempati lokasi yang strategis, Agus dan Ina mengawali jualannya. Bismillah! jualan hari pertama sukses. Laku 24 porsi, di mana perporsi dijual dengan harga 5000, berarti dapat 120 ribu. Sebagai pemula yang belum pengalaman sama sekali, pendapatan segitu menurut saya sudah sangat bagus.

Hari-hari berikutnya jualannya lancar. Pernah juga mengalami sepi. Namanya usaha pasti mengalami pasang surut. 

Semenjak buka hingga sekarang terhitung sudah 1 tahun. Di hari -hari biasa pendapatan mereka kisaran 250 - 500 ribu perharinya. 

Lalu apa yang membedakan Es Buah Spesial milik Agus dengan Es Buah Lainnya? 

Selain menggunakan buah pilihan, menggunakan takaran yang pas dan tidak pernah dirubah, --- Es Buah Spesial milik Agus menggunakan es batu yang diserut. Di tempat saya sepertinya tidak ada yang menggunakan seperti ini. Kebanyakan menggunakan es batu yang dipecah.

Segelas Es Buah Spesial mampu melelehkan air liur | Foto: Siti Nazarotin
Segelas Es Buah Spesial mampu melelehkan air liur | Foto: Siti Nazarotin

Manisnya gula pilihan, susunya juga terasa, ditambah bulatan-bulatan buah semangka dan melon, potongan nanas yang sudah direbus dengan gula, serutan blewah, potongan agar-agar kelapa dengan warna putih dan hijau, disempurnakan dengan es serut, --- membuat Es Buah milik Agus dan Ina benar-benar spesial dan sangat layak untuk dinikmati kala dahaga mendera.

Mengalami Puncaknya di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan, adalah bulan berkah. Umat Islam yakin akan hal itu. Berkah akan mendapatkan pahala dan keutamaan. Termasuk berkah rezekinya.

Berkah ini pula yang dialami oleh para pelaku usaha apapun yang berjualan di bulan ramadan. Termasuk pelaku usaha kuliner. Penjual makanan dan minuman. Demikian juga yang dialami oleh Agus dan Ina.

Menjelang datangnya bulan suci ramadan, Agus dan Ina, dibantu ibunya, --- mempersiapkan dengan matang. Dengan harapan jualannya akan lebih laris dibandingkan dengan hari-hari biasa (hari di luar bulan ramadan). 

Membeli bahan-bahan dengan kualitas yang baik. Gula kualitas baik, buah-buahan kualitas baik, kayu manis (sebagai salah satu bumbu dari sirupnya) juga dipilih yang kualitasnya baik. 

Semua peralatan disiapkan, sejak pagi sudah merebus sirup dan nanas, serta merebus agar-agar dan jeli (sebagai campuran). Hingga siang hari pukul 1, semuanya sudah siap dingkut ke tempat jualan.

Es Buah Spesial milik Agus dan Ina menunggu diambil pemesannya | Foto: Siti Nazarotin
Es Buah Spesial milik Agus dan Ina menunggu diambil pemesannya | Foto: Siti Nazarotin

Hari pertama jualan di bulan Ramadan kemarin, mendapatkan uang 1 juta. 166 porsi gaes!! Angka yang tergolong besar untuk sebuah usaha kuliner yang baru jalan setahun, dengan modal pas-pasan. Hari-hari berikutnya pendapatannya naik turun. Terkadang dapat 800 ribu, terkadang 500 ribu. 

Kendala utama jualan es buah ( berlaku untuk semua minuman) adalah cuaca hujan. Sudah otomatis akan sepi pembeli. Padahal bahan-bahannya sudah tidak bisa dijual untuk besuknya. Kalau tidak laku dijual, biasanya dikasihkan pada orang-orang sekitar kios maupun sekitar rumah. Saya seringkali kali kebagian. He he he.

Apa Rahasianya, Sampai Sekarang Tetap Laris?

Banyak pelanggan yang bertanya tentang resepnya apa? Setahu saya tidak ada resep yang istimewa, pun tidak ada resep yang disembunyikan. Kemungkinan hanya takarannya saja yang pas. 

Menurut Ina, ada beberapa alasan yang membuat es buahnya laris dan banyak diburu oleh pelanggannya. Setidaknya ada 4 alasan yang saya rangkum di sini;

1. Mempertahankan kualitas

Es Buah Spesial, begitu nama yang disematkan pada Spanduk yang tertera tepat di depan kios milik Agus dan Ina ini. Kiranya penamaannya sangat tepat, karena memang rasa dari es buahnya sangat spesial dibandingkan dengan es buah lainnya.

Mengapa jadi spesial dan banyak diburu oleh pelanggannya? Tersebab, sejak awal buka sampai sekarang, mereka tidak pernah merubah takaran. 

Kerap kali kita mendapati suatu makanan atau minuman yang awalnya enak, ketika semakin laris dan punya banyak pelanggan, mereka akan mengurangi takaran dan menyebabkan rasanyapun berkurang. 

Hal ini tidak berlaku bagi Agus dan Ina. Seberapapun banyaknya pembeli, takaran tidak pernah dikurangi. Saya melihat sendiri, karena memang rumah kami berdekatan. 

Bahkan saya pernah membantu melayani pelanggan saat Ina ada keperluan sebentar. Ia berpesan pada saya, sirupnya sekian sendok, esnya sekian sendok, susunya sekian sendok. Jangan sampai kurang ya Mbak! Begitu pesannya pada saya.

Ketika saya menggantikan Ina melayani pelanggan | Foto: Siti Nazarotin
Ketika saya menggantikan Ina melayani pelanggan | Foto: Siti Nazarotin

Ternyata kualitas akan berbanding lurus dengan apresiasi. Itu artinya berbanding lurus dengan pendapatan.

2. Pelayanan Prima

Es Buah Spesial milik Ina dan Agus berada di daerah pinggiran. Bukan di tengah kota, bukan pula di daerah yang sangat ndeso. Mengenai harga jual tidak bisa sembarang membandrol, harus bisa beradaptasi dengan kalangan menengah ke bawah. 

Selama setahun dibandrol dengan harga 5 ribu, baru masuk tahun kedua, tersebab harga bahan-bahannya juga naik maka harganyapun dinaikkan menjadi 6 ribu.

Sering mengalami perlakuan yang kurang enak dari pelanggan. 

Suatu saat, ketika banyak pembeli yang antri, hanya ada satu pelayan, terkadang juga sendirian, --- ada pelanggan yang ngomel-ngomel karena terlalu lama dilayani. 

Pada kesempatan lain, ada yang menawar, memberikan uang sepuluh ribu dan minta dilayani 3 porsi seikhlasnya.

Ada lagi yang pesan 3 porsi, bilang ngutang dulu, namun tak pernah muncul lagi.

Hal-hal seperti inilah yang harus disikapi bijak oleh Agus dan Ina. Meskipun dalam hati dongkol, namu mau tak mau harus tetap memperlihatkan wajah yang ajer (tetap ramah dan sabar).

3. Meskipun Sepi, Tetap Berjualan

Hal yang wajar bila berjualan apapun mengharapkan laku dan laris. Bila laris, membuat semakin bersemangat untuk berjualan. Esoknya akan ditambah lagi porsi jualannya. 

Namun demikian, jika sepi pembeli, tentu akan membuat patah hati. Lesu, dan tak bersemangat. Sehingga terkadang karena sering sepi pembeli,  esoknya jeda tidak jualan. 

Satu kali dua kali jeda, maka pembeli akan kecewa dan tidak akan kembali.

Hal ini tidak berlaku bagi Agus dan Ina. Sesepi apapun tetap jualan. Itung-itung sebagai gantinya ketika ramai. Itung-itung juga sebagai ujian kesabaran. Dengan begitu maka pelanggan tidak akan kecewa. Sewaktu-waktu pelanggan membutuhkan, mereka siap melayani.

4. Menjaga Kebersihan

Faktor yang terpenting lagi adalah adanya kebersihan. Apapun jualannya, tentu faktor kebersihan ini sangat berperan dan menjadi pertimbangan orang mau beli atau tidak.

Es Buah Spesial milik Agus dan Ina, di samping mengutamakan kualitas rasa juga mengedepankan kebersihan | Foto: Siti Nazarotin
Es Buah Spesial milik Agus dan Ina, di samping mengutamakan kualitas rasa juga mengedepankan kebersihan | Foto: Siti Nazarotin

Dengan selalu menjaga kebersihan maka pelanggan dengan sendirinya akan datang. Biarpun tempatnya sederhana, namun ditata rapi, kelihatan bersih, penampilan penjualnya juga rapi dan bersih, --- hal ini menjadi poin tersendiri bagi pembeli.
***

Jadi, bila anda ingin buka usaha kuliner, 4 hal yang dilakukan Agus dan Ina ini bisa anda terapkan.

Es Buah Spesial milik Agus dan Ina melayani pesanan untuk acara keluarga maupun kantor | Foto: Siti Nazarotin
Es Buah Spesial milik Agus dan Ina melayani pesanan untuk acara keluarga maupun kantor | Foto: Siti Nazarotin

Oh iya, bukan bermaksud promosi, hanya testimoni saja, Es Buah Spesial milik Agus dan Ina juga melayani pesanan untuk acara anda. Bagi anda yang berada di daerah Blitar, atau sedang berkunjung ke Blitar, silakan meluncur di Jalan Raya Semanding, Desa Banggle Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Kita kopi darat yuk di Kios Es Buah Spesial milik Agus dan Ina, yuk! Hehehe.

Semoga artikel ini bermanfaat.

Salam kuliner dari kios Es Buah Spesial

Siti Nazarotin
Blitar, 19 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun