Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa [QS. Al-Baqarah: 183]
Puji syukur ke hadirat Ilahi Rabbi, yang telah memberikan umur panjang, kesehatan dan kesempatan untuk bersua kembali dengan Bulan Ramadan.
Yang mana Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh keutamaan. Maka bila kita ingin mendapatkan keutamaan tersebut, dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan di Bulan Ramadan.
Lalu apa saja amalan yang bisa kita lakukan? Banyak sekali amalan di Bulan Ramadan yang bisa Umat Islam lakukan. Ibarat kata, siapa cepat dia yang dapat. Sebaliknya, siapa yang ogah-ogahan, ia takkan mendapatkan apa-apa.
Di antara amalan di Bulan Ramadan adalah: Puasa, salat tarawih, salat witir, tadarus, salat tahajud, bersedekah, dan sebagainya.
Dalam kesempatan ini saya tak akan membahas semua amalan. Namun terkhusus amalan puasa saja. Yang menurut saya adalah amalan utama di Bulan Ramadan ini.
Puasa adalah menahan diri untuk tidak makan dan minum serta menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Puasa, telah dijelaskan dalam QS Al-Baqarah ayat 183 seperti telah saya kutip pada paragraf pembuka, kita diperintahkan untuk puasa seperti diperintahkan atas orang-orang terdahulu. Ayat tersebut dengan gamblang menjelaskan bahwa hukum mengerjakan puasa itu wajib
Tentu yang namanya wajib, berarti ada konsekuensinya bila kita tidak mengerjakannya. Wajib adalah jika suatu pekerjaan itu dilakukan maka mendapatkan pahala namun jika pekerjaan itu tidak dilakukan maka akan berdosa.
Lalu yang menjadi permasalahannya adalah, bagaimana kita bisa menjalankan puasa ramadan sesuai dengan syarat dan rukunnya, di samping itu bagaimana puasa kita itu bisa membentengi diri agar tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah.
Karena ada orang yang puasanya tekun, tidak pernah bolong, namun sikapnya tidak berubah. Menjalankan puasa tapi masih menggunjing, masih berperilaku sombong, iri hati, dengki dan sifat-sifat tercela lainnya.
Padahal kita tahu bahwa berpuasa itu mendatangkan keutamaan atau memberikan hikmah yang besar sekali bagi siapapun yang menjalankannya. Agar kita semakin mantap dalam menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan kiranya perlu saya ulas, apa keutamaan Bulan Ramadan itu?
Keutamaan Bulan Ramadan:
1. Pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup.
2. Bebasnya penghuni neraka.
3. Doa yang dikabulkan.
4. Terampuninya dosa.
5. Iblis dan setan dibelenggu.
Pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup.
Sebuah fasilitas VIP yang diberikan Allah kepada hambaNya yang taat menjalankan ibadah puasa. Lalu mengapa masih ada orang yang enggan menjalankan puasa? Jawabanya ada 2, yang pertama karena malas, yang kedua karena belum mendapatkan hidayah (petunjuk) dari Allah.
Bebasnya Penghuni Neraka
Allah Swt Maha Pemgampun. Mengampuni siapa saja yang mau bertaubat dan tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama.
Kalau telah berbuat dosa atas suatu hal, maka jangan mengulangi lagi dengan hal sama.
Doa yang dikabulkan
Dalam Bulan Ramadan, kita diberi Golden Tiket oleh Allah. Mengapa saya katakan demikian, karena Allah akan mengabulkan doa-doa hambaNya. Siapa yang nggak mau? Â Tentu kita semua mau, bilamana doa kita dikabulkan. Seperti janji Allah berikuy.
Berdoalah kepadaKu niscaya akan Aku kabulkan. [Qs. Al-Mukmin: 60]
Mendapatkan ampunan atas semua dosa, bukannya ini ibarat golden ticket, hal yang istimewa.
Terampuninya dosa
Allah telah menjanjikan, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. [HR. Bukhori]
Dobel-dobel keutamaan yang Allah anugerahkan kepada hambaNya. Bertaburan pahala laksana bintang di angkasa. Bertebaran hikmah yang bisa kita raih.
Iblis dan setan terbelenggu
Seakan fasilitas yang diberikan oleh Allah itu tiada habisnya. Disilakan masuk surga, dibebaskan dari siksa neraka, dikabulkan doanya, diampuni dosanya, -- ditambah lagi, Allah membelenggu iblis dan setan agar tidak menganggu hambaNya yang sedang beribadah.
Sungguh keutamaan Bulan Ramadan ini seharusnya kita raih. Seharusnya kita berupaya untuk mendapatkannya. Tentu dengan menjalankan amalan utama yaitu berpuasa.
Semoga kita termasuk hamba Allah yang mendapatkan fasilitas istimewa tersebut, yang pada puncaknya nanti, di akhir ramadan, kita akan meraih predikat muttaqin (taqwa).
Setelah Bulan Ramadan berlalu, semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Aamiin.
Semoga bermanfaat.
Siti Nazarotin
Blitar, 6 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H