Maka tak ayal, hal yang seperti saya ungkapkan di atas, akan terjadi. Sebagai bentuk rasa protes anak kepada ibu, karena selama ini ibunya sibuk dengan pekerjaan sehingga si anak merasa diabaikan.
Saya pun sering mengalaminya. Karena tuntutan pekerjaan yang tiada henti. Satu tugas selesai, menyusul tugas berikutnya. Tak jarang, saya pun kerja sampai sore hari. Malah sering pula kerjaan dibawa pulang.Â
Begitu pula yang dialami oleh sebagian besar rekan saya. Yang kebetulan, disamping tugas utama sebagai guru, juga mendapatkan sederet tugas tambahan lainnya.
Quality Time
Kalau kita melulu hanya memikirkan pekerjaan, tak akan ada habisnya. Kita bekerja niat awalnya untuk keluarga. Akan sia-sia juga, kita sukses di kantor, kita punya uang banyak, --- namun di saat keluarga membutuhkan, kita tidak bisa hadir di tengah-tengah mereka.
Maka hemat saya, yang bisa kita lakukan adalah menyisihkan sedikit waktu untuk keluarga.
Upayakan sisihkan waktu minimal 30 menit dalam sehari untuk bersama anak. Jangan sampai Anda kehilangan momen spesial bersama anak dan keluarga.
Berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk memanfaatkan waktu bersama keluarga:
1. Nonton Acara Kesukaan
Sering nakdis saya menuntut perhatian. Mengajukan sebuah permintaan. Tidak susah sebenarnya permintaannya. Ingin selalu dekat dengan ibunya. Ingin ditemani menonton acara kesukaannya. Ingin didengarkan curahan hatinya.Â
Apalagi bagi anda yang anak-anaknya masih kecil. Tentu masih sangat butuh perhatian dari ibunya.