Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Awug-awug, Kudapan Tradisional dari Tepung Ketan

30 November 2021   18:41 Diperbarui: 1 Desember 2021   12:01 1693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awug-awug, kue tradisional yang keberadaannya kini semakin langka | Foto: Siti Nazarotin

Membaca nama kudapan ini, bila diterjemahkan dalam bahasa keseharian di daerah saya ---bisa diartikan keadaan yang awut-awutan, tidak rapih, amburadul, tidak tertata.

Kudapan yang Enak, Murah dan Meriah

Kemungkinan penamaan kudapan ini memang tercipta dari cara pengolahannya. Di mana dalam membuat adonan, tidak menggunakan alat dan cara yang ribet. Cukup diaduk pelan dengan menggunakan tangan. 

Pun ketika mencetak adonan, hanya perlu memasukkan dalam cetakan plastik ataupun loyang dengan tanpa menekan-nekan agar padat. Iya, tidak perlu ditekan-tekan sedemikian rupa. Kasihan nanti adonannya kesakitan.

Saya katakan cukuplah simpel dan tak butuh waktu lama hingga menghasilkan kudapan yang enak. Bahannya pun tidak terlalu banyak. 

Bisa dibilang, kudapan ini adalah kudapan yang enak, murah dan meriah dan siapapun bisa dengan mudah mempraktikkannya.

Entah dari daerah mana kudapan ini berasal, namun saya pertama kali mencicipi kudapan ini di rumah teman saya ketika ada acara khatmil qur'an beberapa tahun yang lalu.

Kudapan ini Ternyata Ada di Beberapa Daerah di Indonesia

Penasaran, lalu sayapun browsing-browsing ternyata kudapan Awug-awug ini disebut juga dengan kue Sengkulun. 

Menurut wikipedia, Sengkulun atau sering juga disebut Sengkolon (Jepara), Kue Jando Berias (Palembang), atau Sangkolun (Bangka) adalah kue mirip kue keranjang dengan permukaan berbintil kasar, tekstur lunak, kenyal, dan lembut. 

Kudapan ini dibuat dengan bahan baku utama tepung ketan. Penggunaan gula merah membuatnya berwarna coklat, walaupun ada juga variasi pewarna lain di berbagai daerah. Santan kental menambahkan rasa gurih.

Disebutkan kudapan ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Betawi,Jepara, Malang, Bangka, Palembang, Demak, dan lainnya, dengan pengaruh budaya Cina. Namun di daerah lain juga memiliki resep sengkulun dengan berbagai variasi bahan.

Nama Sengkulun maupun Awug-awug dengan segala kekhasannya, yang jelas sama-sama berbahan dasar tepung ketan dan parutan kelapa. 

Namun Awug-awug, seperti yang saya kenal di daerah saya, menggunakan gula pasir dan tidak memakai santan, tapi parutan kelapa dicampurkan tepung ketan dan bahan pelengkap lainnya.

Dan baru kali ini saya berkesempatan untuk mempraktikkannya. Kalau dipikir-pikir, kudapan ini, bahannya mirip dengan kue Wingko Babat. 

Hanya bedanya kalau Wingko Babat itu ada mentega dan telurnya. Beda pula dalam cara pengolahannya. Wingko Babat dipanggang, sedangkan kudapan ini, dikukus.

Baiklah pembaca yang budiman, saatnya kita mengulik resep ini ya. Resep Awug-awug, kudapan berbahan dasar dari beras ketan.

Resep Awug-awug Kudapan dari Tepung Ketan

Bahan: (jadi 10 biji)

  • 2 gelas kelapa parut yang sudah dibuang kulitnya (akan lebih enak kalau kelapanya agak muda)
  • 1 gelas tepun ketan
  • 1 sdt vanili bubuk
  • 3 sdm gula pasir
  • Pewarna makanan warna hijau (opsional)
  • 1 sdt garam halus

Bahan membuat Awug-awug | Foto: Siti Nazarotin
Bahan membuat Awug-awug | Foto: Siti Nazarotin

Cara membuat:

Campur kelapa parut, tepung ketan, gula, vanili dan garam. Aduk perlahan sampai semua bahan tercampur 

Mencampur semua bahan untuk membuat Awug-awug | Foto: Siti Nazarotin
Mencampur semua bahan untuk membuat Awug-awug | Foto: Siti Nazarotin
Sisihkan sedikit adonan dan beri warna hijau, aduk-aduk sampai warna menyatu.

Adonan siap dicetak | Foto: Siti Nazarotin
Adonan siap dicetak | Foto: Siti Nazarotin
  • Siapkan cetakan, saya menggunakan cetakan apem yang terbuat dari plastik. Masukkan adonan putih ke dalam cetakan sampai hampir penuh, tutup dengan adonan yang berwarna hijau.

Adonan dimasukkan dalam cetakan | Foto: Siti Nazarotin
Adonan dimasukkan dalam cetakan | Foto: Siti Nazarotin
  • Lakukan hal yang sama sampai adonan habis.
  • Siapkan panci pengukus, nyalakan api, tunggu sampai airnya mendidih.
  • Masukkan adonan yang sudah dalam cetakan, kukus kurang lebih selama 15 menit. Tutup panci rapat-rapat agar uap panasnya tidak bocor.

Mengukus Awug-awug | Foto: Siti Nazarotin
Mengukus Awug-awug | Foto: Siti Nazarotin
  • Awug-awug sudah matang dan siap menemani saat-saat santai anda di rumah. 

Aduhai, Awug-awugnya yummy. Gurih nan legit. Foto: Siti Nazarotin
Aduhai, Awug-awugnya yummy. Gurih nan legit. Foto: Siti Nazarotin

Berkumpul dengan keluarga, bercanda ria sambil mengusir kepenatan setelah seharian kerja. Awug-hawug sangat pas kiranya dijadikan kudapan menemani segelas kopi ataupun teh hangat.

Aduhai, enak sekali. Rasa gurih dan legit menyatu dalam kudapan ini. 

Anda penasaran? Silakan dicoba resepnya, semoga berhasil.

Salam kuliner.

Mau makan enak dan sehat? Ya masak sendiri!

Siti Nazarotin

Blitar, 30 November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun