"One cannot think well, love well and sleep well if one has not dined well."
"Seseorang tidak bisa berpikir dengan baik, mencintai dengan baik, dan tidur nyenyak jika belum makan dengan baik" -Virginia Woolf
Oleh karena itu markisak! Mari kita memasak untuk menyiapkan makanan agar bisa berpikir dengan baik, mencintai dengan baik, menulis dengan baik dan kalau capek, bisa tidur nyenyak.
Siapa yang Pantang Makan Daging Kambing? Acungkan Tangan...
Hari ini kita masak daging kambing. Bicara masalah daging kambing, Apa yang terbesit di benak Anda?Â
Pastilah tentang orang-orang yang pantang makan daging ini kan? Karena sering disebut-sebut bahwa daging kambing kalau dikonsumsi berlebihan bisa memicu kolesterol tinggi dan ujung-ujungnya ada efek negatif yang ditimbulkan apalagi kalau bukan penyakit. Naiknya tekanan darah (hipertensi) yang buntutnya sakit stroke dan jantung.
Pun banyak orang yang pantang memakan daging kambing gegara baunya yang menyengat dan prengus.
Meskipun demikian, nampaknya penggemar masakan berbahan dasar daging kambing masih saya bertebaran di muka bumi ini, termasuk saya.Â
Daging kambing memiliki rasa yang sangat kuat, berbeda dengan daging sapi. Berbagai olahan daging kambing, mulai dari sate, krengsengan, gulai, tongseng banyak peminatnya.
Benarkah Makan Daging Kambing Menyebabkan Hipertensi?
Stigma tentang  memakan daging kambing bisa menyebabkan penyakit hipertensi sudah terlanjur berkembang dan diyakini oleh masyarakat sejak lama.Â
Oleh karena itu banyak orang yang menghindarinya. Padahal kalau kita tahu, di antara daging ayam, daging sapi dan daging kambing. Maka, daging kambinglah yang paling rendah lemak dan kalori.
Lalu bagaimanakah sebenarnya, fakta atau mitos keyakinan yang berkembang di masyarakat tersebut?
Dilansir dari klikdokter.com, seperti dijelaskan oleh para peneliti dari Albama Cooperative Extension System (ACES) daging kambing memiliki kandunagn gizi yang lebih tinggi dibanding daging lainnya, namun bukanlah penyebab hipertensi.
Lebih lanjut dr. Andika Widyatama menerangkan bahwa daging kambing itu tidak secara langsung menyebabkan hipertensi, namun pada cara pengolahan yang kurang tepatlah hingga menyebabkan hipertensi.
Pengolahan daging sapi dengan cara digoreng dan mengunakan minyak jenuh, bisa menyebabkan pembuluh darah jadi kaku, dan inilah sebenarnya yang menyebabkan hipertensi.Â
Penggunaan garam yang terlalu banyakpun bisa jadi penyebab lain naiknya tekanan darah (hipertensi).Â
Tuh kan, jadi tahu bagaimana fakta sebenarnya. Terus, porsinya juga harus kira-kira, jangan terlalu banyak makannya sampai temannya nggak dipikirkan. Itu namanya rakus. Wkwkwk.
Setelah mengetahui faktanya demikian, kali ini saya semakin mantap ingin membagikan kembali resep olahan daging kambing, yaitu gulai kambing.Â
Selama ini saya memasak gulai kambing itu ya mirip soto, dinikmati dengan sambal dan kecap. Lama-lama kok bosan juga.
Akhirnya nemu resep gulai kambing dibumbu pedas, sebut saja resepnya gulai daging kambing pedas.Â
Membaca nama resepnya saja sudah bisa dibayangkan bagaimana kelezatannya. Desnak! Pedes-pedes enak. Untuk itu tidak usah berlama-lama lagi, rimaksep ya, mari simak resepnya!
Gulai Daging Kambing Pedas
Bahan yang dibutuhkan:
- 1 kg daging kambing
- 800 ml santan encer
- 300 ml santan kental
- 1 liter air untuk merebus daging
Bumbu yang dihaluskan:
- 8 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 7 buah cabe kriting
- 5 buah kemiri
- 1/2 ruas jahe
Bumbu pelengkap:
2 batang sereh
- 3 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk purut
- sdm kunyit bubuk
- sdm ketumbar bubuk
- sdm lada bubuk
- 1 sdm gula pasir
- sdm kaldu bubuk
Bumbu tabur:
- 2 batang daun bawang diiris tipis
- 2 sdm bawang goreng
Cara membuat:
Pertama, didihkan air, masukkan daging, rebus selama 5 - 7 menit. Kemudian, buang airnya untuk menghilangkan prengus, dan rebus kembali dengan 1 liter air.
Kedua, sambil menunggu dagingnya empuk, goreng semua bumbu yang akan dihaluskan (utuhan) sampai layu, lalu gerus dengan cobek, sisihkan.
Ketiga, pada rebusan daging, sekira mulai empuk dan air menyusut, masukkan santan encer dan semua bumbu pelengkap. Biarkan bumbu meresap dan daging semakin empuk.
Keempat, saat daging sudah empuk, masukkan santan kental, daun bawang, dan bawang goreng, kemudian didihkan kembali dan tes rasa.
Kelima, bila rasanya sudah pas, silakan dipindah ke mangkuk saji dan gulai kambing pedas siap memanjakan lidah Anda.
Wuuuuuuih, rasanya mantap jiwa. Dinikmati dengan nasi anget, dijamin sejenak lupa segalanya, habis enak banget sih. Beda dengan gulai yang selama ini saya masak.Â
Resep yang ini lebih maknyus, karena bumbunya lebih banyak dan cabenya langsung dicampurkan, jadinya lebih menyatu gitu.
Akhir kata, seberapa enak dan mahalnya bahan makanan, masaklah dengan cinta dan kasih sayang.
"Only the pure in heart can make a good soup."
"Hanya keikhlasan dari dalam hati yang bisa membuat seporsi sup enak" - Ludwig van Beethove
Sekian dan salam kuliner!
Siti Nazarotin
Blitar, 9 Agustus 2021
Baca juga: Oseng-oseng Kepala Kambing Pedas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H