Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Jajanan Tradisional Ini Di Daerah Saya Dinamai "Kemplang"

15 Juli 2021   21:36 Diperbarui: 16 Juli 2021   02:55 4420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahai, kue kemplangnya enak, gurik dan manis [Foto: Siti Nazarotin]

Kemplang menurut wikipedia adalah sebuah krupuk ikan yang umum ditemukan di belahan selatan Sumatra, Indonesia. Kerupuk kemplang umumnya terbuat dari ikan tenggiri, yang dicampur dengan tepung tapioka dan penyedap rasa lain, dikeringkan dan kemudian dipanggang atau digoreng. (Wikipedia)

Lain daerah, sering kita dapati, lain pula dalam menamai sesuatu. Misalnya saja, "punten" di daerah Jawa Timur berarti makanan yang berasal dari beras, ditanak dengan diberi santan dan garam lalu dihaluskan, dan disajikan dengan cara dipotong-potong, berteman pecel.

Sementara, "punten", di daerah Jawa Barat, berarti "permisi".

Begitu juga dengan "Kemplang"  Di daerah Palembang atau sebagian besar daerah Sumatera, diartikan sebagai krupuk berbahan dasar tenggiri.

Jajanan Tradisional ini di Daerah Saya, Dinamai Kemplang

Sementara, di daerah Jawa Timur "kemplang" adalah nama jajanan tradisional berbahan dasar tepung ketan dicampur dengan santan dan parutan kelapa, dibentuk bulat lonjong atau sesuai dengan selera, digoreng dan dibalut dengan gula karamel (salut).

Sedangkan krupuk tenggiri yang disebut sebagai "kempalng" di Palembang, kalau di Jawa Timur disebut "amplang'. Tuh, jadi bingung kan?

Kemplang (baca: versi Jawa Timur) ini, ada yang menyebut getas ketan, ada pula yang menyebut gemblong. Jajanan tradisional yang sudah ada puluhan tahun yang lalu ini, Sampai kinipun masih tetap eksis.

Seumur-umur, baru pertama kalinya saya membuatnya. Semenjak menulis berbagai resep masakan, yang sekaligus mempraktikkannya, membuat saya semakin rajin memasak, semakin rajin mengulik resep-resep baru, walaupun masih terbatas resep yang sederhana.

Jajanan yang pernah saya makan, namun saya belum pernah membuat sendiri, mendorong saya untuk mencoba mempraktikkan.

Begitu juga resep masakan atau minuman yang belum pernah saya buat sendiri, selalu ingin aku olah di dapur saya, itung-itung uji nyali sebagai koki (baca: koki rumahan).

Pun dengan kemplang atau getas ketan atau gemblong. Hari ini telah berhasil saya praktikkan dan hasilnya cukup memuaskan. Jajanan tradisional atau sering disebut jajanan pasar, saat ini masih terus bertahan dan bahkan semakin banyak penggemarnya.

Kebanyakan jajanan tradisional atau jajajan pasar, pengolahannya sederhana dan cenderung menggunakan bumbu yang sederhana pula, jadi relatif aman dan sehat, karena tidak mengandung pengawet.

Sekali Dayung, Satu Dua Pulau Terlampaui

Dari segi harga, jajanan tradisional juga relatif murah dibandingkan jajanan kekinian. Saya termasuk penggemar jajanan tradisional. Makanya saya juga gemar mempraktikkannya. Di samping untuk kebutuhan konten, juga untuk dimakan sendiri. Begitulah ceritanya.

Jadi, sehari-harinya layaknya sebagai ibu rumah tangga, memasak merupakan kegiatan rutin yang saya lakukan. Maka sekalian saja dibuat konten, sekali dayung, satu dua pulau terlampaui. Begitu.

O, iya. Sekarang saatnya saya berbagi resep "kemplang" atau "getas ketan" atau "gemblong", silakan disimak ya.

Resep Kemplang atau Getas Ketan

Bahan yang dibutuhkan:

Bahan membuat Kue Kemplang | Foto: Siti Nazarotin
Bahan membuat Kue Kemplang | Foto: Siti Nazarotin
  • 125 gr tepung ketan putih
  • 50 gr tepung beras
  • 150 gr (1/2 butir) kelapa parut kasar
  • 3/4 sdt garam
  • 125 ml santan (terbuat dari 1/2 butir kelapa)
  • Minyak secukupnya  untuk menggoreng

Bahan Lumur Gula:

  • 75 gr Gula pasir
  • 35 ml Air

Cara Membuat Kemplang:

Pertama, Siapkan semua bahan, rebus santan hingga agak hangat, sisihkan.

Kedua, Campurkan tepung ketan, tepung beras, kelapa parut dan garam dalam wadah, aduk2 sampai rata.

Adonan Kemplang sebelum diuleni | Foto: Siti Nazarotin
Adonan Kemplang sebelum diuleni | Foto: Siti Nazarotin
Ketiga, Tambahkan santan hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk atau diuleni sampai menjadi adonan yang bisa dibentuk.

Adona kemplang siap dibentuk | Foto: Siti Nazarotin
Adona kemplang siap dibentuk | Foto: Siti Nazarotin
Keempat, Ambil sedikit adonan sebesar telur ayam lalu bentuk lonjong dan lakukan terus sampai adonan habis.

Adonan kemplang dibentuk bulat lonjong ini sipa digoreng| Foto: Siti Nazarotin
Adonan kemplang dibentuk bulat lonjong ini sipa digoreng| Foto: Siti Nazarotin
Kelima, Panaskan minyak dalam wajan dan goreng adonan kemplang hingga matang (berwarna kuning kecoklatan). Angkat dan tiriskan.

Kue Kemplang sudah matang, tinggal melumuri air gula | Foto: Siti Nazarotin
Kue Kemplang sudah matang, tinggal melumuri air gula | Foto: Siti Nazarotin
Cara Membuat Lumur Gula:

Pertama, rebus gula pasir dan air, aduk-aduk hingga gula berambut (kental dan berbuih).

Membuat Lumur Gula atau karamel | Foto: Siti Nazarotin
Membuat Lumur Gula atau karamel | Foto: Siti Nazarotin

Kedua, kecilkan api dan masukkan kue kemplang, aduk-aduk cepat sampai semuanya terbalut gula, matikan api dan aduk-aduk lagi hingga kering.

Proses membalut kue kemplang dengan karamel | Foto: Siti Nazarotin
Proses membalut kue kemplang dengan karamel | Foto: Siti Nazarotin

Nah, kue kemplang atau getas ketan siap dinikmati. Rasanya gurih dan manis. Teksturnya agak kenyal dan punel.

Ahai, kue kemplangnya enak, gurik dan manis [Foto: Siti Nazarotin]
Ahai, kue kemplangnya enak, gurik dan manis [Foto: Siti Nazarotin]
Jajanan ini sampai sekarang masih tetap eksis dan menjadi jajanan tradisional yang tetap mempunyai penggemar. Sayapun kerap membeli di tukang sayur keliling.

Demikian resep kue kemplang atau getas ketan telah saya bagikan, semoga bermanfaat.

Salam kuliner.

Siti Nazarotin

Blitar, 15 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun