Apa yang anda tahu tentang sayuran "pare"?
"Enak'.
"Menambah selera makan. Saya sangat suka pare, biasanya saya makan siomay selalu pakai pare, kalau nggak ada pare serasa ada yang kurang. Kadang pare dimakan mentahan, dicocol dengan saus sambal".
"Pare itu banyak khasiatnya, terutama bagi kaum wanita, salah satunya membersihakan organ kewanitaan".
"Saya biasa makan pare mentah, buat lalapan gitu, rasanya segar dan renyah. Pokoknya mantap".
"Ibu saya juga suka pare".
"Pare itu, pahit'.
Begitulah celotehan saya bersama teman-teman di grup WhatsApp siang tadi. Iseng saya lontarkan pertanyaan di grup, ingin tahu bagaimana jawaban dari teman-teman.
Saya tidak menyangka, dari semua jawaban, hanya satu yang bilang pahit. Padahal pare kan memang pahit. Bagaimana bisa, sayuran sepahit pare dibilang enak, segar, renyah, menambah nafsu makan, dan bla bla bla.
Ada yang menjawab pare itu berkhasiat, iya sih berkhasiat. Kita bisa baca banyak referensi yang mengulasnya. Tapi tetap saja pahit kan.
Seumur hidup, saya baru dua kali memasak pare. Hari ini dan beberapa tahun yang lalu, saya lupa tepatnya kapan. Yang jelas, saat pertama kali masak pare, dikasih tahu teman, bagaimana cara mengolah pare agar tidak pahit, yaitu direndam dengan air garam. Sudah saya praktikkan dan hasilnya tetap pahit. Sampai saya nggak mampu menghabiskan sayurnya.
Pakai Cara ini, Pare Sedikit Berkurang Pahitnya
Hari ini kembali saya ulangi masak pare. Bermodal referensi dari salah satu channel YouTube. Saya penasaran saja, cara pertama (direndam pakai air garam) belum berhasil, lalu saya cari cara yang berbeda.
Caranya justru sebaliknya. Tanpa direndam dengan air garam ataupun diremas-remas dengan garam. Malah cara kedua ini mencucinyapun tak boleh terlalu keras memegangnya, agar pare tidak hancur.
Hari ini saya sudah mempraktikkannya dan hasilnya, saya bisa menikmati. Kalau diukur dengan rentangan angka 0 -100, pahitnya berada pada angka 20. Buktinya saya doyan, beda dengan beberapa tahun yang lalu
Berarti saya pilih cara yang kedua saja. Jadi, pare itu meskipun diolah pakai cara apapun, tetap saja masih ada rasa pahitnya. Pahit itulah yang menjadi ciri khasnya dan justru malah aneh kalau pare tidak pahit, akan lebih aneh lagi kalau pare itu rasanya manis. He he he
Khasiat Si Pahit Lidah, Pare
Sekarang kita bahas tentang khasiat pare. Pare yang pahit, apa sih manfaatnya? Pahit ya pahit saja. Mana mungkin ada manfaatnya.
Lah, obat juga pahit, mengapa kalau obat itu pahit, tetap ada yang mencarinya bahkan rela mengeluarkan banyak uang untuk menebusnya. Ya karena ada manfaatnya, yaitu lantaran minum obat, penyakit tertentu bisa disembuhkan. Ini hanya sebagai gambaran mudahnya saja.
Pare adalah tanaman yang merambat, buahnya mirip mentimun tetapi memiliki kulit yang keriput dan rasa yang khas, pahit. Pare tumbuh subur di beberapa negara termasuk Indonesia.  Pare mengandung  charantin, vicine ada juga kandungan bioaktif lainnya yang menyehatkan  tubuh.
Nah kan, pare memang pahit, namun pahitnya pare tak sepahit hidupmu. Eh maksud saya, pahitnya pare tetap saja mengandung khasiat.
Di antara khasiat pare bagi kesehatan, seperti dikutip dari sehatq.com adalah:
Menurunkan berat badan, menurunkan kadar gula darah, mengandung banyak nutrisi, membantu mengatasi penyakit kanker, membantu inflamasi, membantu penyembuhan penyakit HIV dan lain-lain.
Tuh, masih enggan makan pare, dengan begitu banyaknya manfaat darinya? Sayang, kan.
Sekarang saatnya saya bagi resep yang tentunya sudah saya praktikkan di dapur kesayangan saya. Silakan disimak.
- 2 buah pare
- 250 gram udang
Bumbu:
- 8 siung bawang merah diiris tipis
- 4 siung bawang putih diiris tipis
- 1/2 ruas jari, lengkuas dimemarkan
- 5 cabe rawit diiris tipis
- 2 cabe merah diiris tipis
- 2 cabe hijau diiris tipis
Cara Membuat:
Pertama, siangi pare, dengan cara memotong sedikit bagian ujung dan pangkalnya lalu dibelah menjadi dua, buang bagian daging putih yang berada di tengah. Potong tipis-tipis, cuci sampai bersih menggunakan air mengalir. (Tak usah pakai garam dan tak usah diremas-remas)
Kedua, Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum, berikutnya masukkan udang, tumis sampai berwarna kemerahan.
Justru kalau rasa pahitnya hilang sama sekali, malah kurang berkesan. Ciri khas dari pare kan rasanya yang pahit itu ya.
Demikian tadi resep Tumis Pare Udang telah saya bagikan semoga bermanfaat.
Salam kuliner
Siti Nazarotin
Blitar, 14 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H