Halo Mbak Nazar, di Blitar ada Baby Buncis nggak?
Waaah, yang biasa dijual di tukang sayur ya buncis biasa. Kemungkinan di super market ada, meskipun tidak menjamin selalu ada.
Kalau nggak ada, pakai buncis biasa saja nggak apa-apa. Buncis dipotong menjadi dua, buang uratnya. Mau saya kasih resep restoran mahal, mau nggak?
Mauuuuuu!
Oke, saya kasih resep yang sudah dimodifikasi agar gampang mengolahnya.
Begitulah percakapan saya dengan salah satu teman senior. Yang selalu baik dan mendukung saya untuk tetap bisa menulis artikel kuliner di Kompasiana ini.
Sering Sharing dengan Penulis  Kuliner yang Lebih Senior
Saya sering sharing dengan beberapa penulis kuliner senior. Dari merekalah sedikit demi sedikit pemgalaman saya bertambah.
Berdiskusi tentang resep-resep baru, tentang cara menulis artikel kuliner yang proporsional, tentang cara pengambilan gambar makanan yang menarik, dan pernak-pernik lainnya.
Di Kompasiana ini saya menemukan keluarga baru. Keluarga yang ramah, saling asah, saling berbagi ilmu dan pengalaman. Keluarga baru dalam naungan literasi. Semoga kebermanfaatannya bisa saya bagi pula pada keluarga di luar Kompasiana yang setiap hari berinteraksi dengan saya.
Kembali pada resep, sebagaimana pernah saya katakan pada artikel-artikel saya yang dulu. Bahwa saya itu hobi masak sejak remaja. Namun sebatas resep-resep sederhana dan tradisional saja.
Ketika mendapatkan resep modern dan dikatakan resep dari dapur restoran mahal, yang terbesit dalam benak, saya harus mencobanya dan mulai membiasakan diri makan masakan modern. Atau masakan dari daerah bahkan dari negara lain.
Berusaha Keluar dari Zona Nyaman
Apa sebabnya? Siapa tahu, kita kelak berada dalam situasi dan tempat yang benar-benar berbeda dengan situasi sekarang ini.
Ambil contoh saja, bila kita menunaikan ibadah haji di kota Mekkah misalnya, mau tak mau, lidah kita harus bisa menerima masakan daerah sana. Kalau kita tidak membiasakan diri sebelumnya, maka akan sulit beradaptasi. Hal ini akan membuat kita tidak nyaman. Berarti harus membiasakan diri keluar dari zona nyaman, begitulah kira-kira.
Pokoknya bahannya mudah didapat, cara pengolahannya juga tidak terlalu ribet, buat saya memasak dengan resep modern memang harus dicoba.
Kalau saya sih, masih bisa menikmati beberapa masakan modern yang pernah saya praktikkan, meskipun hanya sekadar doyan saja. Sedangkan suami, sangat sulit beradaptasi. Hampir semua masakan modern yang berhasil saya praktikkan, suami tidak pernah tertarik. Paling hanya mencicipi sedikit, sudah. Hanya masakan tradisional yang suami suka. Makanya saya kerap menulisnya.
Resep yang katanya dari restoran mahal berikut ini telah berhasil saya praktikkan. Berhasilkah? Berhasil. Apakah saya suka? Iya, saya suka, tapi masih tetap suka dengan resep tradisional. Duh, kan. Belum bisa move on dari masakan tradisional.
Namun setidaknya saya telah mencoba memasak resep masakan yang modern. Dan akan terus mencoba. Mungkin ada ada ide? Resep modern yang enak dan mudah dipraktikkkan. Bisa ditulis di kolom komentar, ya. Oh iya, resep yang akan saya tulis ini namanya Buncis Daging Ayam Cincang. Silakan diikuti.
Buncis Daging Ayam Cincang
Bahan:
- 250 gram buncis
- 250 gram daging ayam
Bumbu:
- 2 siung bawang putih dicincang halus
- 1/2 ruas jari, jahe diiris sebesar korek api
- 2 sdm saus tiram
- 1 sdt lada bubuk
- 1/2 sdt kaldu bubuk
Cara Membuat:
- Siangi buncis, potong menjadi dua, rebus dengan menambahkan garam, selama 5
- menit, angkat dan rendam sebentar dalam air dingin, agar berhenti proses pematangannya. Lalu tiriskan.
- Tumis buncis dengan mentega, sebentar saja. Tata dalam piring saji.
- Tumis bawang putih sampai setengah layu, masukkah irisan jahe, tunggu sampai layu.
- Masukkan daging ayam cincang, masukkan saus tiram, gula, kaldu bubuk, lada bubuk. Cek rasa, bila kurang asin, bisa ditambahkan garam.
- Tambahkan sedikit air, tunggu sampai mengental.
- Guyurkan kuah di atas buncis yang telah ditata dalam piring saji tadi
- Buncis Daging Ayam Cincang, telah matang dan siap disantap.
Demikian tadi resep Buncis Daging Ayam Cincang telah saya bagikan, semoga bermanfaat.
Salam kuliner
Siti Nazarotin
Blitar, 3 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H