Ketika membaca artikel dari seorang Kompasianer senior, Pak Budi Susilo, yang berjudul "Tumis Batang Kangkung yang Pedas dan Menggoda", yang terbesit dalam benak saya, "Apa mungkin, batang kangkung yang keras, masih bisa diolah menjadi makanan? Sepertinya nggak mungkin deh, yang ada, ya dibuang atau diberikan kambing atau kelinci".
Kebetulan saya dengan Pak Budi Susilo berada dalam satu grup WatshApp, begitu selesai membaca artikelnya saya bertanya-tanya mengenai resepnya itu. Dan katanya batang kangkung  memang bisa diolah menjadi masakan yang enak dinikmati.
Berangkat dari rasa ketidakpercayaan dan rasa penasaran, saya berniat untuk mempraktikkan resep tersebut. Namun sayangnya tidak langsung kesampaian.
Pasalnya, dalam resepnya Pak Budi disebutkan, kangkung yang digunakan harus kangkung air, saya membeli kangkung air di  tukang sayur, nggak ada. Katanya di pasar yang dijual ya kangkung darat itu. Jikapun ada petani yang bawa dagangan kangkung air, tak ada yang minat.
Pembuktian Terhadap Resepnya Pak Budi Susilo
Daripada terbiar dalam rasa penasaran, akhirnya kemarin aku nekat untuk mempraktikkan dengan kangkung seadanya, yakni kangkung darat.
Saya beli dua ikat kangkung darat yang masing-masing beratnya 400 gram. Saya ambil daunnya saja dan saya sisihkan terlebih dahulu.
Kemudian batang kangkung saya potong-potong sebesar 1/2 centi meter, mengikuti resepnya Pak Budi. Pokoknya semua langkah-langkah yang ada pada artikel Pak Budi, saya jiplak.
Artikel Pak Budi bisa dibaca di sini
Lalu apa yang terjadi? Anda penasaran?
Baiklah, Ikuti proses pembuatannya berikut ini.
- 2 ikat kangkung diambil bagian batangnya saja
- 5 siung bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 25 cabe rawit hijau (bisa dikurangi)
- 1/2 ruas jari, lengkuas digeprek
- 2 lembar daun salam
- Garam, gula, kaldu bubuk secukupnya
- 4 sdm minyak goreng untuk menumis bumbu
Cara membuat:
- Bersihkan batang kangkung, potong-potong sebesar 1/2 centi meter, bilas lagi sampai bersih, tiriskan.
- Haluskan bawang merah, bawang putih dan cabe rawit hijau.
- Tumis bumbu halus sampai harum, masukkan berturut-turut: lengkuas geprek, daun salam dan batang kangkung. Tumis hingga agak layu.
- Masukkan segelas air, masukkan garam, gula, kaldu bubuk.
- Tutup wajan hingga uap tidak keluar, biarkan beberapa saat (sekitar 5 menit)
- Cek rasa.
- Tumis Batang Kangkungpun siap disantap.
Kesimpulan saya adalah:
- Benar sekali, batang kangkung yang selama ini kita cuekin, kita sia-siakan, ternyata masih bisa diolah menjadi makanan yang layak dinikmati.
- Menggunakan kangkung daratpun juga bisa, untuk menghasilkan sensasi kriuk seperti yang disampaikan Pak Budi, maka waktu menumisnya jangan terlalu lama. Bila kangkung air memakan waktu 10 menit, maka untuk kangkung darat bisa dikurangi menjadi 5 - 7 menit.
- Bagi anda yang tidak suka dengan sensasi kriuknya, ingin merasakan tumis batang kangkung yang empuk, juga bisa. Jangan buka tutup wajan hingga batang kangkung empuk, namun risikonya penampilannya tidak secantik jika dibandingkan kalau waktu menumisnya singkat.
- Bagi saya, pembuktian ini sudah bisa menunjukkan, bahwa batang kangkung yang semula terbuang sia-sia, bisa diolah menjadi makanan yang enak dan tentunya bisa menjadi referensi bagi anda.
O iya, sampai lupa. Kemarin daun kangkungnya saya masak untuk pecel, saya sandingkan dengan kecambah dan labu siam. Kebetulan dapat labu siam dari adiknya suami hasil metik di pekarangan belakang rumahnya.
Demikian  resep dari Pak Budi Susilo telah berhasil saya buktikan.
Bagaimana, anda penasaran juga? Yuk, cobain resepnya. Semoga bermanfaat.
Salam kuliner
Siti Nazarotin
Blitar, 27 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H