Sungguh negara kita sangat kaya akan khazanah budaya, termasuk bahasa. Banyak istilah yang dipakai di satu daerah, akan berbeda arti dan maksudnya untuk daerah lain.
Beda Daerah Beda Pula Dalam Penamaan Sesuatu
Seperti nama sebuah makanan yang berasal dari Bamyumas Jawa Tengah ini, Mendoan. Mendoan berasal dari kata "Mendo" yang menurut orang Banyumas artinya setengah matang. Maksudnya Tempe yang digoreng setengah matang, tidak sampai kering.
Namun jauh berbeda artinya untuk orang Jawa Timuran. "Mendo" berarti orang yang mempunyai kemampuan berpikir rendah. Kalau diajak bicara nggak nyambung, loadingnya lama. Nah, jauh sekali perbedaannya, kan.
Oleh karena itu, kita  perlu mengenal bahasa daerah yang ada di seluruh Indonesia, di samping Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Keragaman bahasa merupakan kekayaan bangsa yang harus kita jaga dan lestarikan.
Tempe Mendoan Berasal Dari Banyumas Jawa Tengah
Sebagaimana tadi saya sampaikan bahwa Tempe Mendoan berasal dari daerah Banyumas Jawa Tengah. Di sana mendoan bukan sebagai lauk makan namun sebagai jajanan atau camilan teman ngobrol dan minum teh.
Perbedaan Tempe Mendoan dengan tempe biasa adalah, jika tempe biasa digoreng sampai kering dan irisannya tebal, namun Tempe Mendoan digoreng setengah matang, irisannya tipis, dibalut tepung dan bumbunya diberi daun bawang.
Tempe Mendoan sudah ada sejak lebih dari seabad yang lalu namun baru tahun 1960-an mulai menjadi komoditas ekonomis dan dikelola secara komersial.
Kini Tempe Mendoan telah dikenal hampir di seluruh nusantara. Di daerah saya sendiri, Tempe Mendoan ini sudah banyak dijual oleh pedagang gorengan, namun penyebutan Tempe Mendoan kurang familier. Meskipun rasanya Tempe Mendoan, masyarakat menyebutnya Tempe Kedelai.
Lalu saya pun tak ingin ketinggalan untuk mempraktikkan membuat Tempe Mendoan ini.