Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Bothok Daun Beluntas dan Kenangan Saat Menyusui

25 Juni 2021   20:16 Diperbarui: 26 Juni 2021   14:45 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bothok Daun Beluntas [Foto: Siti Nazarotib]

Setiap hari kita tak luput dari kebutuhan makan. Maka sebagai seorang ibu sekaligus istri, sayapun setiap hari selalu disibukkan perkara dapur.

Berusaha memenuhi gizi keluarga dengan makanan yang enak namun sehat. Setiap hari berkreasi mengotak-atik menu makanan, agar anggota keluarga suka.

Sayuran, Bahan Makanan yang Harus Ada Tiap Hari

Sayur adalah salah satu bahan makanan yang harus ada di dapur saya. Karena sayur begitu bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.

Agar tidak bosan memakan sayur dengan resep itu-itu saja, saya selalu update resep-resep makanan yang ada di kanal Youtube, baca-baca artikel kuliner serta berbagi pengalaman dengan teman.

Salah satu olahan sayur yang patut untuk dicoba dan bisa sebagai selingan menu sayur lainnya adalah bothok.

Kali ini saya akan berbagi resep bothok yang berbahan dasar daun beluntas. Di daerah saya kebetulan masih banyak didapati tanaman ini.

Jadi, kalau ingin membuat bothok daun beluntas, kita tinggal petik saja. Kalau di pekarangan kita kebetulan tidak ada, maka akan dengan mudahnya kita mendapatkan dari famili maupun tetangga kanan kiri.

Seperti halnya saya, kemarin membuat bothok beluntas, dapat dari pekarangan kakak.

Botok Daun Beluntas dan Kenangan Saat Menyusui

Ingat bothok beluntas, ingat sewaktu masa menyusui dulu. Bagi orang desa seperti saya, yang masih ditunggui orangtua, sewaktu menyusui, tidak semua makanan diperbolehkan dikonsumsi. Diawasi ketat oleh ibu dan mertua.

Yang wajib dikonsumsi adalah sayuran. Itupun hanya direbus dan dimakan dengan bumbu urap-urap. Tidak boleh makan dengan sayur pedas dan berkuah. Kalau bosan diurap, selingannya dibothok. Lauknya hanya tahu goreng. Tidak boleh makan telur dan daging. Duh, benar-benar prihatin ya.

Karena menurut pengetahuan orangtua zaman dulu, kita tidak boleh makan telur dan daging atau sayur berkuah, alasannya agar jahitan sehabis melahirkan cepat kering dan cepat sembuh.

Katanya kalau melanggar pantangan itu, bisa menyebabkan jahitannya tidak segera kering. Kalau ada apa-apa mesti diomeli, makanya yang nurut sama orangtua, bla bla bla.

Seiring dengan bertambahnya pengetahuan, saat menyusui anak kedua, ibu tidak seketat dulu. Saya sudah boleh mengonsumsi sayur berkuah, daging dan telur. Yang masih tetap dilarang adalah masakan pedas dan kecut.

Kalau kita mencuri-curi makan pedas, maka akan ketahuan juga. Orangtua dahulu, belajar dari pengalaman. Mereka sangat hafal. Contohnya saja, bila si bayi diare, mereka langsung menegur, "kamu makan sayur pedas ya?" Seperti itulah perhatian orangtua kepada saya.

Kini mereka telah tiada, tinggal kenangan manis serta pelajaran tentang kehidupan yang berharga yang sampai sekarang saya ingat dan saya teladani dari mereka.

Daun Beluntas Bisa menghilangkan Bau Badan, Mitos atau Fakta?

Daun beluntas, menurut pemahaman orang tua zaman dulu, sebagai salah satu sayuran yang diyakini bisa menghilangkan bau badan. Hal ini fakta atau mitos ya?

Menurut orami bahwa salah satu manfaat daun beluntas adalah mencegah bau mulut danenghilangkan bau badan.

Ternyata kata orang tua zaman dulu memang benar ya. Meskipun terkadang mereka hanya berdasarkan pengalaman tanpa adanya sebuah teori, pengalaman mereka sering benar dan nyata adanya.

Kakak ipar saya juga sering membuat ramuan sendiri, terkadang dari daun beluntas, kadang juga dari daun kemangi. Ramuan yang bisa dibuat sendiri dan tanpa efek samping. Caranya yaitu dengan menghaluskan daun beluntas atau daun kemangi, lalu diberi air seperlunya dan disaring, lalu diminum.

Kembali kepada resep bothok beluntas. Meskipun banyak orang yang jualan bothok, namun kalau ada waktu longgar, saya kerap bikin sendiri. Masakan sendiri masih tetap nomor satu. Enak, bersih dan sehat.

Selanjutnya, resep bothok beluntas ala saya, akan segera saya beberkan. Sila disimak ya.

Bothok Daun Beluntas

Bahan membuat Bothok Daun Beluntas [Foto: Siti Nazarotin]
Bahan membuat Bothok Daun Beluntas [Foto: Siti Nazarotin]
Bahan:
  • 500 gram daun beluntas
  • 1/2 butir kelapa agak muda diparut
  • 1/2 papan tempe semangit (bosok)

Bumbu:

  • 7 siung bawang merah
  • 4 siuang bawah putih
  • 3 buah cabe merah
  • 15 buah cabe rawit
  • 1/2 sdm ebi
  • 1/2 ruas jari, kencur
  • 1/2 ruas jari, lengkuas
  • 1/2 sdm garam (sesuai selera)
  • 50 gram gula merah

Bahan pelengkap: Daun pisang dan lidi penyemat

Cara Membuat:

  • Cuci daun beluntas sampai bersih, rajang tipi-tipis, sisihkan.
  • Haluskan semua bumbu dan tempe bosok (tempe bosok dikukus dulu).
  • Campurkan irisan daun beluntas, bumbu halus dan parutan kelapa.
  • Bungkus dengan daun pisang dan lidi sebagai penyematnya.
  • Siapkan panci kukus, didihkan air terlebih dahulu, laku kukus botok beluntas selama 15 - 20 menit.
  • Bothok Beluntas telah matang dan siap untuk dinikmati.

Foto kolase pribadi
Foto kolase pribadi
Hmmm, Bothok Daun Beluntas rasanya lezat sekali. Gurih, pedas, manis dan rasa khas dari daun beluntas dan tempe semangit bikin botok ini sangat disukai dan menggoda selera makan.

Silakan dicoba resepnya. Semoga bermanfaat.

Salam kuliner

Siti Nazarotin

Blitar, 25 Juni 2021

Sumber

Baca juga: Bothok Jamur Tempe Semangit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun