Latar belakang lahirnya tulisan ini adalah atas usulan Kompasianer senior, yang tentunya para Kompasianer kenal semua. Ya, siapa yang tak kenal dengan Profesor Felix Tani, yang lebih masyhur dengan Presiden Poltak Center penggagas paham Kenthirisme.
Entah beliau bermaksud serius atau guyonan, saat ngobrol ngalor ngidul di grup WA, Engkong Efte (panggilan akrab beliau) nyeletuk begini, mbok ya nulis tutorial bagaimana cara bikin punten pecel yang nikmat.
Permintaan ini berlanjut saat beliau berkomentar pada artikel saya yang mengunggah tentang urap-urap kembang turi. Dengan nada ya sama, yaitu reques tentang tutorial punten pecel.
Baiklah, sebagai anak manis, tentunya permintaan beliau saya kabulkan. Kalau tidak segera saya kabulkan, khawatir beliau setiap saat akan mencecar terus dengan permintaan yang sama. Disangkanya saya nggak bisa bikin punten, malulah hamba.
Apa Sih Sebenarnya, Punten itu?
Kalau di daerah Sunda, kata "Punten" berarti "permisi". Lain lagi di daerah Batu, Malang, ada sebuah desa yang namanya "Punten", tepatnya desa yang berada dalam wilayah kecamatan Bumiaji.
Tapi yang akan saya tulis ini adalah "Punten" sebagai salah satu makanan tradisional khas dari Jawa Timur berbahan dasar beras, yang dibumbui santan dan garam, ditanak lalu dihaluskan.
Dulu di kampung saya, ada penjual pecel punten, dagangannya digendong dan keliling kampung dengan berjalan kaki.
Ciri khas dari punten ini disajikan dengan pecel, yang terdiri dari beberapa macam sayur rebus yang disiram dengan sambel pecel (sambel dari kacang tanah).
Bedanya dengan nasi pecel adalah, kalau nasi pecel berarti menggunakan nasi biasa, disajikan dengan sayur rebus dan sambel.
Sedangkan punten pecel berarti nasi dibumbui santan dan garam  yang dihaluskan, sama-sama disajikan dengan sayuran dan sambel pecel.
Penyajiannya menggunakan daun pisang yang dipincuk. Ditambahkan lauk tempe dan tahu goreng, daun  kemangi dan rempeyek, membuat punten pecel semakin istimewa.
Sebenarnya punten berasal dari daerah mana?
Ada sebuah sumber yang mengatakan bahwa Punten merupakan makanan khas dari daerah Tulungagung.
Namun di daerah Malang Selatan, tepatnya Donomulyo, makanan Punten juga sudah ada sejak lama. Entah yang benar berasal dari mana, sampai sekarang belum ada penjelasan.
Begitu juga di daerah saya, Blitar, makanan Punten, sudah ada sejak lama. Bahkan semenjak saya masih kecil (sekitar 35 tahun yang lalu) Â punten ini sudah menjadi salah satu daftar makanan yang banyak disukai oleh masyarakat.
Di daerah Malang, ada warung pecel punten yang cukup terkenal sejak lama, yaitu di daerah KedungSalam, Donomulyo.
Sedangkan di daerah Kediri ada warung pecel punten yang sangat viral, nama warungnya juga unik dan lucu, yaitu warung "Mriki Malih Nggih" (Ke sini lagi ya), sebuah ajakan agar para tamu kembali berkunjung untuk menikmati punten pecel.
Sementara di daerah Tulungagung, ada warung pecel punten yang terkenal yaitu milik Bu Kamsri yang berada di daerah Kedungtaman, Kedungwaru Tulungagung.
Di daerah Blitar sendiri, ada warung punten pecel yang terkenal antara lain, warung milik Bu Siti di daerah Kecamatan Kademangan dan warung Pecel Punten Zarimah yang berada di tengah kota Blitar.
Yang jelas, di daerah Jawa Timur, hampir semua kota, ada warung yang menyediakan Punten Pecel sebagai menunya.
Lalu bagaimana sih, cara membuat punten?
Kalau dulu, membuat punten itu melalui proses yang lumayan ribet. Dimasak pakai tungku dari tanah liat dengan bahan bakar dari kayu. Melalui beberapa tahapan, mulai dari membuat nasi aron, menanak nasi aron, dan mengukusnya. Kemudian ditumbuk dengan lumpang (penumbuk padi, bisa dari batu maupun kayu)
Sekarang ada yang lebih praktis dan hasilnyapun tak kalah enak dengan proses pertama tadi. Membuat punten bisa menggunakan rice cooker.
Oke, langsung saja berikut saya jelaskan cara membuat punten pecel memakai rice cooker ala saya.
Resep Punten Pecel
Bahan yang dibutuhkan:
500 gram beras, 1300 ml santan dari 1/2 butir kelapa, 1 sdm garam halus, daun pandan secukupnya.
Cara memasak punten menggunakan rice cooker
1. Bersihkan beras, masukkan pada rice cooker.
2. Tambahkan santan, garam dan daun pandan.
3. Masak hingga tombol cooker berpindah pada warm. Itu artinya punten sudah matang. Namun jangan keburu dimatikan, aduk punten agar tidak menggumpal, tutup kembali, dan biarkan kurang lebih 5 menit, agar punten benar-benar taneg.
4. Matikan rice cooker, angkat dan pindahkan nasi bakal punten ke wadah plastik yang agak besar.
5. Tumbuk nasi bakal punten selagi masih panas, sampai benar-benar halus dan lembut.
6. Pindahkan  ke dalam cetakan atau wadah (saya memakai loyang plastik) tekan-tekan merata hingga punten padat memenuhi loyang.
7. Biarkan dingin, agar punten bisa dipotong dengan tampilan yang bagus.
8. Saatnya punten dinikmati dengan pecel.
9. Ambil beberapa potong punten, beri sayuran di atasnya, siram dengan sambel pecel.
10. Lengkapi penyajian dengan tempe goreng, rempeyek, daun kemangi dan mentimun.
Salam kuliner!
Siti Nazarotin
Blitar, 8 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H