Mengapa, menu Urap-urap harus ada pada setiap acara Mule Metri?
Ternyata terkandung makna filosofis yang dalam, pada kata urap-urap, berikut beberapa sayuran yang  ada di dalamnya.
1. Mulai dari kata urap-urap, urap berasal dari kata "urip" yang berarti hidup. Maksudnya, bahwa keluarga yang mempunyai hajat diharapkan selalu hidup, panjang umur dan bisa menghidupi orang-orang yang berada di sekeliling nya. Menghidupi tidak sekadar secara fisik, misalnya menafkahi berupa materi saja, namun lebih dari itu, diharapkan bisa selalu menjadi seseorang yang bermanfaat pada lingkungan sekitar.
Kemudian perihal sayuran yang biasa digunakan untuk Urap-urap seperti kacang panjang, taoge dan cabe merah, ini juga mempunyai nilai filosofis yang tinggi.
2. Kacang panjang, bermakna bahwa dalam hidup harus berpikir panjang dalam setiap mengambil keputusan. Selain itu kacang panjang juga melambangkan umur yang panjang.
3. Taoge bermakna pertumbuhan dan kreatifitas, tauge juga memiliki makna kesuburan.
4. Kangkung yang bisa hidup di air dan di darat melambangkan bahwa manusia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan di mana dan dengan siapa ia tinggal.
5. Bayam yang memiliki daun sederhana dan juga warna hijau muda yang segar melambangkan kehidupan ini selalu dalam keadaan ayem tenteram atau tenang dalam berumah tangga tanpa ada permasalahan yang berarti.
6. Cabe merah digambarkan seperti api yang bisa menerangi bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Namun, dalam perjalanannya, dalam mengolah makanan, muncul kreatifitas masyarakat. Yang semula sayuran yang digunakan sebagai bahan urap-urap hanya beberapa sayuran saja, sekarang hampir semua sayuran diolah untuk bahan urap-urap, termasuk kembang turi.
Baca juga: Tumis Kembang Turi