Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Manisan Pepaya dan Asul-asul Manten

3 Mei 2021   09:38 Diperbarui: 3 Mei 2021   10:12 3449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingat kisah dibalik resep Mentog pedas manis? Tulisan kali ini masih ada kaitannya dengan kisah itu. Bisa dibaca di sini

Ya, pada resep Mentog pedas manis saya udar kisah tentang kegiatan mbolang saya yang membawa banyak buah tangan dari seorang teman.

Buah tangan darinya yang sangat banyak itu, tidak serta merta saya olah dan habiskan dalam satu hari, kan. Kali ini saya akan mengolah pepaya hasil buah tangan dari teman saya tersebut.

Mau tahu? Ikuti keseruan saya memasak resep berikut ini ya.

Manisan Pepaya

Bahan membuat manisan pepaya | foto: Siti Nazarotin
Bahan membuat manisan pepaya | foto: Siti Nazarotin

Bahan yang dibutuhkan:

1 buah pepaya (1600 gr), 1 kg gula pasir, 1/2 sdm citrun, pewarna hijau dan merah, 2 liter air, 20 sdm air kapur.

Cara membuat:

1. Kupas pepaya, cuci sampai bersih, potong tipis-tipis memakai pisau agar-agar.

2. Rendam pepaya dalam air yang telah dicampur dengan air kapur selama kurang lebih 6 jam, tiriskan dan cuci sampai bersih.

3. Rebus pepaya selama 5 menit, untuk membersihkan air kapur, tiriskan.

4. Bagi pepaya menjadi 2 bagian.

5. Rebus pepaya yang 1 bagian dengan 1 liter air, 1/2 kg gula, pewarna merah, 1/2 sdm citrun, selama 10 menit. Angkat dan tuang dalam wadah anti panas.

6. Rebus sisa pepaya dengan 1 liter air, 1/2 kg gula, 1/2 sdm citrun, pewarna hijau, selama 10 menit. Angkat dan tuang dalam wadah anti panas.

7. Biarkan dingin.

8. Manisan pepaya sudah bisa dinikmati, bisa juga dimasukkan kulkas.

9. Cara menikmati manisan pepaya dengan resep saya ini, karena ada kuahnya yang cukup banyak dan cukup manis, bisa ditambahkan batu es (es batu).

Maknyessss, manis-manis asam dan segaaaar. Cocok sekali untuk sajian buka puasa. Mau? Silakan dipraktikkan ya. Anda pasti suka.


Foto: Siti Nazarotin
Foto: Siti Nazarotin
Foto: Siti Nazarotin
Foto: Siti Nazarotin
Foto: Siti Nazarotin
Foto: Siti Nazarotin
Foto: Siti Nazarotin
Foto: Siti Nazarotin

Manisan pepaya sudah siap untuk dinikmati | Foto: Siti Nazarotin
Manisan pepaya sudah siap untuk dinikmati | Foto: Siti Nazarotin
Manisan pepaya warna hijau. Hmmmm segarnya menggoda | Foto: Siti Nazarotin
Manisan pepaya warna hijau. Hmmmm segarnya menggoda | Foto: Siti Nazarotin

Asul-asul Manten Zaman Dulu

Pepaya adalah buah yang sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan. Mengandung berbagai nutrisi yang penting seperti serat, vitamin C, vitamin A, folat (vitamin B9), kalium, kalsium, magnesium, serta vitamin B1, B3, B5, E serta K.

Di samping banyak manfaatnya bagi kesehatan, pepaya juga bisa diolah menjadi beberapa macam makanan. Mulai dari manisan, selai, sayur oleh, oseng-oseng pepaya sampai kripik pepaya.

Oseng-oseng pepaya, di daerah saya, Blitar, sering disebut dengan mi kates. Salah satu sajian dari pepaya yang banyak digemari masyarakat termasuk saya. Sayapun sering memasaknya untuk keluarga.

Baca juga: Sambel Goreng Pepaya Nyadam

Ingat oseng-oseng pepaya, ingat pula dengan asul-asul manten. Asul-asul manten adalah pemberian oleh-oleh dari tuan rumah yang menggelar hajatan kepada para tamu undangan.

Jauh sebelum masyarakat kenal istilah souvenir, asul-asul manten sudah lebih dulu dipakai sebagai istilah oleh-oleh yang diberikan orang yang punya hajatan kepada para tamu yang datang.

Dulu, sebelum souvenir mengalami banyak perkembangan, masyarakat yang mempunyai hajat, memberikan asul-asul kepada para tamu berupa nasi dan sayur yang dibungkus dengan daun pisang, daun waru bahkan daun jati.

Setiap kali ada hajatan, maka para tetangga kanan kiri membantu  memetik pepaya. Pohon pepaya banyak tumbuh di pekarangan milik warga. Mereka dengan suka rela membolehkan pepayanya dipetik sebanyak kebutuhan untuk sekadar membantu meringankan  tetangga yang punya hajat, sebagai bahan olahan sayur yang akan dijadikan asul-asul.

Kini seiring dengan perkembangan zaman, asul-asul semakin bervariasi dan semakin praktis. Istilah asul-asulpun bergeser menjadi souvenir.

Aneka ragam souvenir pun digagas. Bisa berisi kue kering maupun basah. Lebih praktis lagi dan banyak dipilih, adalah souvenir berupa barang. Pernak-pernik barang untuk souvenirpun disiapkan oleh penyedia jasa yang bisa dengan mudah kita dapatkan. Tinggal pilih sesuai dengan budget kita masing-masing.

Semua serba mudah asalkan kita punya rupiah. Bukan begitu? Ya, di zaman modern semua serba praktis. Kita bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Apakah kita memberikan souvenir atau oleh-oleh hajatan dengan memesan atau bikin sendiri, dengan harapan bisa lebih menekan pengeluaran? Kembali kepada pilihan kita masing-masing.

Demikian tadi resep manisan pepaya telah aku bagikan, semoga bermanfaat.

Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga sehat selalu

Salam kuliner

Siti Nazarotin
Blitar, 3 Mei 2021

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun