Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peringatan Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Sebelum dan Saat Pandemi Covid 19

11 Maret 2021   18:53 Diperbarui: 11 Maret 2021   21:50 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepada-Nya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. al-Isra':1)


Mengenang Kegiatan Isra' Mi'raj Bersama Anak-anak Sebelum Pandemi Covid 19

Hari ini, tanggal 11 Maret 2021, bertepatan dengan tanggal 27 Rajab 1442 Hijriyah. Ada peristiwa penting yang terjadi sehingga diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia takterkecuali di Indonesia.

Begitu pula dengan saya dan Anda yang beragama Islam. Hari ini saya cukup bersedih sekaligus terharu. Sedih karena sudah dua peringatan Isra' Mi'raj tidak bisa memperingati bersama anak-anak. Terharu karena hari ini Kompasiana memberi kesempatan untuk menulis tentang Isra' dan Mi'raj sebagai topik pilihan.

Kesempatan yang baik ini tentu takakan saya sia-siakan begitu saja. Sebagai pengampu Mata Pelajaran Agama Islam di Sekolah, tentunya semua kegiatan keagamaan adalah tanggung jawab saya. Mulai dari menyusun program, melatih anak yang akan mengisi acara, berkordinisasi dengan dewan guru, sekaligus sebagai pelaku utama dalam kegiatan tersebut.

Pokoknya kalau pas ada kegiatan keagamaan, seakan-akan saya bertindak sebagai produser, penulis skenario, sutradara, sekaligus jadi pemeran utama. Sangat menyibukkan namun sekaligus sebagai ajang uji kemampuan diri.

Biasanya saya jauh-jauh hari sudah mempersiapkannya sedemikian rupa. Mau bikin acara bagaimana, siapa saja yang akan saya libatkan dalam mengisi acara, kemasan acara seperti apa, -- apakah sederhana atau meriah-- mengadakan pra acara apa tidak, dan seterusnya.

Tentunya semuanya saya konsultasikan dengan Kepala Sekolah dan melalui musyawarah dengan Dewan Guru hinggalah kesepakatan diperoleh. Hal ini rutin saya laksanakan ketika sebelum Pandemi Covid 19 mendera.

Kegiatan Pra Acara

Sebelum acara inti digelar, saya sering mengadakan pra acara. Dalam pra acara ini saya mengadakan beberapa lomba.

Lomba yang saya adakan ada dua jenis. Yang pertama lomba yang sifatnya permainan, yang kedua lomba yang mengandung unsur pendidikan agama.

Lomba yang sifatnya permainan yang pernah saya adakan antara lain, balap kelereng, memasukkan potlot ke dalam botol, makan krupuk, menyusun balok yang berserakan dan lain-lain.

Sementara lomba yang mengandung nilai keterampilan keagamaan antara lain, lomba memakai sarung dan jilbab, lomba menghafal doa-doa sehari-hari, lomba menghafal surat-surat pendek, lomba baca puisi islami, lomba pidato islami, lomba shalawatan, lomba hafalan Asmaul Husna, dan lain-lain.

Semua itu saya adakan demi menarik minat anak-anak untuk mengikuti semua rangkaian acara keagamaan di sekolah. Namanya lomba, tentu ada kejuaraannya dan ada hadiah bagi pemenangnya.

Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti ini biasanya dua minggu sebelum saya memilih beberapa anak yang sekira mampu dan berani tampil mengisi acara.

Mulai dari pembawa acara, pembaca kitab suci dan sari tilawah, dan pembaca shalawat (oleh grup rebana) semua saya  ambilkan dari anak-anak. Untuk mengisi tausiyah tentu saja karena saya sebagai pengampu Mata Pelajaran Agama, sayalah yang ambil bagian. Untuk pembaca doa terkadang langsung saya yang memimpin, terkadang dari Bapak Guru yang telah saya tunjuk sebelumnya, kadang juga dari siswa yang sudah saya latih sebelumnya.

Dalam memberikan tausiyah, karena ini pendengarnya anak-anak tingkat sekolah dasar, tentunya saya sesuaikan dengan daya nalar mereka.

Pemakaian bahasa dan pemilihan kalimat yang sederhana penting saya lakukan. Pun ditunjang dengan selingan misalnya saya melantunkan ayat suci, menyanyikan lagu islami, sedikit humor yang dikemas sesuai usia anak, --- itu sering saya lakukan.

Di awal tausiyah, takjarang saya menyampaikan agar anak-anak mencatat isi tausiyah karena nanti di akhir acara akan ada kuis berhadiah. Hal ini dimaksudkan agar anak berkonsentrasi mengikuti tausiyah yang saya sampaikan.

Peringatan Isra' dan Mi"raj Melalui Grup WhatsApp Kelas

Kali ini peringatan Isra' dan Mi'raj berbeda. Dikarenakan Pandemi Covid 19 belum begitu mereda, anak-anak juga masih menggelar pembelajaran jarak jauh -- tentunya tidak bisa melaksanakan acara peringatan Isra' dan Mi'raj secara langsung.

Agar nilai-nilai peringatan Isra' dan Mi'raj tetap sampai kepada anak-anak, saya tetap menggelar secara daring, tentunya lewat paguyuban kelas, satu-satunya cara yang efektif, karena mayoritas anak-anak menggunakan aplikasi WhastApp. Untuk memudahkan memahami materi, saya share video tentang Isra' dan Mi'raj dan disertai penjelasan yang diperlukan.

Setelah anak-anak menyaksikan video, saya akan memberikan beberapa tugas yang berkaitan dengan video yang saya unggah tersebut.

Dengan bimbingan orang tua, tentunya saya berharap agar anak-anak bisa mengambil hikmah dari peristiwa bersejarah yang pernah dialami oleh Baginda Rasulullah SAW.

Memperingati Isra dan Mi'raj dalam Ruang Kelas Kompasiana

Kompasiana memang untuk kita, --- harapannya begitu, --- setidaknya banyak momen penting yang diakomodir dan dijadikan tema menulis, -- mulai dari topik pilihan, even dan acara khusus yang dibabar, sehingga Kompasianers bisa memanfaatkan momen-momen penting ini untuk memeriahkan dengan cara menulis di Kompasiana sesuai dengan tema.

Saya sambut fasilitas ini dengan baik. Untuk memperingati Isra' dan Mi'raj bersama anak-anak lewat artikel yang saya anggit ini, saya sampaikan hikmah peringatan ini di kanal Ruang Kelas, kategori Ilmu Sosial dan Budaya, ---  semoga esensi dari peringatan Isra' dan Mi'raj di Ruang Kelas Kompasiana ini bisa dipetik oleh anak-anak didik saya, juga pembaca sekalian.

Sekilas Tentang Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Isra' adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari, dari Masjidil Haram (Mekkah) ke Masjid Aqsa (Palestina) dengan mengendarai Buraq. Buraq digambarkan sebagai  kendaraan yang kecepatannya di atas kilat dan melebihi gerakan cahaya.

Sedangkan Mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad di malam yang sama, dari Masjidil Aqsa ke Sidratil Muntaha (langit ke tujuh) untuk menghadap Allah, dalam rangka menerima perintah shalat.

Peristiwa yang dialami Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra' dan Mi'raj

Selama perjalanan Isra' dan Mi'raj Nabi diperlihatkan dengan berbagai peristiwa sebagai berikut:

1. Bertemu dengan Jin Ifrid.

2. Rasulullah menyaksikan orang yang tak henti-hentinya menuai hasil tanamannya.

Sebagai gambaran bagi orang yang berjuang membela agama Allah, amal mereka dilipatkan gandakan sampai 700 kali.

3. Nabi Muhammad Saw. mencium bau harum.

Bau tersebut berasal dari kuburan Mashithah yang mati dibunuh oleh Fir'aun karena mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT.

4. Gambaran hukuman bagi orang yang berzina.

Nabi diperlihatkan adanya beberapa orang yang membawa daging, dan di sebelah orang-orang itu terdapat daging busuk, kemudian orang-orang itu malah membuang daging yang dibawanya dan mengambil daging yang sudah membusuk tersebut.

 5. Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang suka makan riba.

Nabi diperlihatkan pada orang yang perutnya sangat besar hingga sukar berjalan.

6. Gambaran hukuman bagi orang yang suka berbohong dan membicarakan keburukan orang lain.

Nabi diperlihatkan pada orang yang memotong lidahnya sendiri, setelah terpotong lalu tersambung kembali, begitu seterusnya berulang-ulang.

7. Nabi diperlihatkan gambaran wajah para malaikat penjaga neraka. Wajahnya menyeramkan, tidak tersenyum dan tidak ramah sama sekali

Banyak peristiwa yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra' Mi'raj tersebut. Bisa dijadikan ibrah agar kita jangan sampai berbuat dosa, sekecil apapun dosa pasti akan ada balasannya. Sebaliknya kita hendaknya selalu berbuat baik. Karena sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan
akan ada pahalanya.

Dalam perjalanan Isra' dan Mi'raj itu Nabi ditemani oleh Malaikat Jibril, selain menemani Nabi Muhammad SAW, Jibril bertugas menjelaskan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Nabi Muhammad SAW sepanjang perjalanan Isra' dan Mi'raj tersebut.

Hikmah Peringatan Isra' dan Mi'raj

Adapun hikmah memperingati Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW antara lain:

1. Anak-anak bisa meneladan perilaku Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

2. Anak-anak bisa menambah ilmu dan wawasan sejarah Islam --- peristiwa Isra' dan Mi'rajnya Nabi Muhammad SAW.

3. Inti dari peristiwa Isra' Mi'raj adalah diperintahkannya Shalat Lima Waktu.

Dengan menjalankan shalat lima waktu, diharapkan bisa mencegah dan melindungi diri dari perbuatan keji dan mungkar.

Demikian tadi yang bisa saya lakukan, dalam rangka memperingati Isra'  dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW. 

Semoga kita sebagai umat Islam--- bisa meningkatkan ibadah shalat kita -- yang pada akhirnya tidak hanya bisa melindungi diri sendiri dari perbuatan keji dan mungkar, berinteraksi antar  sesama manusia sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, pun kita bisa lebih baik lagi dalam menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Aamiin.

Salam

Siti Nazarotin
Blitar, 11 Maret 2021

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun