"Khoirunnasi anfa'uhum linnas" (HR. Jabir RA)
Arti hadits di atas adalah "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya (orang lain)".
Hadits di atas sangatlah populer karena sering diucapkan oleh para mubaligh atau penceramah pada mimbar-mimbar khutbah atau majlis taklim.
Bahkan banyak pula yang menjadikan sebagai motto hidupnya.
Allah menciptakan alam semesta ini bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan manusia. Alam semesta termasuk di dalamnya tanaman, dan singkong adalah salah satu di antara tanaman yang sangat bermanfaat bagi manusia.
Kalau ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, kita bisa belajar dari singkong.
Singkong merupakan tanaman yang seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan oleh manusia.
Pertama, daun singkong bisa diolah menjadi aneka sayur yang kaya akan kandungan gizi yang dibutuhkan manusia. Juga bisa dimanfaatkan sebagai obat diare, bidur dan malaria.
Kedua, batang singkong bisa dimanfaatkan sebagai pagar rumah, makanan ternak, pun dari batang singkong kita bisa memotongnya menjadi beberapa potong untuk ditanam kembali.
Ketiga, ubi singkong tentunya sudah banyak yang tahu, bisa diolah menjadi banyak macam olahan yang sangat enak. Juga bisa dimanfaatkan sebagai obat maag.
Keempat, tepung singkong bisa diolah menjadi pempek, siomai, cendol dan lain-lain.
Kelima, akar singkong juga masih bisa dimanfaatkan sebagai kayu bakar.
Selain itu, singkong adalah tanaman yang relatif mudah pemeliharaannya. Makanya singkong bisa tumbuh di mana saja.
Belajar dari singkong, sebagai manusia sudah seharusnya bisa bermanfaat buat orang lain. Tidak cuma dari harta kita, namun ucapan, tenaga, pikiran bahkan doa kita bisa kita dedikasikan buat orang lain.
Manusia sebagai makhluq sosial sudah seharusnyalah bisa bersosialisai dan beradaptasi di manapun kita berada dan dengan siapapun kita bergaul. Istilah jawanya "empan ing papan" atau peribahasa Indonesianya "Di mana bumi dipijak di situlah langit dijunjung".
Mempraktikkan Resep Jalabria dari Cikgu Zatil Muti
Beberapa kali pernah membagikan resep kudapan berbahan dasar singkong, kali ini kembali saya hadir dengan kudapan lain namun tetap dengan bahan dasar singkong.
Takbosan-bosannya saya bikin kudapan dari singkong ini. Selain memang harga singkong relatif murah, singkong adalah salah satu bahan makanan yang bisa dijadikan berbagai olahan kudapan.
Lebih dari pada itu, kali ini saya akan bagikan resep kudapan khas Sunda yang saya dapatkan dari Kompasianer Zatil Mutik, yang kerap nulis artikel kuliner juga. Link dari tulisan Cikgu Zatil Muti bisa dibaca di sini.
Saatnya menulis resep ya.
Kreasi Resep Jalabria Khas Sunda Gulmer dan Coklat Tabur Wijen.
Bahan yang dibutuhkan:
1. 1 kilogram singkong diparut.
2. 200 gram gula merah disisir.
3. 500 liter minyak goreng (secukupnya)
4. 500 gram kelapa parut
5. 1/2 Sdm garam
6. 2 lembar daun pandan
Cara membuat:
1. Parut singkong dan peras airnya.
2. Campurkan garam, dan parutan kelapa.
3. Bentuk bulat dan pipihkan, lalu lubangi tengahnya. (seperti donat)
4. Goreng hingga kecoklatan.
5. Pada wajan lain masukkan setengah gelas air dan gula merah yang sudah disisir.
7. Masukan daun pandan, sesekali diaduk dan tunggu sampai mengental.
8. Masukkan Jalabria yang sudah digoreng, aduk hingga tercampur rata dengan air gula.
9. Angkat biarkan dingin terlebih dahulu lalu tata di piring, taburi dengan wijen sangrai.
10. Penyajian Jalabria bisa juga dikreasikan dengan dicelupkan pada coklat leleh dan ditaburi wijen pula.
Taksalah jika Jalabria bisa dijadikan alternatif kudapan keluarga Anda di rumah. Sebagai hantaran yang dibawa ke rumah saudara ataupun teman juga oke.
Anda penasaran? Yuk praktikkan di rumah, bersama keluarga tercinta. Dijamin akan menambah keakraban dan kehangatan suasana.
Demikian tadi kreasi Jalabria kudapan khas Sunda yang telah berhasil saya praktikkan, semoga bermanfaat.
Salam kuliner.
Blitar, 28 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H