Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pak Mujiono, Potret Pelaku Usaha Mikro yang Layak Mendapatkan Bantuan

10 Februari 2021   02:34 Diperbarui: 10 Februari 2021   06:09 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putri sulungnya yang akan menikah bulan ini membantu mengemas kripik | Foto: Siti Nazarotin

Sedangkan 1 kilogram singkong setelah digoreng menjadi 300 gram kripik. 300 gram x 150 kilogram = 45000 gram. Kripik singkong dikemas perbungkus beratnya 200 gram. 1,5 kwintal singkong  menjadi 225 bungkus. 225 bungkus x 5 ribu =1.125.000,00

Omzet penjualan kripik jamur 3.500.000,00+ omzet penjualan kripik singkong 1.125.000,00 = 4.625.000,00 Ditambah omzet dari kripik talas dan usus maka setidaknya dalam sebulan bisa mengantongi uang lima juta (5.000.000,00).

Dalam sebulan keuntungan bersihnya bisa mencapai 2 sampai 2,5 juta. Angka ini sudah sangat bagus menurut Pak Mujiono. Bisa mencukupi semua kebutuhan rumah tangga dan biaya sekolah anaknya. Meskipun dengan pola hidup yang sederhana tapi ia sangat bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah kepadanya.

Omzet tinggi tersebut tentunya tidak selalu diperoleh dalam setiap bulannya. Jika diambil rata-rata, omzet perharinya tidak lebih dari 150 ribu. Benar, Pak Mujiono termasuk pelaku usaha mikro yang patut mendapatkan bantuan. Penghasilannya mengalami pasang surut, seiring dengan pergerakan ekonomi dengan segala hal yang memengaruhinya.

Sejak Pandemi Covid 19, Omzetnya Turun 50%

Namun sejak Pandemi Covid 19 merambah di Indonesia, takterkecuali Kabupaten Blitar, kita sudah sama-sama tahu bahwa Pandemi Covid 19 telah melumpuhkan seluruh sendi kehidupan, utamanya sektor ekonomi.

Hal ini sangat berimbas pada usaha Pak Mujiono dan seluruh pelaku UMKM di Kabupaten Blitar, bahkan di seluruh Indonesia.

Omzet penjualan kripik Pak Mujiono turun drastis sampai 50 persen. Pak Mujiono tentunya sangat galau. Namun apa daya, ini tidak menimpa dirinya saja, namun semua pelaku UMKM terkena dampaknya.

Pak Mujiono tetap bertahan melanjutkan usahanya meskipun penghasilannya takbisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Biasanya setelah mempunyai stok kripik, sambil menunggu kripik yang dititipkan di toko-toko terjual, Pak Mujiono bekerja apa saja yang penting bisa menambah pemasukan keuangan.

Putri sulungnya yang akan menikah bulan ini membantu mengemas kripik | Foto: Siti Nazarotin
Putri sulungnya yang akan menikah bulan ini membantu mengemas kripik | Foto: Siti Nazarotin
Saat ini putri sulungnya akan menikah, pastilah butuh biaya yang tak sedikit. Saya takbisa membayangkan bagaimana caranya mengatasi hal tersebut. Namun saat saya wawancarai, tak sedikitpun Pak Mujiono dan istrinya memperlihatkan keluh kesahnya. 

Meskipun ia terpuruk secara ekonomi, namun rasa ikhlas dalam menghadapi situasi yang sulit ini bisa mengalahkan kegundahan hatinya. Bahkan saya melihat Pak Mujiono tetap optimis bisa melewati krisis ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun