Mengapresiasi Prestasi Sendiri Juga Perlu Lo

Diari, bagaimana kabarmu hari ini, semoga selalu sehat ya. Hari ini saya mau cerita padamu, maukah kamu membacanya? Terima kasih Diari, kamu bersedia.

Baiklah, saya mulai ya!

Semenjak saya menulis di Kompasiana, ada banyak hal dan manfaat yang saya dapatkan.

Di antaranya: tentang ilmu kepenulisan, banyak teman yang saya kenal, pun banyak pengalaman yang telah saya dapatkan.

Diari, saya bergabung di Kompasiana pada bulan Maret tahun 2019. Berarti  di Bulan Maret 2021 ini, genap 2 tahun saya bergabung.

Saya takmenyangka Diari. Hingga hari ini jumlah artikel di halaman profil saya, sudah lumayan banyak. Tepatnya 322 artikel dengan rincian 199 artikel berlabel pilihan, 123 artikel tanpa label. Banyak juga ya yang tidak dilabel. He he he.

Selama hampir dua tahun bergabung di Kompasiana, sedikit demi sedikit saya mendapatkan kejutan manis. Kejutan manis itu apa saja, ini di antaranya:

1. Artikel saya meskipun jumlahnya tak sebanyak punya teman-teman, tapi ada 10 yang masuk Artikel Utama dan itu sangat membahagiakan saya, Diari.

2. Saya mulai ikut even-even menulis baik yang diadakan oleh Kompasiana maupun komunitas menulis yang ada di Kompasiana.

Even menulis yang pernah saya ikuti antara lain: THR 2019, Even Lingkaran kebaikan bersama Kompasianer Wids Stop, Even KPK, Even Samber THR 2020, Even Aliz For Library, Even Menulis tentang ibu bersama KPB, Even Menulis tentang Ibu bersama Kemendikbud, Even Petasan, dan yang terakhir Even Maraton Nulis di Awal tahun. Banyak juga ya.

3. Di antara even menulis di atas, nama saya termasuk dalam deretan nama pemenang lo, yaitu pada dua even yang telah saya ikuti. Siapa yang taksenang sih, menang dalam even menulis.

Selama ini seperti hal yang takmungkin bisa saya raih. Karena kamu sendiri tahukan Diari, di Kompasiana itu tempat berkumpulnya para penulis hebat. Jam terbang mereka sudah tinggi. Pengalaman mereka banyak takterperi.

Dibanding dengan mereka, apalah saya ini. Jadi ketika mendapati nama saya ada dalam daftar pemenang, seakan saya takpercaya. Mau terbang saja rasanya. Eh, nggak jadi ding, saya takut terjatuh.

Makanya saya ceritakan ini padamu ya, Diari. Sebagai ungkapan kegembiraan saya atas capaian yang telah berhasil saya raih ini.

Kamu ingin tahu nggak, even apa saja yang berhasil saya menangkan? Okelah, saya lanjutkan ceritanya ya.

Pertama, saya menang dalam Even Petasan, untuk tema harian. Temanya yaitu: Resep Hidangan Untuk Pesta Awal Tahun.
Tulisan saya bisa dibaca di sini: 

Pengumuman pemenang lombanya bisa kamu lihat di sini ya Diari.

Selain mendapatkan hadiah uang, saya juga mendapatkan piagam penghargaan dari Kompasiana lo. Piagam Penghargaan yang pertama kali saya dapatkan. Sungguh kenang-kenangan yang takakan pernah saya lupakan. Terima kasih ya, Kompasiana.

Kedua, saya menang dalam even yang diadakan oleh Komunitas Penulis Berbalas (KPB) dengan tema: Menulis tentang Ibu. Tulisan saya bisa dibaca di sini

Pengumuman lombanya ada di sini ya.

4. Di antara sekian banyak even menulis tersebut, tulisan yang terpilih akan diterbitkan menjadi sebuah buku antologi lo. Dan tulisan saya juga terpilih. Senang rasanya, tulisan saya dibukukan bersama dengan tulisan teman-teman hebat di Kompasiana ini.

Tulisan saya yang ikut dibukukan itu adalah: 1, 2. Silakan dibaca ya.

5. Di akhir tahun 2020, Kompasiana menggelar Kaleidoskop bermacam-macam kategori, termasuk kategori rubrik terpopuler. Lagi-lagi tulisan saya juga terpilih. Sebagai artikel rubrik wisata terpopuler sepanjang tahun 2020 urutan keempat. Tulisan saya tentang resep Mangut Lele Khas Yogyakarta yang terpilih, kamu bisa membacanya di sini ya.
Sedangkan pengumumannya bisa dilihat di sini.

6. Turut serta menulis dalam rangka Ultah Hari Pernikahan Pak Tjiptadinata dan Bu Roselina, Sejoli Penulis Senior di Kompasiana, yang akan dibukukan oleh Pak Tjiptadinata sendiri dan akan dibagikan kepada masing-masing penulis. Sungguh saya sangat berterima kasih kepada Pak Tjiptadinata dan Bu Roselina yang telah memberi kesempatan untuk turut serta.

Tulisan saya bisa dibaca di sini ya.

Kamu pasti tahu Diari, bahwa kebahagiaan penulis itu saat tulisannya mendapat apresiasi baik dari admin maupun dari pembaca. Sungguh, mendapatkan kebahagiaan dari menulis itu rasanya luar biasa, tidak bisa dinilai dengan uang.

Serangkaian cerita saya ini semoga bisa menginspirasi teman-teman yang belum menulis ya, atau untuk teman-teman yang baru saja memulai menulis.

Hasil memang takpernah mengkhianati proses. Yang perlu kita lakukan adalah, berproseslah dengan baik. Melangkahlah setapak demi setapak. Saat berproses, jangan pernah memikirkan hasil dulu.

Hasil tidak bisa diraih secara instan. Butuh waktu lama, butuh kesabaran, butuh banyak belajar, dalam hal apapun. Tidak hanya menulis saja. Oleh karena itu, nikmati saja proses itu, jangan terburu-buru ingin menikmati hasil. Ibarat sebuah perjalanan nikmati perjalananmu, pada waktunya nanti, akan sampai pada tujuan dengan selamat.

Bukan berarti saya sudah merasa hebat, bukan sama sekali. Saya masih tetap sebagai remahan rengginan di antara aneka makanan yang banyak dan enak yang tersaji di atas meja hidang.

Yang jelas, bagi saya mengapresiasi prestasi sendiri juga perlu lo, sekecil apapun prestasi itu. Agar semakin semangat untuk menulis hal-hal yang bermanfaat. Bukan begitu, Diari. Kamu setujukan?

Baiklah Diari, saya akhiri dulu cerita ini ya. Lain waktu disambung lagi. Terima kasih banyak ya, kamu mau membaca cerita ini.

Salam sehat selalu

Siti Nazarotin
Blitar, 27 Januari 2021